Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Effectiveness of Twitter As an Interpersonal Communication Media Among Youth in Ambon City Nahuway, Johana; Tahalele, Olivia; Telussa, Sandra I
Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol 6 No 2 (2024): Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : LPPM Institut Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i2.4699

Abstract

Humans are social beings who need each other and can’t live without others. Communications mainly of interpersonal communication is one requirement that can’t be avoided. With a growing period, the communication can not only be done face to face, but can also be through the medium of communication. One of them is the internet. Twitter is one of the most popular online community, whose members are mostly teenagers can relate to each other to communicate. Twitter's popularity has extended throughout the world and attract the attention of many large communities of Indonesia. Interpersonal Communication Effective communication is needed in order to run well between the two parties. Therefore, research must be done in order to know the effectiveness Twitter as a medium of interpersonal communication among teenagers. By using descriptive quantitative methods, it can be seen that interpersonal communication through Twitter media among adolescents in Ambon city is effective. Keywords: Effectiveness of Interpersonal Communication, Twitter, Media
Encouragement Motives Student in Watching the Tonight Show D I Net TV Nahuway, Johana; Waliulu, Yuniar S; Suatrat, Fatima
Journal of Social Work and Science Education Vol. 4 No. 1 (2023): Journal of Social Work and Science Education
Publisher : Yayasan Sembilan Pemuda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52690/jswse.v4i1.522

Abstract

This research was conducted to determine individual motives in enjoying the Tonight Show on Net TV in order to find out different usage patterns in audiences that will have an impact on different levels of satisfaction. Researchers use students as research subjects because students are a very active audience in using mass media, which will be very helpful in identifying their reasons or motives in watching the Tonight Show. Individual motives are seen from four categories of media consumption motives, namely Surveillance Motives, Personal Identity Motives, Interaction Motives and Social Relations and Diversion Motives. Tonight Show is an evening talk show program that provides information and entertainment alongside four hilarious hosts, Desta, Vincent, Hesti Purwadinata and Enzy Storia. The Tonight Show features guest stars from all walks of life who are performed in a relaxed and humorous manner. The approach in this study is quantitative with a descriptive type of research. The method used in this study was a survey method using interview and questionnaire techniques. The respondents in this study were 82 people, which were obtained from sample calculations and distributed in the FISIP campus area of Pattimura University Ambon using Purposive Sampling. The results showed that the diversion motif was greater, the second order was the surveillance motive, the third order was the personal identity motive and the last sequence was the interaction motive and social relationships.
Komunikasi Antar Budaya pada Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 2 Melasari, Megi; Nahuway, Johana
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol3iss2pp595-605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja bentuk culture shock komunikasi antarbudaya yang di alami oleh peserta PMM yang berasal dari Sumatra Utara dan Indonesia Timur di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan guna mengetahui apakah para peserta PMM itu dapat beradaptasi di lingkungan baru dengan menggunakan teknik kualitatif kontruktivisme dan teori Gegar Budaya oleh Samovar, Porter, McDaniel & Roy (2012). Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) menjadi salah satu program baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan mengikuti program ini, mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan di luar program studi dan perguruan tingggi asal selama satu semester.Peserta PMM berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, karena berasal dari daerah yang berbeda pasti peserta memerlukan penyesuaian diri di lingkungan baru, sehingga harus siap menghadapi situasi-situasi baru, karena latar belakang budaya yang berbeda, dapat menimbulkan culture shock bagi para peserta. Hasil analisis menyatakan bahwa Gegar budaya tidak dapat dihindari, namun dapat diminimalisir, semua informan mengatakan mereka mengalami tahapan gegar budaya selama di lingkungan baru. Komunikasi menjadi cara bagi Mahasiswa Pertukaran untuk menghadapi gegar budaya selama berada di Jakarta, kemudian lingkungan yang terbuka dan memiliki toleransi akan membuat para mahasiswa pertukaran merasa di terima dengan baik, sehingga komunikasi antara mahasiswa pertukaran dengan masyarakat Jakarta maupun mahasiswa asli UTA’45 Jakarta berjalan dengan baik, komunikasi dengan sesama teman pertukaran mahasiswa juga diperlukan untuk mengatasi gegar budaya yang dihadapi oleh para mahasiswa perturakan, Gegar budaya yang dialami oleh mahasiswa pertukaran juga dipengaruhi oleh persiapan sebelum berangkat menuju Jakarta.
Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua dan Anak pada Keluarga Broken Home Sihabuddin, Nafsah Khairiyyah; Nahuway, Johana
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol1iss2pp132-149

Abstract

Abstract : Broken Homes often occur in social life, especially in divorce cases, with various causes that make husband and wife decide to divorce. As a result of the divorce, one parent must leave the house and the child must choose one of them. The impact that arises as a result of this divorce is the communication process that exists between parents and children who do not live together. Therefore, family communication patterns are very important in family relationships even though they are separated. In general, the purpose of this research is to determine the communication patterns of parents and children in broken home families. The theory used is the pattern of family communication using qualitative research methods. Data collection techniques used are observation and in-depth interviews. The results obtained are: communication patterns of parents and children using family communication patterns consisting of equation communication patterns, separate balanced communication patterns, separate unbalanced communication patterns, and monopoly communication patterns. It can be concluded that the communication pattern of parents and children after the divorce has an impact on the relationship and changes in the nature of parents and children. So it can be said that a broken home has an impact on the relationship between parents and children and their personality. Keywords : Broken Home, Divorce, Communication Pattern
Pemanfaatan Aplikasi Zoom Sebagai Media Komunikasi Dalam Pembelajaran Daring Wattimena, Gabriella Vierena; Nahuway, Johana
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol2iss1pp297-305

Abstract

Pemanfaatan Aplikasi Zoom sebagai Media Komunikasi dalam Pembelajaran Daring (Studi pada SMP Negeri 10 Ambon). Pembimbing I: Selvianus Salakay, dan Pembimbing II: Yohana Nahuway. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan aplikasi zoom sebagai media komunikasi dalam pembelajaran daring di SMP Negeri 10 Ambon, serta mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam proses pemanfaatan aplikasi tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Ambon, Maluku. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara mendalam terhadap guru dan siswa. Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari dokumen, artikel, dan buku yang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Negeri 10 Ambon berhasil menerapkan dan memanfaatkan aplikasi zoom sebagai media komunikasi dalam pembelajaran daring dengan baik. Dalam proses pemanfaatannya, terdapat beberapa kendala seperti lambatnya koneksi internet, error pada aplikasi, boros kuota, dan juga mati lampu yang menyebabkan hilangnya koneksi jaringan WIFI siswa. Para guru dan siswa berharap agar pandemi ini cepat berlalu sehingga mereka dapat kembali melakukan proses pembelajaran tatap muka di Sekolah.
Pola Komunikasi Jarak Jauh Anak Dan Orang Tua Dalam Menjaga Hubungan Kekeluargaan (Studi Kasus Pada Anak Buton Yang Merantau Di Kota Ambon) Asis, Asis; Nahuway, Johana
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol2iss2pp418-429

Abstract

Komunikasi antara anak dan orang tua tentu saja berbeda dengan komunikasi anak dan teman. Dan setiap anak dengan orang tua menghendaki kedekatannya antara satu sama lain, bahkan kalau bisa setiap saat. Namun dari kenyataan yang terjadi hubungan antara orang tua dengan anak mengalami hubungan jarak jauh karena perbedaan tempat tinggal, sang anak harus merantau di daerah lain untuk melanjutkan studi atau bekerja, hal ini juga terjadi pada anak Buton yang merantau di kota Ambon yang terpisah jauh dari orang tanya dan mengharuskan mereka berkomunikasi jarak jauh. Ketidak hadiran orang tua setiap saat dan setiap waktu menyebabkan permasalahan karena kurangnya pengawasan dari orang tua karena waktu bertemu sangat sedikit. Komunikasi antara anak dan orang tua tentu saja memiliki pola-pola tertentu, dan Pola komunikasi keluarga antara anak dan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkembangan pribadi anak. Oleh karena itu pentingnya pola komunikasi dalam keluarga untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi jarak jauh anak dan orang tua pada anak Buton yang merantau di kota Ambon. Metode penelitian yang di gunakan penulis adalah deskriptif kualitatif. Bahwa data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka- angka. Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara terhadap sejumlah informan anak Buton dan orang tuanya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola komunikasi keluarga jarak jauh yang paling dominan pada anak Buton dan orang tuanya adalah pola komunikasi laissez faire. Hal ini dikarenkan intensitas komunikasi antara anak dan orang tua sangtlah rendah juga tingkat pengawasan dan keterlibatan orang tua dalam aktifitas anak diperantauan sangtlah minim, bahkan keduanya terkesan tidak tertarik untuk membangun komunikasi. Selain pola komunikasi laissez faire ada pola komunikasi lain yang dilakukan dalam interaksi anak buton dan orang tuanya seperti pola komunikasi konsensual, pola komunikasi protektif dan pola komunikasi pluralistik. Kata Kunci : pola komunikasi, jarak jauh, anak dan orang tua
Kebiasaan Bullying Tradisional dalam Membentuk Perilaku Cyberbullying di Media Sosial Barmawi, Mona Achy; Rumra, Fatmawaty; Nahuway, Johana
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol4iss1pp45-59

Abstract

Ruang lingkup pendidikan tinggi yang semestinya menjadi tempat untuk para mahasiswa mengembangkan pengetahuan dengan norma sosial yang baik justru masih ditemukan adanya tindak kejahatan perundungan yakni bullying tradisional dan cyberbullying. Penelitian ini diperuntukan untuk menganalisis bagaimana kebiasaan bullying tadisional dapat membentuk perilaku cyerbullying di media sosial. Dengan berfokus pada kalangan mahasiswa Fisip Universitas Pattimura, penelitian ini berkontribusi pada pengembangan metodologi yang lebih komprehensif serta memberikan wawasan dan meningkatkan kesadaran akan literasi digital di kalangan mahasiswa serta berkontribusi juga pada pengembangan metodologi penelitian bullying tradisional dan cyberbullying yang lebih komperhensif pada kajian ilmu komunikasi. Menggunakan metode penelitian kualitatif, informasi diperoleh dengan wawancara mendalam bersama beberapa informan mahasiswa , Sehingga ditemukan pengalaman masa lalu menjadi korban perundungan menciptakan perspektif yang memicu terciptanya perilaku cyberbullying. Ditemukan faktor internal meliputi hubungan komunikasi orang tua dan anak dan pemahaman kontrol diri (kapasitas diri), serta faktor eksternal yakni lingkungan pertemanan, lingkungan kampus, dan lingkungan sosial turut menjadi pengaruh kedua fenomena tersebut salin berkaitan. Untuk itu diharapkan adanya ketegasan pihak fakultas pada setiap tindak kejahan perundungan (tradisional mauapun cyber) yang diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar nyaman, aman, dan memenuhi skala prioritas pendidikan dibarengi dengan kemanusiaan atau moral.
Dari Tatap Muka ke Tatap Layar: Transformasi Interaksi Sosial Remaja di Era Digital Hukunala, Glen; Nahuway, Johana
Populis: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 19 No 1 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/populis.19.1.110-124

Abstract

This article explores the transformation of adolescent social interaction patterns in the digital era, focusing on social media users in Liang Village, a rural community. This study is grounded in the growing phenomenon of a shift from face-to-face interaction to screen-mediated communication, a hallmark of contemporary digital culture. Employing a qualitative descriptive approach with a case study design, this research involved six adolescents aged 14–18 and two parents as key informants. Data were collected through in-depth interviews and participant observation to capture the nuanced dynamics of social interaction. The findings reveal that social media has reshaped the way adolescents connect, replacing meaningful face-to-face interactions with more superficial and instant digital engagements. The study also identifies a rising tendency toward social anxiety and a decline in adolescents’ ability to build authentic interpersonal relationships. While social media facilitates the maintenance of existing connections, its overall impact on the quality and quantity of social relationships appears to be largely detrimental. The novelty of this study lies in its rural context, which remains underrepresented in social media research. This article recommends adaptive educational and cultural interventions to strengthen adolescents' capacity to foster healthy social relationships. The study contributes to digital sociology and opens new avenues for discourse in social sciences and humanities, particularly regarding technology's impact on marginalized communities.
Ekspresi Diri, Identitas Kolektif, dan Resolusi Konflik: Peran Bahasa Cia-Cia dalam Dinamika Sosial Komunitas Dusun Rahai Tomia, Asrul; Lopulalan, Dortje Leonora Yokbeth; Nahuway, Johana
Populis: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 19 No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/populis.19.2.125-140

Abstract

This study explores the role of the Cia-Cia language in shaping the social dynamics of the Dusun Rahai community, particularly in fostering self-expression, collective identity, and conflict resolution. Utilizing a qualitative method through participatory observation and in-depth interviews with both younger and older generations, the research finds that Cia-Cia serves not only as a means of daily communication but also as an educational tool that imparts social values from an early age. Regular use of the language develops key social skills, including building interpersonal relationships, understanding others’ emotions and needs, resolving conflicts peacefully, and managing social emotions. Beyond its communicative function, Cia-Cia strengthens speakers’ confidence and comfort in expressing personal thoughts and feelings, reinforcing the community’s shared identity. The language also acts as an intimate and symbolic medium, often perceived as a “secret language” within social interactions. The novelty of this study lies in revealing Cia-Cia’s dual function as both a social and cultural mechanism that sustains community cohesion and manages conflicts harmoniously. This research emphasizes the critical need to preserve indigenous languages like Cia-Cia as strategic assets in advancing social and political sciences, especially in studies of language, culture, and community resilience.