Infeksi jamur merupakan salah satu penyakit kulit yang banyak dialami oleh masyarakat. Candida albicans merupakan mikroorganisme yang menyebabkan sariawan dan keputihan pada wanita. Pityrosporum ovale adalah mikroorganisme yang menjadi penyebab utama ketombe. Tanaman jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck) memiliki banyak fungsi karena memiliki kandungan senyawa aktif yang mampu digunakan sebagai antibakteri, antijamur, antioksidan, antikanker dan antikolesterol. Tujuan penelitian ntuk mengetahui adanya aktivitas antijamur dan mengetahui adanya perbedaan hasil uji aktivitas antijamur ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol daun jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck) terhadap Candida albicans dan Pityrosporum ovale. Daun jeruk manis diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol. Serbuk simplisia diskrining untuk mengetahui kandungan fitokimianya. Ekstrak etanol dibuat dalam berbagai konsentrasi yaitu 20 mg/ml, 40 mg/ml dan 80 mg/ml dan diuji aktivitas antijamurnya terhadap C. albicans dan P. ovale. Uji aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi cakram (Kirby-Bauer).Hasil penelitian menunjukkan bahwa simplisia daun jeruk manis mengandung alkaloid, saponin, flavonoida, tanin dan steroid/triterpenoid. Ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol daun jeruk manis mempunyai aktivitas antijamur. Ekstrak n-heksan terhadap jamur Candida albicans dengan konsentrasi 80 mg/ml (11,32±0,06mm), ekstrak etil asetat 80 mg/ml (19,68±0,12mm) dan ekstrak etanol 80 mg/ml (15,38±0,08mm). Jamur Pityrosporum ovale terhadap ekstrak n-heksan 80 mg/ml (10,33±0,02mm), ekstrak etil asetat 80 mg/ml (17,59±0,05mm), dan etanol 80 mg/ml (14,25±0,07mm). Ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol daun jeruk manis memiliki aktivitas sebagai antijamur, dari ketiga larutan yang diuji ekstrak etil asetat dan etanol memiliki kemampuan yang baik dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan Pityrosporum ovale.