Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Moringa Leaf Nanoparticles as an Alternatives to Improve Hemoglobin and Hematocrit Levels in Stunting Toddlers Gustiya, Sherly Dwi; Hadisaputro, Suharyo; Sumarni, Sri
Jurnal Kebidanan Vol 11, No 2 (2022): August 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.11.2.2022.157-166

Abstract

Background: Stunting is a condition of short toddlers is a discrepancy between height for age which is measured based on the z-score <-2 SD. The highest prevalence of stunting in Central Java was in Magelang Districts by 37.6%. Aims: The objective of this study is to prove that consuming Moringa Oleifera leaf nanoparticles influences the increase in hemoglobin and hematocrit levels in stunting toddlers. Method: This is a quasy experimental study with pretest and posttest with control group design. The number of samples were 40 stunting toddlers who measured based on the z score <-2 SD. Those were divided into treatment groups (Moringa Oleifera leaf nanoparticles dose of 65 mg/day and supplementary feeding) and control groups (supplementary feeding) each group consisted from 20 toddlers. Interventions were given for 21 days. Examination of hemoglobin and hematocrit levels using the Hematology Analyzer method. Results: The hemoglobin level increased significantly from 11,365 g/dL to 12,610 g/dL with a value of p=0.001 in the intervention group. Moreover, hemoglobin level in the control group a slightly increased from 11.455 g/dL to 11.610 g/dL with a value of p=0.648. Hematocrit levels increased significantly (p=0.001) from 35.810% to 43.575% in the intervention group. Hematocrit level also improved slightly in the control group from 31.330% to 31.690%. However, it was not significantly with p=0.455. Conclusion: It is Proved that Moringa Oleifera leaf nanoparticles improves hemoglobin and hematocrit levels in stunting toddlers. The increase hemoglobin and hematocrit levels are greater in the intervention group rather than the control group.
Mengurangi Ketidaknyaman dalam Kehamilan dengan Prenatal Gentle Yoga di Desa Batu Mekar Isviyanti, Isviyanti; Gustiya, Sherly Dwi; Gumangsari, Ni Made Gita; Mayasari, Astri; Astuti, Ni Luh Budi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i2.6752

Abstract

Seiring dengan perkembangan dunia teknologi, ibu hamil banyak memeriksakan diri ke dokter Sp.OG dibandingkan dengan bidan. Ibu hamil juga mulai memilih untuk melakukan persalinan secara Caesar dibandingkan pervaginam. Pergeseran peran bidan dan kader kini hanya sebagai pendamping dalam kehamilan dan persalinan. Hal inilah yang mendorong Klinik Bumi Sehat mengenalkan upaya- upaya pendekatan yang lebih humanis dalam persalinan dan mengembalikan kodrat seorang ibu untuk bisa nyaman dalam kehamilan dan persalinan. Dalam melakukan asuhan kehamilan hendaknya tenaga kesehatan melakukan pendekatan komplementer agar dapat memberikan pemahaman kepada para warga bahwa bersalin ataupun berobat di tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan akan lebih efektif. Kegiatan ini diawali dengan membagikan kuesioner tentang ketidaknyamanan selama kehamilan dan pengetahuan tentang prenatan yoga kepada ibu hamil, penyuluhan tentang macam-macam ketidaknyamanan selama kehamilan dan cara mengatasinya serta menjelaskan tentang prenatal yoga. Kemudian pada hari berikutnya dilanjutkan dengan pelaksanaan prenatal yoga yang diikuti oleh 10 ibu hamil dilakukan sebanyak 2 kali dengan durasi setiap pertemuan selama 60-90 menit yang dipimpin oleh instruktur yoga yang bersertifikat. Pelaksanaan kegiatan hari terakhir tim kembali membagikan kuesioner untuk mengetahui hasil setelah dilakukan kegiatan tersebut. Setelah dilakukan kegiatan prenatal yoga didapatkan sebanyak 86,2% dari peserta mengatakan bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan berkurang.Gerakan prenatal gentle yoga sangat baik dilakukan oleh ibu selama kehamilannya karena dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan serta dapat mempersiapkan ibu untuk proses persalinannya nanti.
Edukasi Pencegahan Pernikahan Dini dan Anemia untuk Menurunkan Risiko Stunting di Desa Cikawao Isviyanti, Isviyanti; Triandini, I Gusti Agung Ayu Hari; Hairani, Hairani; Gumangsari, Ni Made Gita; Hidayati, Diana; Gustiya, Sherly Dwi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2172

Abstract

Artikel ini melaporkan hasil dari sebuah program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi risiko stunting melalui edukasi pencegahan pernikahan dini di Desa Cikawao tepatnya di SMPN 2 Pacet dengan menggunakan pendekatan partisipatif. Program ini memberikan informasi tentang dampak pernikahan dini terhadap kesehatan ibu dan anak serta menawarkan solusi untuk mengatasi masalah stunting dengan mengkonsumsi tablet Fe dan edukasi kesehatan reproduksi untuk pencegahan pernikahan dini. Penilaian dilakukan melalui survei awal dan akhir program untuk mengukur perubahan pengetahuan remaja. Dari hasil perbandingan pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi sebesar 16.83%. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan pada siswa pada materi yang diberikan. Dengan demikian edukasi dinilai efektif dalam mengubah persepsi tentang pernikahan dini. Education on the Prevention of Early Marriage and Anemia to Reduce the Risk of Stunting in Cikawao Village Abstract This article reports the results of a community service program which aims to reduce the risk of stunting through education on preventing early marriage in Cikawao Village, specifically at SMPN 2 Pacet using a participatory approach. This program provides information about the impact of early marriage on maternal and child health and offers solutions to overcome the problem of stunting by consuming Fe tablets and reproductive health education to prevent early marriage. Assessments are carried out through surveys at the beginning and end of the program to measure changes in youth knowledge. From the results of the pre-test and post-test comparison, it shows that there is an increase in knowledge before and after education (16,83%). There is a significant difference between the level of knowledge before and after counseling students on the material provided. Thus, education is considered effective in changing perceptions about early marriage.
PENGUATAN PERAN POSYANDU KELUARGA DI LINGKUNGAN ASAHAN KELURAHAN TANJUNG KARANG PERMAI KOTA MATARAM Gumangsari, Ni Made Gita; I Gusti Agung Ayu Hari Triandini; Isviyanti; Hairani; Hidayati, Diana; Gustiya, Sherly Dwi
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v8i2.4233

Abstract

Posyandu Keluarga merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat yang memadukan layanan ibu hamil, balita, lansia, dan remaja dalam satu wadah. Namun, di Lingkungan Asahan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kota Mataram, peran Posyandu Keluarga belum optimal karena terbatasnya kapasitas kader dan rendahnya partisipasi masyarakat serta fasilitas yang belum memadai. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat peran Posyandu Keluarga melalui pelatihan kader, edukasi kesehatan, dan pendampingan program terpadu. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan keterampilan dasar kesehatan, serta simulasi layanan terpadu kepada kader dan warga. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader sebesar 45% berdasarkan pre-test dan post-test, peningkatan jumlah kunjungan keluarga ke Posyandu sebesar 30%, serta meningkatnya partisipasi warga dalam kegiatan promosi kesehatan. Kegiatan ini membuktikan bahwa penguatan kapasitas kader dan kolaborasi dengan warga merupakan strategi efektif dalam mengoptimalkan peran Posyandu Keluarga. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga secara berkelanjutan