Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEH DAUN BANGUN BANGUN (Coleus Ambonicoloury) TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI KLINIK BIDAN MERA TANJUNG MULIA KEC MEDAN DELI TAHUN 2024 Br. Sembiring, Elya Rosa; Pratiwi, Debby; -, Marlina; Oktafirnanda, Yuka
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v9i2.5823

Abstract

Rendahnya cakupan ASI dikarenakan ketidaklancaran ASI pada ibu menyusui, berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2022 bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif sebesar (35,96%) survey awal yang dilakukan di Klinik Bidan Mera terdapat 10 orang ibu menyusui yang memberikan ASI kepada bayinya namun ASI yang keluar hanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efektivitas pemberian teh daun bangun-bangun terhadap kelancaran produksi ASI ibu menyusui di Klinik Bidan Mera Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan one grup pre test and post test without control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling yaitu dengan 10 orang ibu menyusui dari 20 orang jumlah populasi. Analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Saphiro Wilk dan Paired Sample T-test. Hasil penelitian di dapatkan nilai mean sebelum dan sesudah diberikan teh daun bangun-bangun (17,50-57,00) dengan standar deviasi sebelum dan sesudah diberikan teh daun bangun-bangun (7,546-13,375). Hasil uji statistik dengan Paired Sample T-test diperoleh dengan nilai P 0,001<0,05, yang artinya terdapat efektivitas pemberian teh daun kelor terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh signifikan pemberian teh daun bangun-bangun terhadap kelancaran produksi ASI Saran pada lokasi penelitian Klinik Bidan Mera Tanjung Mulia untuk memotivasi ibu menyusui dalam pemanfaatan daun bangun bangun terhadap produksi ASI
EDUKASI PEMANFAATAN DAUN KELOR DAN BUNGA ROSELLA DALAM PENINGAKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL Agustina, Winda; OKTAFIRNANDA, YUKA; Hasanah Pratiwi Harahap; BR. SEMBIRING, ELYA ROSA
Servis : Jurnal Pengabdian dan Layanan kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): Desember
Publisher : CV. Nature Creative Innovation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58641/servis.v3i1.127

Abstract

Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang di dalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu.  Pada masa kehamilan ibu hamil harus mendapatkan nutrisi yang banyak, seperti jumlah kalori, protein, zat besi, lemak yang berguna untuk pertumbuhan janin dan untuk kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, dan komplikasi lainnya. Negara Indonesia, anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Nutrisi adalah salah satu dari banyak factor yang mempengaruhi hasil akhir kehamilan, nutrisi yang buruk pada saat kehamilan dapat mempengaruhi kondisi ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan salah satunya adalah zat besi. Zat besi banyak ditemukan diberbagai sumber makanan diantaranya daun kelor dan bunga rosella. Penanganan  non  farmakologi  sebagai  alternatif  untuk  meningkatkan kadar hemoglobin salah satunya adalah dengan menggunakan daun kelor dan bunga rosella yang mengandung zat besi. Hasil wawancara pada 10 ibu hamil yang hanya mengkonsumsi Fe saja dari Bidan atau Puskesmas itupun tidaklah rutin dan ada yang sama sekali tidak pernah mengkonsumsi Fe sama sekali. mengalami luka perenium dan semuanya mengatakan hanya mengandalkan obat Pengabdian ini bertujuan untuk melakukan edukasi pada ibu hamil dalam memanfaatkan daun kelor dan bunga rosella di Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEH DAUN BANGUN BANGUN (Coleus Ambonicoloury) TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI KLINIK BIDAN MERA TANJUNG MULIA KEC MEDAN DELI TAHUN 2024 Br. Sembiring, Elya Rosa; Pratiwi, Debby; -, Marlina; Oktafirnanda, Yuka
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v9i2.5823

Abstract

Rendahnya cakupan ASI dikarenakan ketidaklancaran ASI pada ibu menyusui, berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2022 bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif sebesar (35,96%) survey awal yang dilakukan di Klinik Bidan Mera terdapat 10 orang ibu menyusui yang memberikan ASI kepada bayinya namun ASI yang keluar hanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efektivitas pemberian teh daun bangun-bangun terhadap kelancaran produksi ASI ibu menyusui di Klinik Bidan Mera Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan one grup pre test and post test without control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling yaitu dengan 10 orang ibu menyusui dari 20 orang jumlah populasi. Analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Saphiro Wilk dan Paired Sample T-test. Hasil penelitian di dapatkan nilai mean sebelum dan sesudah diberikan teh daun bangun-bangun (17,50-57,00) dengan standar deviasi sebelum dan sesudah diberikan teh daun bangun-bangun (7,546-13,375). Hasil uji statistik dengan Paired Sample T-test diperoleh dengan nilai P 0,001<0,05, yang artinya terdapat efektivitas pemberian teh daun kelor terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh signifikan pemberian teh daun bangun-bangun terhadap kelancaran produksi ASI Saran pada lokasi penelitian Klinik Bidan Mera Tanjung Mulia untuk memotivasi ibu menyusui dalam pemanfaatan daun bangun bangun terhadap produksi ASI
Coping Stres pada Remaja Wanita Menikah Dini di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tarigan, Rahmawati; Dedi, Dedi; Br. Sembiring, Elya Rosa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2929

Abstract

Remaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa awal, dimana terjadi perubahan secara anatomis, fisiologis ,emosional dan intelektual serta hubungan dilingkungan social. Ditandai dengan adanya perubahan dari aspek fisik, psikis dan psikososial. Masa remaja yang merupakan masa penuh dengan komflik dan tekanan baik baik dari dalam diri maupun dari luar individu tersebut sehingga menimbulkan perubahan. Untuk dewasa remaja mengalami masa kritis yaitu berusaha penentuan identitas diri. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui coping stress pada remaja wanita menikah dini di Desa Tembung Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran yaitu mixed method. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja wanita menikah dini di Desa Tembung sebanyak 10 ibu. Spesifikasi penelitian kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan corss sectional. Dan penelitian kualitatif pada penelitian ini adalah dengan studikasus (case study). Hasil penelitian bahwa 1. remaja menikah pada usia dini  yaitu Pengaruh pergaulan bebas Kondisi ekonomi yang lemah membuat tidak berniat lanjut pendidikan.Kondisi lingkungan yang jarang melanjutkan pendidikan 2. sumber stres yang dialami oleh remaja menikah dini yaitu Kondisi ekonomi dan keuangan yang lemah, 3. stres pada remaja yang menikah di usia dini yaitu Pekerjaan suami yang tidak mapan dan tidak tetap.Tanggung jawab suami tidak baik.Sikap dan sifat suami yang buruk,kasar dan keras serta Tuntutan tanggung jawab sbagai istri yang dirasa berat 4. coping stres yaitu Escaipsm dengan pergi tidur dan menemui teman untuk cerita.Instrumental action dengan menangis dan memukuli diri.Seeking social support dengan meminta dukungan ibu dan sahabat.Self control dengan mengendalikan diri Accepty reponbility dengan menerima keadaan dan apa yang terjadi. Problem solving dengan berusha sabar dan hati –hati dalam bersikap supaya tetap ada jalan terbaik,Seeking meaning berusha mendekatkan diri kepada tuhan.Possitif Reaprasial dengan mendekatkan diri kearah yang positif dan campur tangan tuhan.dan Mnimization. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mengedukasi dalam sumber informasi mengenai permasalahan stress pada kehidupan pernikahan remaja yang menikah dini.Dan juga agar subjek bisa menjadikan nya sebagai pengetahuan baru dalam diri masing-masing sehingga bisa menjadi hal yang bermanfaat dalam kehidupan selanjutnya dengan melakukan hal yang lebih baiuk lagi.Kata Kunci : Coping, Stres, Remaja, Menikah DiniAdolescents are individuals who are in a transitional developmental stage between childhood and early adulthood, where changes occur anatomically, physiologically, emotionally and intellectually as well as relationships in the social environment. It is marked by changes in the physical, psychological and psychosocial aspects. Adolescence is a period filled with conflict and pressure both from within and from outside the individual, causing change. For adolescents experiencing a critical period of trying to determine self-identity. The purpose of this study was to determine coping stress in young women who married early in Tembung Village, Deli Serdang Regency. This type of research uses a mixed research design, namely the mixed method. The population used in this study were young women who married early in the village of Tembung as many as 10 mothers. The sampling technique used a total population of 70 mothers. Quantitative research specification used in this research is cross sectional approach. And qualitative research in this study is a case study (case study. The results of the study are 1. adolescents marry at an early age, namely the influence of promiscuity. Weak economic conditions make them not intend to continue their education. Environmental conditions that rarely continue their education 2. sources of stress experienced by adolescents who marry early, namely weak economic and financial conditions, 3. stress on adolescents who marry at an early age, namely the husband's job which is not established and not fixed. The husband's responsibilities are not good. go to bed and meet friends to tell stories. Instrumental action by crying and beating yourself up. Seeking social support by enlisting the support of mothers and friends. Self control by self-control Acceptance responsibility by accepting circumstances and what is happening. Problem solving by trying to be patient and careful in behave so that there is still the best way..Seeking meaning trying to get closer to God.Reaprasial positive by getting closer to a positive direction and God's intervention.and Mnimization. The conclusion of this study is that it is hoped that it can become input or educational material in a source of information about the problem of stress in the married life of adolescents who marry early. then do something even better.Keywords: Coping, Stress, Adolescents, Early Marriage
Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Kunjungan Masa Nifas pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Lau Baleng Kabupaten Karo Tahun 2023 Br. Sembiring, Elya Rosa; Marlina, Marlina; Siahaan, May Frinsiska
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2928

Abstract

Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) ,dan berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Data Puskesmas Lau Baleng Kabupaten Karo 2019 diketahui ibu nifas yang patuh melakukan kunjungan masa nifas sebanyak 4 kali kunjungan sebanyak 175 ibu (43%) dari jumlah target ibu nifas sebesar 407 ibu dan jumlah ibu melahirkan satu bulan terakhir sebanyak 49 ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan kunjungan masa nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Lau Baleng Kabupaten Karo Tahun 2023. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang sudah melahirkan (ibu nifas) 5-8 minggu di wilayah kerja Puskesmas Lau Baleng Kabupaten Karo sebanyak 70 ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan total population sebanyak 70 ibu. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian dengan analisis bivariat diketahui nilai p masing-masing variabel yaitu pengetahuan sebesar 0,001<0,05, sikap sebesar 0,005<0,05,  aksesbilitas sebesar 0,000<0,05, dukungan keluarga sebesar 0,000<0,05 dan dukungan tenaga kesehatan sebesar 0,042<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan, sikap, aksesbilitas, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan dengan kepatuhan kunjungan masa nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Lau Baleng Kabupaten Karo Tahun 2023.Kata Kunci : Faktor yang Berhubungan, Kepatuhan, Kunjungan Masa NifasPuerperium occurs after the placenta comes out and ends when the uterine returns to its original state (before pregnancy) and lasts for 6 weeks. Data from Lau Baleng Center in 2023 revealed 175 mothers (43%) compliance visiting for 4 times of the target number of postpartum mothers by 407 mothers and the number of mothers giving birth in the last month amounted 49 mothers. The purpose of this study was to determine the associated factors with postpartum visits in the Work Area of Lau Baleng Center in Karo Regency in 2023. The study was analytic research with a cross-sectional approach. The population in this study were mothers who had given birth 5-8 weeks in the working area of Lau Baleng Center amounted 70 mothers and all areas sample. Data analysis used univariate and bivariate analyses with Chi-Square statistical test. The results of the study with bivariate analysis revealed that the p-value of each variable was knowledge of .001<.05, an attitude of .005<.05, accessibility of 0.000<.05, family support of 0.000<.05 and support of health workers amounting to .042<.05. The conclusion that the relationship between knowledge, attitudes, accessibility, family support and support of health workers with adherence to postpartum visits at Lau Baleng found in 2023. It is recommended for health workers to further, enhance their role in promoting the benefits of puerperium visits wherever they are assigned more support the mother to be active in conducting postpartum visits.Keywords     :    Related Factors, Compliance, Postpartum Visits