Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR Lia Yunita
Education Journal : Journal Educational Research and Development Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.646 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pemahaman konsep dan motivasi antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi problem based learning berbantuan e-learning dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning, dalam meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pretest-postest control group. Populasi adalah seluruh mahasiswa Universitas Proklamasi Jurusan Teknik Perminyakan tahun pelajaran 2016/2017. Sampel 104 mahasiswa yang terbagi dalam dua kelas yang diambil sampel secara cluster sampling. Analisis data menggunakan Anova. Pengumpulan data dilakukan berupa tes. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar dan pemahaman konsep dengan tes butiran soal pilihan ganda, untuk mengetahui motivasi mahasiswa dengan angket motivasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa problem based learning berbantuan e-learning efektif dalam meningkatkan prestasi belajar mata kuliah Pengantar Teknik Perminyakan. Selain itu, problem based learning berbantuan e-learning efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep, dan berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa untuk lebih tertarik terhadap pembelajaran mata kuliah Pengantar Teknik Perminyakan sehingga prestasi meningkat.
TEKNOLOGI INOVATIF DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN UMKM BUBUR SUMSUM DI KABUPATEN PURBALINGGA Enda Apriani; Aisyah Indah Irmaya; Lia Yunita
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.183 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i1.1808

Abstract

Purbalingga merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar berada di Provinsi Jawa Tengah. Komoditas yang dihasilkan berupa pertanian, perikanan, dan peternakan, yang menunjang berkembangnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Akan tetapi, sejauh ini efektifitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam tersebut belum optimal, karena kurangnya sarana dan prasarana pemanfaatan SDA tersebut, diantaranya adalah penguasaan teknologi pengolahan sumber daya alam. Beberapa diantara UMKM tersebut adalah Paguyuban Bubur Sumsum Numani. Tujuan pengabdian masyarakat adalah didiseminasikan teknologi-teknologi inovatif pengolahan sumber daya alam di bidang pangan, agar mitra UMKM penerima bisa meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan serta menambah lapangan pekerjaan bagi masyakarat. Metode yang dilakukan dalam program ini adalah pengembangan teknologi inovatif tepat guna. Tahapan kegiatannya dimulai dari mengindentifikasi kebutuhan nyata mitra terkait operasional produksinya, merancang dan membuat mesin, melakukan pengujian terhadap mesin yang telah dibuat, melakukan serah terima peralatan, serta memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku mitra UMKM tersebut. Luaran dari program ini, adanya paket teknologi inovatif, yaitu mesin pengolah beras, mesin pemarut kelapa dan mesin cup sealer. Hasil program ini, permasalahan mitra dapat teratasi dan teknologi dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi pelaku UMKM, sehingga bisa meningkatkan produksi pelaku UMKM dan pendapatan serta menambah pekerjaan bagi masyarakat.
Pengaruh Variasi Lubang terhadap Koefisien Debit pada Wadah Terbuka Berisi Oli Lia Yunita
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal Vol 1, No 3: DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.676 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of variation of the coefficient of discharge hole in an open container. The flow of fluid out of the hole has a cross-sectional area which is different from the actual cross-sectional area, the phenomenon is called venous kontrakta. Comparison of real debit and debit theoretically called the discharge coefficient (Cd). Experimental method used to determine the coefficient of discharge of oil flow in open containers using the software help logger pro 3.8.4. In this study, it was carried out various forms holes that of a circle and a triangular hole using an open container (jar) containing oil. The experimental results show that the circle-shaped hole has a coefficient of discharge is greater than the triangular hole.
Pengembangan Lapangan “Y” Menggunakan Simulasi Reservoir Lia Yunita
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Offshore : Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.454 KB) | DOI: 10.30588/jo.v1i1.240

Abstract

Lapangan “Y” ditemukan melalui sumur pengeboran eksplorasi PMS 01 yang dibor pada 18 April 1980 dan diselesaikan pada 31 Juli 1980.Hal ini menyebabkan timbulnya pemikiran bagaimana strategi untuk mengembangkan lapangan guna meningkatkan recovery factor.Dalam menyelesaikan permasalahan ini dilakukan simulasi reservoir. Simulator yang digunakan adalah CMG-GEM yang dibuat oleh Computer Modelling Group Ltd., Calgary, Canada. Simulator tersebut adalah simulator jenis komposisional.Langkah awal dalam tahap simulasi adalah pengumpulan, persiapan, dan pengolahan data. Pengumpulan data meliputi data geologi, batuan, fluida, ekuilibrium  dan data produksi. Proses inisialisasi merupakan tahapan setelah pemasukkan data yaitu proses pengkondisian model supaya selaras dengan kondisi awal reservoir yaitu dengan menyelaraskan OGIP hasil perhitungan simulator dengan perhitungan volumetrik. Proses inisialisasi menghasilkan harga OGIP simulasi sebesar 23.03 Bscf dan untuk perhitungan volumetrik adalah 23.07 Bcsf, hal ini menunjukan perbedaan kurang dari 1 %. Perbedaan yang sangat kecil tersebut memperlihatkan bahwa hasil simulasi sudah sangat memadai. Validasi data juga dilakukan dengan proses history matching (penyelarasan). Proses penyelarasan data produksi (laju produksi terhadap waktu dan kumulatif produksi terhadap waktu) dan tekanan menghasilkan kurva yang selaras.Peramalan perilaku produksi reservoir dilakukan dengan membuat beberapa skenario produksi. Ada usulan tiga skenario, yaitu Skenario A, reservoir diproduksikan oleh satu sumur PMS 01 dengan membuka perforasi pada zona 12 dan zona 15 (base case), Skenario B, reservoir diproduksikan oleh PMS 01 dengan membuka perforasi pada zona 12, zona 15 dan zona 16. Skenario C, reservoir diproduksikan oleh dua sumur yaitu sumur PMS 01 (zona 12, zona 15 dan zona16) dan sumur PMS 03 (zona 12, zona 15 dan zona 16). Berdasarkan skenario yang dilakukan diperoleh kumulatif produksi terbesar pada skenario C sebesar 16.2 Bscf atau dengan recovery factor sebesar 70.22 %.The "Y" field was discovered through an exploration drilling well PMS 01 which was drilled on April 18, 1980 and completed on July 31, 1980. This led to the emergence of ideas on how to develop a field to improve recovery factors. In solving this problem reservoir simulations were carried out. The simulator used is the CMG-GEM made by Computer Modeling Group Ltd., Calgary, Canada. The simulator is a compositional type simulator. The first step in the simulation stage is data collection, preparation, and processing. Data collection includes geological, rock, fluid, equilibrium and production data. The initialization process is the stage after data entry, namely the model conditioning process so that it is aligned with the initial reservoir conditions by aligning the OGIP results of the simulator calculation with the volumetric calculation. The initialization process produces a simulation OGIP price of 23.03 Bscf and for volumetric calculations is 23.07 Bcsf, this shows a difference of less than 1%. The small difference shows that the simulation results are very adequate. Data validation is also carried out with the history matching process. The process of aligning production data (production rate with respect to time and cumulative production with respect to time) and pressure produces a harmonious curve. Forecasting of reservoir production behavior is carried out by creating several production scenarios. There are three proposed scenarios, namely Scenario A, the reservoir is produced by one well PMS 01 by opening perforation in zone 12 and zone 15 (base case), Scenario B, the reservoir is produced by PMS 01 by opening the perforation in zone 12, zone 15 and zone 16 Scenario C, the reservoir is produced by two wells namely PMS 01 wells (zone 12, zone 15 and zone16) and PMS 03 wells (zone 12, zone 15 and zone 16). Based on the scenario, the largest cumulative production obtained in scenario C is 16.2 Bscf or with a recovery factor of 70.22%.
Pengembangan Lapangan Panas Bumi “S” Water Dominated Menggunakan Software Tough2 Lia Yunita; Dyah Rini Ratnaningsih; Harry Budiharjo
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities, and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.796 KB) | DOI: 10.30588/jo.v3i2.625

Abstract

AbstrakLapangan Panas Bumi “S” merupakan lapangan panas bumi water dominated, lapangan ini sudah diproduksikan dengan satu unit PLTP dengan kapasitas terpasang 60 MWe. Dalam pengembanganya, akan dilakukan pembangunan PLTP Unit II. Tujuan dari penelitian ini adalah memodelkan reservoir  dengan bantuan software tough2 dan melakukan simulasi pengembangan lapangan “S” melalui pembangunan PLTP Unit II dengan penambahan lima sumur produksi. Metodologi yang digunakan dengan membuat pemodelan reservoir dengan bantuan software tough2. Pertama yang dilakukan menentukan grid yang akan dibuat, kemudian memasukan material, porositas, permeabilitas, konduktivitas panas dan specific heat. Kemudian melakukan inisialisasi dengan melakukan running selama enam puluh tahun. History matching data produksi tiap-tiap sumur dilakukan dengan  merubah parameter permebilitas batuan reservoir sampai terjadi matching tekanan dan temperatur antara kondisi aktual dengan model. Setelah dilakukan history matching kemudian dilakukan pengembangan PLTP Unit II dengan menambah lima sumur. Dari hasil simulasi dengan pengembangan PLTP Unit II  didapatkan kapasitas terpasang 55 MWe selama tiga puluh tahun[L1] .Kata Kunci : Pengembangan,panas bumi, software though 2     
Analisa Laju Korosi dengan Media Air Laut pada Hasil Pengelasan Logam Baja Karbon Rendah dengan Proses Perlakuan Panas Aisyah Indah Irmaya; Lia Yunita
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Offshore : Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.16 KB) | DOI: 10.30588/jo.v4i2.859

Abstract

Permasalahan korosi dapat mengakibatkan bertambahnya potensi pencemaran oleh minyak bumi terhadap lingkungan akibat adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Perawatan peralatan yang tidak tepat, salah satunya gagal memantau kelelahan logam dan korosi, dapat menyebabkan kecelakaan fatal pada industri migas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju korosi pada baja karbon rendah yang disambung dengan pengelasan dan telah diberikan perlakuan panas pasca pengelasan. Untuk mengetahui laju korosi pada hasil las baja karbon rendah dilakukan pengujian menggunakan media air laut. Metode penelitian dimana spesimen baja karbon rendah yang sudah dilas dengan las listrik, kemudian dilakukan pemanas atau heat treatment dengan dipanasi lagi sampai temperatur 300 oC. Spesimen dilakukan penimbangan dengan ketelitian 0,01 gram dan pengukuran dimensi dengan ketelitian 0,001 mm, kemudian dimasukkan dalam air laut yang sudah diletakkan dalam wadah berupa gelas plastik tanpa penutup. Spesimen direndam untuk 100 jam, 200 jam, 300 jam dan 400 jam. Hasil pengujian berat dan penurunan berat spesimen, diperoleh berat rata-rata tertinggi spesimen  yaitu pada rendaman 100 jam, didapat berat rata-rata sebesar 9,641 gr dengan selisih berat 0,016 gr. Sedangkan berat rata-rata terendah spesimen yaitu pada rendaman 400 jam, didapat penurunan berat rata-rata sebesar 9,575 gr dengan selisih berat 0,020 gr. Hasil pengujian dimensi dan luas permukaan terendam, diperoleh hasil dimensi rata-rata tertinggi pada rendaman selama 100 jam sebesar 2.031,312 mm2 dan dimensi rata-rata terendah diperolah pada rendaman 400 jam yaitu sebesar 2.009,594 mm2 . Berdasarkan data penurunan berat spesimen dan penurunan dimensi, diperoleh hasil perhitungan laju korosi/corrosion rate (CR) sebesar 0,088 mpy untuk lama perendaman 100 jam. Untuk perendaman selama 200 jam dengan menggunakan data yang sama, diperoleh laju korosi/corrosion rate (CR) sebesar 0,106 mpy. Sedangkan untuk perendaman selama 300 jam dan 400 jam, diperoleh laju korosi/corrosion rate sebesar 0,114 mpy. Berdasarkan grafik laju korosi terhadap waktu perendaman menunjukkan semakin lama waktu rendaman, semakin tinggi laju korosinya.  
Studi Komparasi Penentuan Viskositas Lumpur Pemboran Menggunakan Marsh Funnel dan Viscosimeter Berbasis Video Berbantuan Software Tracker Lia Yunita
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Offshore : Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.03 KB) | DOI: 10.30588/jo.v2i1.348

Abstract

Lumpur pemboran merupakan salah satu penunjang yang penting dalam suatu operasi pemboran minyak, gas dan panas bumi. Fungsi Lumpur pemboran  ditentukan oleh komposisi kimia dan sifat fisik lumpur.  Kesalahan dalam mengontrol sifat-sifat fisik lumpur akan menyebabkan kegagalan yang dapat menimbulkan hambatan pemboran (hole problem) dan akhirnya mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Viskositas merupakan bagian yang pokok dalam sifat-sifat rheologi fluida pemboran. Pengukuran sifat-sifat rheologi fluida pemboran penting mengingat efektivitas pengangkatan cutting merupakan fungsi langsung dari viskositas. Di laborotorium teknik perminyakan penentuan viskositas lumpur pemboran biasa dilakukan dengan menggunakan Marsh Funnel.Penelitian bertujuan membandingkan hasil penentuan viskositas menggunakan marsh funnel dan viscosimeter berbasis video berbantuan software tracker.  Sampel dalam penelitian adalah  lumpur pemboran berbahan dasar aquadest dan bentonite dengan tambahan additive. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali dengan komposisi lumpur pemboran yang berbeda. Sampel I berbahan dasar bentonite ditambah aditive spersene 0,5 gram. Sampel II  berbahan dasar bentonite ditambah aditive spersene 1 gram, Sampel III  berbahan dasar bentonite ditambah aditive CMC 0,5 gram. Sampel IV berbahan dasar berbahan dasar bentonite ditambah aditive CMC 1 gram dan sampel V berbahan dasar bentonite tanpa aditiveHasil analisa menggunakan Marsh Funnel dalam penentuan viskositas lumpur pemboran dimana dari hasil analisa laboratorium apabila lumpur dasar ditambahkan  spersene  maka viskositas kinematik akan berkurang dari 29,3 detik menjadi 28,3 detik dan apabila lumpur dasar ditambahkan CMC maka viskositas kinematik akan bertambah dari 36,5 detik menjadi 38,3 detikPenggunaan viscosimeter berbasis video berbantuan software tracker dalam penentuan viskositas lumper pemboran dengan penambahan spersene 0,5 gram diperoleh nilai viskositas 0,065 ±0.02 poise, penambahan spersene 1 gram diperoleh nilai viskositas 0,052 ±0.02 poise, penambahan CMC 0,5 gram diperoleh nilai viskositas 0,087 ±0.01 poise, penambahan CMC 1  gram diperoleh nilai viskositas 0,092 ±0.03 poise. Drilling mud is one of the important supports in an oil, gas and geothermal drilling operation. The function of drilling mud is determined by the chemical composition and physical properties of the mud. Errors in controlling the physical properties of mud will cause failure which can lead to drilling problems (hole problems) and ultimately result in huge losses. Viscosity is an essential part of the rheological properties of drilling fluids. Measurement of the rheological properties of drilling fluids is important considering the effectiveness of cutting removal is a direct function of viscosity. In the petroleum engineering laboratory the determination of viscosity of drilling mud is usually done using Marsh Funnel. The research aims to compare the results of the determination of viscosity using marsh funnel and video-based viscosimeter assisted by software tracker. The sample in this study was drilling mud made from aquadest and bentonite with additives added. The experiment was carried out five times with different drilling mud compositions. Sample I made from bentonite plus 0.5 gram additive spersene. Sample II made from bentonite plus spersene aditive 1 gram, Sample III made from bentonite plus aditive CMC 0.5 gram. Sample IV made from bentonite based added CMC aditive 1 gram and sample V made from bentonite without additive The results of analysis using Marsh Funnel in determining the viscosity of drilling mud where from the results of laboratory analysis if base mud was added with spersene the kinematic viscosity would decrease from 29.3 seconds to 28.3 seconds and if the base mud is added CMC then kinematic viscosity will increase from 36.5 seconds to 38.3 seconds. The use of video-based viscosimeter assisted by tracker software in determining the viscosity of drilling jumpers by adding 0.5 grams of spersene obtained a viscosity value of 0.065 ± 0.02 poise , the addition of 1 gram of spersene obtained a viscosity value of 0.052 ± 0.02 poise, the addition of 0.5 gram CMC obtained a viscosity value of 0.087 ± 0.01 poise, the addition of 1 gram CMC obtained a viscosity value of 0.092 ± 0.03 poise.
Potensi Batuan Induk Hidrokarbon Serpih Warukin di Tampang Tumbang Anjir, Kabupaten Gunung Mas Propinsi Kalimantan Tengah Listriyanto, M.T.; Sari Wulandari Hafsari; Lia Yunita
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.034 KB) | DOI: 10.30588/jo.v5i2.988

Abstract

 Identifikasi interval batuan yang mungkin berpotensi sebagai batuan induk merupakan langkah awal eksplorasi yang penting, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang potensi batuan sedimen yang mengandung bahan organik dengan kadar tertentu, yang oleh panas dan waktu dapat menghasilkan hidrokarbon dalam bentuk minyak atau gas secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasies dan potensi batuan induk hidrokarbon Formasi Warukin di Tampang Tumbang Anjir, Cekungan Barito.Analisis geokimia guna mengetahui potensi dan kualitas batuan induk dilakukan pada serpih penyusun Formasi Warukin. Hasil analisis potensi dan kualitas Batuan Induk menunjukkan kandungan TOC 17,97% termasuk “sangat baik”. Rock-Eval menunjukkan bahwa serpih berpotensi “baik” sebagai batuan induk hidrokarbon (S2 = 67,87 mg/g). Angka Tmax 405 menunjukkan tingkat pematangan hidrokarbon belum tercapai. Nilai HI yang relatif tinggi mencerminkan bahwa batuan ini jika mencapai kematangan akan cenderung menghasilkan minyak dan gas. Nilai HI antara 378 mgHC/g umumnya berasal dari kerogen tipe II yang secara dominan mengandung unsur organisme laut dan darat.
A Review of Strategies for Managing Uncertainty in Crude Oil Prices by Indonesian Oil and Gas Companies and the Government Syamsul Ma'arif; Dyah Ari Susanti; Dian Tiara Rezalti; Aisyah Indah Irmaya; Lia Yunita; Dila Damayanti; Yunita Fitri Wahyuningtyas
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jo.v6i2.1449

Abstract

The world oil and gas market has experienced uncertainty since 2014 until now. Fluctuating supply and demand, geopolitical tensions, and shifts in energy policies cause this. In addition, at the beginning of 2020, there was a prolonged pandemic, which made oil and gas conditions even more erratic. This uncertainty significantly impacts the Indonesian state, especially the Indonesian government and oil and gas companies operating in Indonesia. Various methods have been taken to mitigate the impact of this uncertainty, both by the government and oil and gas companies. Therefore, this study aims to conduct a literature review regarding the strategies undertaken by the Indonesian government and oil and gas companies in Indonesia to address the uncertainty in world oil prices since 2018. This research was conducted using the literature method. A review of scientific articles that have been published from 2018 to 2022. The selected articles follow the research objectives and comply with the inclusion and exclusion criteria set at the outset. Results of the literature process the review obtained as many as 67 articles that discussed various strategies carried out by the government and oil and gas companies. The discussion results show three strategies carried out by oil and gas companies in Indonesia: cutting costs, implementing digitalization, and diversifying into renewable energy projects. Meanwhile, the strategy undertaken by the Indonesian government includes providing fiscal incentives, investing in infrastructure that supports the oil and gas sector, deregulating the oil and gas sector, and encouraging the use of renewable energy as an alternative energy source. These various strategies aim to increase efficiency, reduce costs, diversify energy sources, and increase competitiveness in Indonesia's oil and gas sector to deal with the uncertainty of world oil prices.
Penentuan Kehilangan Tekanan dari Wellhead menuju Separator dengan Bantuan Simulator pada Sumur Panas Bumi Lia Yunita
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII Ke-14 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan fasilitas produksi dirancang sebaik mungkin karena akan berdampak pada daya yang dihasilkan turbin. Adanya kehilangan tekanan di sepanjang pipa dari wellhead menuju separator perlu diperhitungkan. Parameter yang mempengaruhi kehilangan tekanan dalam perencanaan fasilitas produksi adalah panjang pipa, diameter pipa, kemiringan pipa, valve, belokan (bends) dan perubahan diameter pipa. Penelitian ini, bertujuan untuk menentukan kehilangan tekanan pipa pada sumur panas bumi “UP 1” dari wellhead menuju separator dengan bantuan simulator. Sumur “UP 1” merupakan sumur water dominated. Metodologi yang digunakan menggunakan bantuan simulator yaitu pepesim lokal. Hasil kehilangan tekanan dari wellhead menuju separator dengan perencanaan dengan panjang pipa 98 meter diperoleh 4.65 bar.