Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENYULUHAN PENTINGNYA LILIN AROMATERAPI DARI DAUN MINT DAN KULIT JERUK UNTUK MEMBANTU MEMBANGKITKAN SEMANGAT DAN MENYEGARKAN Satria, Denny; Taruli Rohana Sinaga; Ruth Christiani N Daely
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 1 No. 2 (2020): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aromaterapi berasal dari tanaman yang mudah menguap dan memiliki minyak atsiri. Minyak atsiri ini tidak hanya bisa untuk mengobati penyakit namun dapat juga untuk memperbaiki suasana hati ataupun mood. Minyak atsiri dari daun mint dan kulit jeruk memliki efek yang menyegarkan dan membangkitkan semangat. Tujuan dari penyuluhan ini adalah memberikan infomasi tentang manfaat dari lilin aromaterapi daun mint dan kulit jeruk yang dapat menyegarkan dan memberi semangat.
Skrining dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi Simamora, Marthalena; Taruli Rohana Sinaga; Johansen Hutajulu
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang paling sering terjadi dan menjadi faktor risiko kematian utama. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan mengetahui secara dini faktor risiko yang ada. Sehingga perlu dilakukan suatu kegiatan skrining faktor risiko penyakit hipertensi sebagai suatu upaya pencegahan timbulnya penyakit ini. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan masyarakat mengetahui tekanan darah serta meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi secara dini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dengan menggunakan media leaflet dan pengukuran tekanan darah. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat di Desa Kramat Gajah Kecamatan Galang sebanyak 35 orang. Hasil pengukuran tekanan darah didapatkan sebagian besar tekanan darah dalam kategori normal 48.6%, namun ada sebagian kecil peserta yang mengalami pre hipertensi sebanyak 25,8%, hipertensi grade 1 sebanyak 11,4% serta hipertensi grade 2 sebanyak 14,2%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah berhasil mencapai tujuan utama yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit hipertensi dan bagaimana tatalaksana non farmakologi penyakit ini, sehingga harapannya terdapat perubahan perilaku terhadap faktor risiko yang dapat diubah.
Sosialisasi Perpindahan Faskes Di Klinik Pratama Rawat Jalan Nusantara Kesehatan Tahun 2024 Taruli Rohana Sinaga; Evawani Silitonga; Sipayung, Rosetty Rita; Riduan Simbolon; Rani Kristina Siadari
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sosialisasi perpindahan fasilitas kesehatan merupakan langkah penting dalam mempersiapkan masyarakat dan mengelola perubahan tersebut. Dalam proses sosialisasi, beberapa hal yang perlu diperhatikan termasuk memberikan umpan balik, menyediakan informasi yang komprehensif, mengelola harapan masyarakat, meningkatkan kepuasan pasien, berkolaborasi dengan stakeholder lokal, dan melakukan pemantauan serta evaluasi berkelanjutan. Waktu Pelaksanaan dilakukan pada bulan Juni 2024, Dengan demikian, sosialisasi dapat membantu masyarakat dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan fasilitas kesehatan dan mendukung integrasi fasilitas baru dalam lingkungan sekitar.
Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dengan Komunikasi Dan Edukasi Di Desa Tanjung Beringin I Kabupaten Dairi Taruli Rohana Sinaga; Nababan, Donal; Kesaktian Manurung; Winda Ningsih Sitompul; Sejukan Hati Harefa
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Desa Tanjung Beringin I, Kabupaten Dairi, masih menghadapi tantangan dalam penanggulangan stunting akibat kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi, pola asuh, dan sanitasi. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan perubahan perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan stunting melalui komunikasi dan edukasi berbasis pemberdayaan masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, pelatihan kader posyandu, pendampingan keluarga berisiko stunting, demonstrasi memasak makanan bergizi, serta promosi kebun gizi keluarga. Program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat. Tempat dan waktu pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di Desa Tanjung Beringin I Kabupaten Dairi, pada bulan Oktober-Desember Tahun 2024. Hasil program menunjukkan bahwa 85% peserta mengalami peningkatan pemahaman tentang stunting dan pentingnya gizi seimbang, 75% keluarga mulai menerapkan pola makan sehat, dan 50% keluarga mulai memanfaatkan pangan lokal melalui kebun gizi. Selain itu, terjadi penurunan angka anak berisiko stunting dari 28% menjadi 20% dalam periode awal setelah program berjalan. Meskipun hasil program cukup positif, terdapat beberapa kendala, seperti kebiasaan makan yang sulit diubah, keterbatasan akses air bersih, serta partisipasi posyandu yang masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya lanjutan melalui monitoring berkala, penguatan kapasitas kader posyandu, peningkatan akses sanitasi, serta integrasi program ini ke dalam kebijakan desa. Dengan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, diharapkan program ini dapat berkontribusi dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di Desa Tanjung Beringin I.
PENGUATAN IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAMOHALU ESIWA Taruli Rohana Sinaga; Manurung, Kesaktian; Desy Lustiyani Rajagukguk; Yohanes Mercius Ndruru; Anjelin Juni Kristin Gea
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6207

Abstract

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pendekatan berbasis keluarga. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Namohalu Esiwa, implementasi PIS-PK menghadapi beberapa tantangan, antara lain kurangnya pemahaman petugas kesehatan terkait indikator keluarga sehat, keterbatasan dalam pengelolaan data, serta rendahnya partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program kesehatan keluarga. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkuat pelaksanaan PIS-PK dengan memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan, pendampingan dalam pelaksanaan kunjungan rumah, serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya indikator keluarga sehat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi pelatihan teori dan praktik untuk petugas kesehatan, sosialisasi kepada masyarakat, serta penyusunan SOP untuk pelaksanaan PIS-PK di Puskesmas. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan petugas dalam implementasi PIS-PK, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga. Dengan demikian, kegiatan ini dapat dijadikan model untuk penguatan implementasi PIS-PK di wilayah lain yang memiliki kondisi serupa.
Hubungan Self Care Manajement Pasien Pasca Covid-19 Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Erwin Silitonga; Taruli Rohana Sinaga; Linda Susanti Giawa
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 12 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan diri (self care) merupakan sebuah tindakan mengupayakan orang lain untuk mengembangkankemampuan yang dimiliki agar dikembangkan secara maksimal, sehingga seseorang dapat mempertahankanfungsi yang optimal. Melakukan self care (perawatan diri) untuk pencegahan penularan Covid-19 yaitudengan melakukan kepatuhan protokol kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindakmengindahkan setiap aspek anjuran hingga mematuh rencana terutama mematuhi protokol kesehatanCOVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self care manajemen pasien pasca covid-19dengan kepatuhan protokol kesehatan. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi dalampenelitian ini yaitu seluruh pasien pasca covid-19 yang pernah dirawat di Puskesmas Pematang Johar.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 49 orang. Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling.Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adahubungan Self Care Management dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan dengan P Value 0,000 (<0,05).Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Self Care Management denganKepatuhan Protokol Kesehatan di Puskesmas Pematang Johar. Penelitian ini memberikan pengetahuan barubagi Responden untuk menerapkan Self Care Management dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan dalampencegahan Covid-19 dan peneliti selanjutnya mampu mengembangan penelitian secara luas denganmenggunakan metode serta dapat melakukan penelitian secara mendalam kepada pasien pasca covid-19kelayakan dalam melakukan self care management dengan kepatuhan protokol kesehatan
ANALISA KADAR LOGAM TIMBAL DAN BESI PADA SUSU KENTAL MANIS KEMASAN KALENG YANG BEREDAR DI KELURAHAN TANJUNG SARI DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Taruli Rohana Sinaga; Sitohang, Rosina; Bemby Sinaga, Arman
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sweetened condensed milk is cow's milk in which the water is removed and added sugar, resulting in milk that is very sweet in taste and can last for a year if it is not opened. Sweetened condensed milk products, powdered milk, and sterile milk are often made in packaging made of plastic and cans to avoid the influence of sunlight, packaging time, storage and others. And as a result of the packaging, the product is often damaged either microbiologically, mechanically or chemically. These cans are lined with other coating materials with certain protection. This is to prevent a reaction that could cause the can to corrode and leak. The presence of these metals, even in small levels, will endanger the health of consumers and considering that heavy metals will accumulate in the body, so that gradually the levels will increase and are very dangerous to health, including Pb and Fe metals that can act on the can. Qualitative testing is to determine the presence of the metal present in the sample and quantitative testing is to determine how much content is present in the sample. Before carrying out quantitative testing, the samples were first destroyed using wet destruction. From the results of qualitative testing, all samples contained Pb and Fe metals. From the results of quantitative testing on Pb, the lowest sample was found in sample 3 of 0.0105 mg/kg and sample 5 of 0.0105 mg/kg, this did not exceed the SNI 297.2011 threshold of 0.02 mg/kg. While the results for heavy metal Pb at large concentrations in sample 1 were 0.0239 mg/kg; sample 2 of 0.0371 mg/kg, and sample of 0.0262 mg/kg exceeds the threshold of SNI 297.2011 of 0.02 mg/kg while for heavy metal Fe is still below the threshold allowed by SNI 297.2011 which is 10.0 mg/kg, namely sample 1 of 0.0081 mg/kg; sample 2 of 0.0100 mg/kg; sample 3 of 0.0079 mg/kg; sample 4 is 0.0068 mg/kg and sample 5 is 0.0122 mg/kg.
Identifikasi Budaya Makan dan Pengetahuan Ibu Selama Kehamilan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Simamora, Marthalena; Annisa; Taruli Rohana Sinaga; Rani Kawati Damanik
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 6 No. 2 (2024): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting also known as stunted, is a condition of failure to grow in children due to chronic malnutrition and recurrent infections, especially during pregnancy. One of the factors for the high incidence of stunting in children is a lack of maternal knowledge. Cultural influences greatly determine the health status of children where there is a direct link between culture and knowledge. The Purpose of this research is to identification of eating culture in society and mother's knowledge during pregnancy on stunting children in the Working Area of the Bebesen Health Center, Central Aceh District. This study uses mixed method, quantitative with cross sectional design and qualitative with phenomenological design. Sampling used a purposive sampling technique with a population of 210 people with a sample size of 62 people with quantitative details of 62 people and qualitative details of 5 people with inclusion criteria. Data collection quantitative instruments used questionnaires and for qualitative used voice recorders as well as interview guides. Data analyzed using Chi square test and the N-vivo Version 12. The results of the quantitative reasearch is showed that there was a significant relationship between knowledge and the incidence of stunting in toddlers with a p value of 0.001. qualitative research obtained 4 themes, namely 1.) cultural practices carried out; 2.) trousers during pregnancy; 3.) habits during pregnancy; 4.) the impact of the restrictions implemented. The conlusion for quantitative is the better knowledge the smaller the incidence of stunting and For qualitative was found that there are several food cultures and taboos that exist in culture society.