M. Fakhruddin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DECLINE AND INNOVATION OF UMRAH AGENCIES DURING PANDEMIC: A BECKΓÇÖS RISK SOCIETY PERSPECTIVE Moh. Zaenal Abidin Eko Putro; M. Fakhruddin
Harmoni Vol. 23 No. 1 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Research and Development Center for Guidance for Religious Societies and Religious Services, the Research and Development and Education and Training Agency of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (MORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32488/harmoni.v23i1.736

Abstract

Abstract This study examined the impact of the COVID-19 pandemic on Umrah Travel Organizers (PPIUs) in Bekasi City, West Java Province, Indonesia, focusing on their resilience and adaptation strategies in response to journey restrictions imposed by the Saudi Arabian government. Using Ulrich BeckΓÇÖs risk society theory, the research analyzes the effects of Umrah journey restrictions and explores how PPIUs in Bekasi City adjusted their operations. Qualitative methods, including observation, document analysis, and in-depth interviews conducted between September and October 2021, were employed to explore this phenomenon deeply. This approach facilitated a comprehensive understanding of how the pandemic led to operational declines among PPIUs and prompted innovations within the sector. The closure of Saudi ArabiaΓÇÖs borders to Umrah pilgrims from Indonesia significantly impacted PPIUs, resulting in financial strain and operational crises. While some PPIUs managed to adapt through effective risk management and diversification of business activities, others faced closure due to financial losses. The study highlights the diminishing influence of state actors in controlling Umrah travel, underscoring the increasing role of non-state actors and digital platforms in the industry. This research contributes to the literature on the vulnerability of religious tourism during global crises and emphasizes the importance of adaptive strategies within the PPIU sector. Future research should focus on developing sustainable practices and innovations to enhance resilience against similar challenges, providing a foundation for practical applications in the field of religious tourism and risk management. Abstrak Penelitian ini mengkaji dampak pandemi COVID-19 terhadap Penyelenggara Perjalanan Umrah (PPIU) di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, dengan fokus pada strategi ketahanan dan adaptasi mereka dalam menanggapi pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah Arab Saudi. Dengan menggunakan teori risk society dari Ulrich Beck, penelitian ini menganalisis efek pembatasan perjalanan Umrah dan mengeksplorasi bagaimana PPIU di Kota Bekasi menyesuaikan operasinya. Metode kualitatif, termasuk observasi, analisis dokumen, dan wawancara mendalam yang dilakukan antara September dan Oktober 2021, digunakan untuk mendalami fenomena ini. Pendekatan ini memfasilitasi pemahaman komprehensif tentang bagaimana pandemi menyebabkan penurunan operasional di kalangan PPIU dan mendorong inovasi dalam sektor tersebut. Penutupan perbatasan Arab Saudi bagi jamaah Umrah dari Indonesia berdampak signifikan pada PPIU, menyebabkan tekanan keuangan dan krisis operasional. Sementara beberapa PPIU berhasil beradaptasi melalui manajemen risiko yang efektif dan diversifikasi aktivitas bisnis, yang lain menghadapi penutupan karena kerugian keuangan. Studi ini menyoroti berkurangnya pengaruh aktor negara dalam mengendalikan perjalanan Umrah, dengan menekankan peran meningkatnya aktor non-negara dan platform digital dalam industri ini. Penelitian ini berkontribusi pada literatur tentang kerentanan pariwisata religius selama krisis global dan menekankan pentingnya strategi adaptif dalam sektor PPIU. Penelitian masa depan sebaiknya berfokus pada pengembangan praktik berkelanjutan dan inovasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap tantangan serupa, memberikan landasan untuk aplikasi praktis dalam bidang pariwisata religius dan manajemen risiko.
PENYULUHAN KELAINAN REFRAKSI PADA ASTIGMATISME TERHADAP KEJADIAN PRESBIOPIA DI OPTIK NEDIA KOTA MANNA Susanti, Devi; Leni Novianti; Rizcita Prilia Melvani; M. Fakhruddin
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 Edisi Januari 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i1.333

Abstract

Kelainan refraksi adalah kondisi yang disebabkan oleh kelainan dalam panjang sumbu (axial length) atau kelainan daya refraksi media. Kelainan refraksi yang tidak terkoreksi adalah salah satu penyebab yang paling umum dari gangguan penglihatan. Astigmatisme (mata silinder) adalah kondisi di mana kekuatan refraksi kornea atau lensa bervariasi karena perubahan bentuk permukaan sehingga cahaya jatuh di dua titik di depan retina. Kondisi ini menyebabkan penderita harus memutar mata sehingga efek lubang jarum dapat dilihat. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara faktor genetik dan penggunaan gadget terhadap kejadian astigmatisme di Optik Reka Jaya Palembang Tahun 2024. Metode Penelitian : Dalam Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independen yaitu faktor genetik dan penggunaan gadget dan variabel dependen yaitu astigmatisme. Hasil Penelitian : Dari data bivariat diperoleh dari 48 responden terdapat 33 responden (68,8%) mengalami astigmatisme dan 15 responden (31,3%) tidak mengalami astigmatisme. Diperoleh 31 responden (64,6%) mengalami astigmatisme berdasarkan faktor genetik sedangkan 17 responden (35,4%) bukan berdasarkan faktor genetik. Diperoleh 32 responden (66,7%) mengalami astigmatisme berdasarkan penggunaan gadget yang buruk sedangkan 16 responden (33,3%) penggunaan gadget yang baik. Kesimpulan : Berdasarkan Analisa data yang dilakukan diperoleh Kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor genetik dan penggunaan gadget secara simultan dengan kejadian astigmatisme. Hasil uji statistik chi-square tentang hubungan faktor genetik dengan kejadian astigmatisme didapatkan nilai p-value 0,006 dan Hasil uji statistik chi-square tentang hubungan penggunaan gadget dengan kejadian astigmatisme didapatkan nilai p-value 0,021.