Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi dan Pengolahan Tanaman Toga Kumis Kucing Sebagai Terapi Komplementer di Banjar Sila Dharma Mengwitani Badung Yasa, gede Trima
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i2.209

Abstract

Indonesian Institute of Sciences in 2019, stated that approximately 29,477 plant species were taxonomically identified. This data shows that 9.47% of the total species in the world found in Indonesia. These plants were empirically use by Indonesian ancestor to promotes health and cure various diseases. This medicinal plant is well known to as family medicinal plant (TOGA, Tanaman Obat Keluarga). Family medicinal plants (TOGA) are home-cultivated plants that are efficacious as medicine. This community service using presentation method, delivered by the lecturers of clinical and community pharmacy undergraduate study program. Furthermore, the level of understanding of participants were measured using the pretest and posttest methods. The result of pretest and posttest tests revealed a significant increase in respondents' knowldege regarding toga plant education. Pretest data shows that 46% of respondents understand material related to the use of TOGA, and in the posttest results it is found that 89% of respondents understand material related to the use of TOGA. Significant increase also found in respondents' knowledge level about use of cat's whiskers leaves as a complementary therapy. Pretest data shows that 20% of respondents know about the use of cat's whiskers leaves as a complementary therapy, and in the posttest data show that 85% of respondents understand material related to the use of cat's whiskers leaves as a complementary therapy..
ANALISIS PENGARUH KELENGKAPAN OBAT, FASILITAS APOTEK, KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN APOTEK K-24 JAJAG Arifiani, Lia Novi; Sari.S, Made Dwike; Yasa, Gede Trima
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkpharm.v7i1.2838

Abstract

Latar Belakang: Kepuasan pasien merupakan indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan di apotek dan kepuasan muncul apabila pelayanan melebihi atau sesuai dengan harapan, kekecewaan timbul apabila pelayanan berada di bawah harapan.kefarmasian terhadap kepuasan pasien di Apotek K-24 Jajag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelengkapan obat, fasilitas apotek, dan kualitas pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien di Apotek K-24 Jajag. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 90 pasien yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, serta dilengkapi dengan wawancara dan observasi langsung. Analisis data dilakukan menggunakan uji Spearman Rank dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 27. Hasil: Analisis univariat menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap kelengkapan obat, fasilitas apotek, dan kualitas pelayanan berada dalam kategori baik hingga sangat baik. Uji bivariat menunjukkan bahwa fasilitas apotek (p=0,000; r=0,679) dan kualitas pelayanan kefarmasian (p=0,000; r=0,386) memiliki pengaruh yang signifikan dan kuat terhadap kepuasan pasien. Sebaliknya, kelengkapan obat tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien (p=0,395; r=0,091). Kesimpulan: Peningkatan fasilitas apotek dan kualitas pelayanan kefarmasian memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kepuasan pasien, sementara kelengkapan obat bukan merupakan faktor dominan dalam konteks ini. Kata kunci : Kepuasan Pasien, kelengkapan obat, fasilitas apotek, pelayanan kefarmasian, apotek k-24 jajag
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dalam Memilih Alternatif Sirup Antipiretik Anak Di Apotek Chandani Medica Pemogan. Yasa, Gede Trima; Oviani, Gusti Ayu
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v20i1.3615

Abstract

Demam merupakan salah satu penyakit yang sering diderita oleh anak dan pengobatan sering dilakukan secara swamedikasi dengan antipiretik. Antipiretik yang banyak digunakan dalam bentuk sirup namun karena terjadi peningkatan kasus gagal ginjal akut yang banyak menyerah anak-anak menimbulkan keresahan di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih alternatif sirup antipiretik anak di Apotek Chandani Medica Pemogan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner. Sampel penelitian ini sebanyak 47 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik responden terbanyak pada usia usia 26-35 Tahun sebanyak 20 orang (42,55%), pendidikan terakhir SMA sebanyak 23 orang (48,94%), jenis kelamin perempuan sebanyak 30 orang (63,83%).Tingkat pengetahuan masyarakat berada pada kategori Baik sebanyak 46 orang (97,87%) dan kategori Cukup sebanyak 1 orang (2,13%). Tidak ada faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat dalam memilih alternatif sirup antipiretik anak di Apotek Chandani Medica Pemogan.
POTENSI EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var.rubrum) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Kumara Dewi, Ni Wayan Rika; Yasa, Gede Trima; Swari Santi, Made Dwike
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 21, No 2 (2024): Jurnal Skala Husada (JSH): Volume 21, No 2, Tahun 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v21i2.3855

Abstract

ABSTRACTRed ginger (Zingiber officinale var. rubrum) is one of the herbal plants that contains phenolic compounds, essential oils, and non-volatile oils. The content of secondary metabolites in red ginger can provide antioxidant activity. This research aimed to determine the potential of 96% ethanol extract of red ginger rhizomes as an antioxidant using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. The research method used was a laboratory experiment. The standards used were quercetin and ethanol extract of red ginger rhizome were tested at concentrations of 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, and 125 ppm. The results of the antioxidant activity study showed the IC50 value of the ethanol extract of red ginger rhizome of 46.91 ppm (AAI = 2.3) and the IC50 value of quercetin as a standard of 10.02 ppm. An IC50 value 50 ppm means that the ethanol extract of red ginger rhizome has very strong antioxidant activity, so it has the potential as a natural antioxidant.Keywords:  red ginger (Zingiber officinale var.rubrum), antioxidant, DPPH.ABSTRAKJahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) adalah salah satu tanaman herbal yang mengandung senyawa fenolik, minyak atsiri, dan minyak non volatil. Kandungan metabolit sekunder pada jahe merah mampu memberikan aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak etanol 96% rimpang jahe merah sebagai antioksidan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Standar yang digunakan adalah kuersetin dan ekstrak etanol rimpang jahe merah yang diuji pada konsentrasi 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, 125 ppm. Hasil penelitian aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC50 ekstrak etanol rimpang jahe merah sebesar 46,91 ppm (AAI=2,3) dan nilai IC50 kuersetin sebagai standar sebesar 10,02 ppm. Nilai IC50 50 ppm berarti ekstrak etanol rimpang jahe merah memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, sehingga memiliki potensi sebagai antioksidan alami.Kata kunci: jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum), antioksidan, DPPH.