Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimalisasi Kultur Cacing Sutra (Tubifex Sp.) Sebagai Pakan Alami Untuk Larva Ikan Halawa, Alfriend John Saotama; Gea, Rosmawati; Telaumbanua, Cindy Ardita; Telaumbanua, Enjel Delahowuhowu; Lase, Rosevelt Cerdas; Halawa, Vebriman Jaya; Laoli, Destriman
Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Vol. 2 No. 2 (2025): PENARIK - Agustus
Publisher : CV. SINAR HOWUHOWU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70134/penarik.v2i2.589

Abstract

Silkworms (Tubifex sp.) are one of the leading natural feeds that are rich in protein, essential amino acids, and fats, and have a body size suitable for consumption by fish larvae. However, its limited availability and fluctuating quality are challenges in fish hatchery activities. This study aims to optimize the direct cultivation of silk worms in tarpaulin ponds with a field experiment approach, in order to increase the quantity as natural feed. The research was conducted at Ceria Group, Tugalagawu Village, Sirombu Sub-district, West Nias Regency, from May 27 to June 15, 2025. The methods used included the use of mud media enriched with organic materials such as bran and tofu pulp, and fermentation with EM4 to increase nutrient availability. Environmental parameters such as temperature (26-28°C) and pH (6.8-7.2) were controlled during the rearing period. The results showed that organic fermentation media was able to increase worm biomass to 80-120 g/m² with a harvest efficiency of 75%. The worms produced had visual quality and nutritional content suitable as larval feed, with potential protein content of 55-60% and fat content of 13-15%. This study concludes that local fermentation-based cultivation techniques can increase the efficiency of silk worm production while supporting natural food self-sufficiency at the coastal community level.
PENGARUH SISTEM PENGAWETAN TERHADAP KUALITAS DAGING DAN RASA IKAN Telaumbanua, Cindy Ardita; TelaumbanuaTelaumbanua, Betzy Victor; Lase, Natalia Kristiani
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v12i2.6623

Abstract

Ikan merupakan komoditas yang mudah rusak dengan umur simpan terbatas. Oleh karena itu, diperlukan metode pengawetan untuk menjaga kualitas ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh sistem pengawetan ikan terhadap kualitas dan cita rasa dagingnya. Metode yang dievaluasi meliputi pengeringan, pengalengan, pembekuan, dan pengawetan kimia. Setiap metode berpotensi memengaruhi atribut seperti tekstur, warna, dan rasa ikan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pembekuan merupakan metode optimal untuk menjaga mutu dan cita rasa ikan, diikuti dengan pengeringan. Sementara pengalengan dan pengawetan kimia perlu kehati-hatian karena berisiko menurunkan kualitas dan keamanan ikan. Pemilihan teknik pengawetan yang tepat sangat penting agar produk perikanan tetap berkualitas hingga ke tangan konsumen.
OPTIMALISASI PEMIJAHAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) SECARA ALAMI: PENGALAMAN PRAKTIS DARI KELOMPOK BUDIDAYA CERIA Laoli, Destriman; Halawa, Alfriend John Saotama; Telaumbanua, Cindy Ardita; Telaumbanua, Enjel Delahowuhowu; Lase, Rosevelt Cerdas; Gea, Rosmawati; Halawa, Vebriman Jaya
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v13i2.8023

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengevaluasi proses pemijahan ikan lele (Clarias gariepinus) secara alami melalui praktik langsung di lapangan bersama Kelompok Budidaya Ceria di Desa Tugalagawu, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan observasi partisipatif dan wawancara lapangan. Pemijahan dilakukan tanpa induksi hormon, menggunakan kolam terpal, ijuk sebagai media penempel telur, serta penambahan daun ketapang sebagai penstabil pH alami. Hasil menunjukkan bahwa dari empat ekor induk betina, diperoleh total telur sebanyak ±8.925 butir dengan tingkat pembuahan ±70% (sekitar 6.247 telur terbuahi), dan tingkat penetasan ±65% (sekitar 4.061 larva menetas). Meskipun masih berada di bawah standar literatur, hasil ini menunjukkan bahwa pemijahan alami dapat berhasil jika didukung oleh pemilihan induk yang tepat dan pengelolaan lingkungan yang baik. Penggunaan daun ketapang terbukti membantu menurunkan pH dan mencegah infeksi telur. Penelitian ini menegaskan bahwa optimalisasi pemijahan alami berbasis kearifan lokal dapat menjadi strategi berkelanjutan bagi pembudidaya ikan air tawar. Kata kunci: (Clarias gariepinus, pemijahan alami, daun ketapang, pH air, fertilisasi, daya tetas.)