Abstrak Piper sarmentosum Roxb. (Piperaceae) atau daun karuk merupakan tanaman obat tradisional di negara-negara Asia Tenggara. Terdiri dari lima genera yaitu Verhuellia, Zippelia, Manekia, Piper dan Peperomia. Genera yang paling sering dideskripsikan adalah Piper dan Peperomia. Genus Piper terdiri dari sekitar 1000–2000 spesies dengan spesies dominan di habitat aslinya. Studi farmakologi modern menunjukkan bahwa P. sarmentosum memiliki berbagai aktivitas biologis, seperti antibakteri, antiinflamasi dan antinyeri. Simplisia Piper Sarmentosum mengandung antara lain flavonoid, saponin, polifenol, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Dalam kehidupan sehari-hari para orang tua memanfaatkan tanaman obat Piper sarmentosum ( daun karuk) dengan cara sedikit dihangatkan, kemudian dilumuri minyak kelapa dioleskan untuk meredakan nyeri, digunakan oleh penderita rematik untuk meredakan nyeri sekitar persendian yang membengkak. Tanaman ini telah terbukti memiliki sifat agregasi antiplatelet , dan antibakteri serta antioksidan. Masih terdapat fenomena dimana, remaja usia pertengahan belum mengenal manfaat pengobatan tradisional, dari tanaman obat yang kaya khasiat dan beragam jenisnya yang sehari-hari terdapat sekeliling kita. Artikel ini disusun menggunakan metode engan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 31 orang sampel. Kuesioner diproses menggunakan SPSS 22, dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kategori pengetahuan 31 anak usia pertengahan yang kami telah bagikan kuesioner mengenai pengobatan tradisional piper sarmentosum, terdapat sebanyak 16,1 % anak memiliki pengetahuan buruk, 51,6% anak memiliki pengetahuan baik dan 32,3 % anak memiliki pengetahuan sangat baik terhadap pengobatan tradisional piper sarmentosum. Penelitian yang telah dilaksanakan memberikan informasi bahwa pengetahuan remaja usia pertengahan masih dalam kategori baik. Alangkah baiknya remaja usia pertengahan untuk sedini mungkin mengenal senyawa fitokimia dari tanaman obat yang memiliki bayak manfaat bagi kelangsungan metabolisme di dalam tubuh manusia serta efek samping tanaman obat tergolong minimum. Dibutuhkan dilakukan banyak penelitian khasiat fitokimia tanaman obat dan diperlukan sosialisasi mengenai pemanfaatan tanaman obat pada remaja usia pertengahan. Abstract Piper sarmentosum Roxb. (Piperaceae) or karuk leaves are medicinal plants in Southeast Asian countries. It consists of five genera namely Verhuellia, Zippelia, Manecia, Piper and Peperomia. The most commonly described genera are Piper and Peperomia.. The genus Piper consists of about 1000–2000 species with the species dominant in their natural habitat.. Modern pharmacological studies show that P. sarmentosum has various biological activities, such as antibacterial, anti-inflammatory. Simplisia P Sarmentosum contains flavonoids, saponins, polyphenols, monoterpenoids and sesquiterpenoids, among others. Many old people have been used this medicinal plant, namely, karuk leaves that are slightly warmed, then smeared with coconut oil applied to relieve pain, can also be used as rheumatic sufferers to relieve pain around swollen joints. There are many middle age adolescent that they don’t know how about function and about how to use the tradicional medicine. This plant has been shown function as antiplatelet, antibacterial aggregation properties and antioxidant. This article was prepared using the literature review method with qualitative and quantitative descriptive approaches, quantitatively the data was obtained through the distribution of questionnaires to 31 sample of middle adolescent in the range 16-18 years old. The questionnaire was processed using SPSS 22, validity and reliability tests were carried out. The knowledge category of 31 middle adolescent who we have distributed questionnaires about P sarmentosum tradisional medicine, there are 16.1% of adolescent have bad knowledge, 51.6% of adolescent have good knowledge and 32.3% of adolescent have very good knowledge of P sarmentosum traditional medicine. Research that has been carried out provides information that the knowledge of middle age adolescents is still in the good category. It would be nice for middle-age teenagers to get to know phytochemical compounds from medicinal plants as early as possible that have many benefits for the continuity of metabolism in the human body and the side effects of medicinal plants are classified as minimum. A lot of research is needed on the phytochemical efficacy of medicinal plants and socialization is needed regarding the use of medicinal plants in middle age adolescents