Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Anatomi Ikan Kerapu (Epinephelus Sp.): Memahami Organ Dalam Tubuh Ikan dan Posisinya Zega, Asokhiwa; Zebua, Ratna Dewi; Gea, Angel Sri Ayu; Telaumbanua, Betzy Victor; Mendrofa, Julilis Suganda; Laoli, Destriman; Lase, Rosevelt Cerdas; Dawolo, Januari; Telaumbanua, Dara Dwista; Zebua, Okniel
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 15 No 1 (2024): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v15i1.4733

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi struktur dan letak organ dalam tubuh ikan kerapu (Epinephelus sp.). Metode penelitian melibatkan pengamatan visual terhadap karakteristik fisik dan operasi pembedahan pada ikan kerapu, yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Hasil penelitian menegaskan bahwa ikan kerapu memiliki tubuh yang cenderung oval atau memanjang, dengan kepala besar, beragam jenis sirip, sisik yang beraneka ragam, dan gigi yang tajam. Anatomi ikan kerapu mencakup organ-organ vital seperti hati, usus, lambung, dan insang, yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh seperti metabolisme, pencernaan, dan pernapasan. Pentingnya pemahaman tentang anatomi ikan kerapu adalah untuk memahami fungsi-fungsi organ tersebut serta berkontribusi dalam upaya konservasi dan manajemen populasi ikan. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang anatomi ikan kerapu, diharapkan dapat memperkuat kesadaran akan perlunya pelestarian dan perlindungan terhadap spesies ini.
Optimalisasi Kultur Cacing Sutra (Tubifex Sp.) Sebagai Pakan Alami Untuk Larva Ikan Halawa, Alfriend John Saotama; Gea, Rosmawati; Telaumbanua, Cindy Ardita; Telaumbanua, Enjel Delahowuhowu; Lase, Rosevelt Cerdas; Halawa, Vebriman Jaya; Laoli, Destriman
Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Vol. 2 No. 2 (2025): PENARIK - Agustus
Publisher : CV. SINAR HOWUHOWU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70134/penarik.v2i2.589

Abstract

Silkworms (Tubifex sp.) are one of the leading natural feeds that are rich in protein, essential amino acids, and fats, and have a body size suitable for consumption by fish larvae. However, its limited availability and fluctuating quality are challenges in fish hatchery activities. This study aims to optimize the direct cultivation of silk worms in tarpaulin ponds with a field experiment approach, in order to increase the quantity as natural feed. The research was conducted at Ceria Group, Tugalagawu Village, Sirombu Sub-district, West Nias Regency, from May 27 to June 15, 2025. The methods used included the use of mud media enriched with organic materials such as bran and tofu pulp, and fermentation with EM4 to increase nutrient availability. Environmental parameters such as temperature (26-28°C) and pH (6.8-7.2) were controlled during the rearing period. The results showed that organic fermentation media was able to increase worm biomass to 80-120 g/m² with a harvest efficiency of 75%. The worms produced had visual quality and nutritional content suitable as larval feed, with potential protein content of 55-60% and fat content of 13-15%. This study concludes that local fermentation-based cultivation techniques can increase the efficiency of silk worm production while supporting natural food self-sufficiency at the coastal community level.
Analisis Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Di Nias Utara Lase, Rosevelt Cerdas; Dawolo, Agnes Juwita; Telaumbanua, Putra Hidayat
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 1 (2024): PERAUT - Desember
Publisher : CV. SINAR HOWUHOWU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70134/peraut.v1i1.185

Abstract

Government Regulation Number 61 of 2009 concerning Ports, classifies seaports in Indonesia based on a hierarchy consisting of transport ports (PU), collecting ports (PP), feeder ports (PP), consisting of: territorial feeder ports (PR) and territorial feeder ports (PR) and territorial feeder ports (PR). local feeder ports (PL Based on the decision of the Local Feeder Port (PL). In this research using literature study, where this method is a systematic, explicit and reproducible method to identify, bring up and synthesize the works of research results. The purpose of this research is to analyze the Wind Port Development Strategy Analysis of basic facilities, functional facilities and supporting facilities and problems that exist in the Gunungsitoli City Ship Port, analyzing port development The fishing port is very important for fishermen, because it is a point of preservation of land and sea and a place for storage and distribution of goods. In developing the port there must be cooperation between fishermen and communities in the coastal environment and must also be in contact with the government so that it can build a good port in North Nias Regency and get facilities that support the performance of fishermen or coastal communities. fishermen and communities in the coastal environment and must also be in contact with the government so that it can build a good port.
OPTIMALISASI PEMIJAHAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) SECARA ALAMI: PENGALAMAN PRAKTIS DARI KELOMPOK BUDIDAYA CERIA Laoli, Destriman; Halawa, Alfriend John Saotama; Telaumbanua, Cindy Ardita; Telaumbanua, Enjel Delahowuhowu; Lase, Rosevelt Cerdas; Gea, Rosmawati; Halawa, Vebriman Jaya
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v13i2.8023

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengevaluasi proses pemijahan ikan lele (Clarias gariepinus) secara alami melalui praktik langsung di lapangan bersama Kelompok Budidaya Ceria di Desa Tugalagawu, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan observasi partisipatif dan wawancara lapangan. Pemijahan dilakukan tanpa induksi hormon, menggunakan kolam terpal, ijuk sebagai media penempel telur, serta penambahan daun ketapang sebagai penstabil pH alami. Hasil menunjukkan bahwa dari empat ekor induk betina, diperoleh total telur sebanyak ±8.925 butir dengan tingkat pembuahan ±70% (sekitar 6.247 telur terbuahi), dan tingkat penetasan ±65% (sekitar 4.061 larva menetas). Meskipun masih berada di bawah standar literatur, hasil ini menunjukkan bahwa pemijahan alami dapat berhasil jika didukung oleh pemilihan induk yang tepat dan pengelolaan lingkungan yang baik. Penggunaan daun ketapang terbukti membantu menurunkan pH dan mencegah infeksi telur. Penelitian ini menegaskan bahwa optimalisasi pemijahan alami berbasis kearifan lokal dapat menjadi strategi berkelanjutan bagi pembudidaya ikan air tawar. Kata kunci: (Clarias gariepinus, pemijahan alami, daun ketapang, pH air, fertilisasi, daya tetas.)