Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SUPERVISI BK: BUKAN MENAKUTKAN TAPI MENYENANGKAN DAN MEMBANGUN Dilha Megesti; Nabila Nabila; Syakhila Takhira; Tri Umari; Kiki Mariah; Munawir Munawir
JURNAL ILMIAH PENELITIAN MAHASISWA Vol 2 No 3 (2024): Juni
Publisher : Kampus Akademik Publiser

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jipm.v2i3.133

Abstract

Bimbingan adalah proses dukungan yang diberikan oleh tenaga profesional kepada individu atau kelompok. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat memahami diri, mengetahui lingkungannya, dan merencanakan masa depan. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur atau kajian Pustaka. Pengertian supervisi sendiri adalah usaha memberi layanan kepada guruguru baik secara individual maupun kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Tugas dari supervisi BK adalah memantau, mendokumentasikan, mendukung, mengukur dan mengevaluasi kinerja serta mendorong refleksi supervisi yaitu pengawasan, pengawasan dan pembinaan. Adapun tahapan supervisi terdiri dari tiga tahapan yang disampaikan Bello dan Olaer (2020) yaitu pra-observasi, pelaksanaan observasi, dan pasca-observasi digunakan pada banyak penelitian. Kesimpulannya adalah bahwa supervisi ini justru membangun daripada menakutkan karna guna supervisi itu sendiri adalah melakukan pengawasan dan pembinaan serta mendukung kinerja dan kegiatan konselor untuk lebih optimal lagi.
PEMAHAMAN DIRI DAN REGULASI EMOSI PADA SISWA BROKEN HOME Dilha Megesti; Fariza Rahmadayani; Firda Nuraini; Dwi Rahmadani Indra
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 6 (2025): Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i6.7474

Abstract

Artikel ini membahas kasus seorang siswi kelas XI berinisial A yang mengalami perubahan perilaku, penurunan prestasi akademik, serta tekanan emosional sebagai dampak konflik keluarga akibat perselingkuhan ayahnya. Melalui observasi, wawancara, dan konseling individu dengan pendekatan client-centered, diketahui bahwa A mengalami hambatan regulasi emosi, kecemasan, serta kesulitan mengekspresikan perasaan secara asertif. Kajian teori mengenai regulasi emosi dan komunikasi asertif digunakan untuk memahami dinamika psikologis A. Hasil konseling menunjukkan perkembangan signifikan, meliputi berkurangnya tekanan emosional, meningkatnya penerimaan diri, membaiknya konsentrasi akademik, serta pemulihan kemampuan sosial. Temuan ini diperkuat oleh berbagai penelitian yang menegaskan efektivitas pendekatan client-centered dalam membantu remaja mengelola emosi, meningkatkan konsep diri, serta memulihkan fungsi akademik dan sosial. Secara keseluruhan, artikel ini menekankan pentingnya dukungan emosional dan pendekatan konseling yang empatik bagi remaja yang mengalami konflik keluarga.