Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Pembelajaran dengan Memadukan Teknologi dan Media Wahyudi, Agung; Linda, Linda; Akbar Jono, Ali
GHAITSA : Islamic Education Journal Vol. 4 No. 3 (2023): Oktober
Publisher : Yayasan Darusssalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/ghaitsa.v4i3.1337

Abstract

Learning strategy is planning about a series of activities designed in an effort to achieve certain educational goals. In this case, learning strategies become activities that must be carried out by teachers and students. The reason is, the learning strategy is also interpreted as a set of learning materials and procedures to generate learning outcomes in students. In its implementation, learning strategies consist of various kinds of learning techniques and methods, for example reading, remembering, repeating, and applying information. According to the 1970 Commission Instruction Technology (CIT) definition, learning technology is defined as a medium that was born as a result of the communication revolution that can be used for learning purposes in addition to teachers, textbooks, and blackboards….the parts that make up learning technology are television, film, OHP , computers and other hardware and software parts. Schramm (1977) suggests that learning media is a message carrier technology that can be utilized for learning purposes. Meanwhile, Briggs (1977) argues that learning media are physical means for conveying learning content/material such as: books, films, videos and so on. Meanwhile, the National Education Association (1969) revealed that learning media is a means of communication in print and audio-visual form, including hardware technology. From the three opinions above, it can be concluded that learning media is anything that can convey messages, can stimulate the thoughts, feelings, and willingness of students so that they can encourage the creation of learning processes in students.
The Effect of Student Teams Achievement Divisions (STAD) on the Learning Outcomes of Grade VIII Students in Indonesian Language at MTs Negeri 2 Kepahiang Reza adin tya, Nendi; Akbar Jono, Ali; Randi, Randi
JPI : Jurnal Pustaka Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpi.v4i2.1297

Abstract

Cooperative learning models have been widely recognized as effective strategies to enhance student achievement, yet their application in Indonesian language instruction at the junior secondary level remains limited. This study aimed to examine the effect of the Student Teams Achievement Division (STAD) cooperative learning model on the learning outcomes of eighth-grade students at MTs Negeri 2 Kepahiang. Employing a quasi-experimental design with a non-equivalent control group, the study involved two classes, with one serving as the experimental group taught using STAD (n = 30) and the other as the control group taught using conventional methods (n = 26). Data were collected through pretests and posttests consisting of 15 multiple-choice items aligned with the curriculum, validated through Pearson’s Product-Moment correlation, and tested for reliability using Cronbach’s Alpha. Statistical analysis using IBM SPSS version 25 included normality and homogeneity tests, paired-sample t-tests, independent-sample t-tests, and N-Gain analysis at a significance level of p < 0.05. The results showed that the experimental group achieved a significantly higher posttest mean score (M = 12.80) compared to the control group (M = 7.34), with the independent-sample t-test confirming a significant difference (p = 0.000). These findings indicate that the STAD model effectively improves student achievement by fostering peer collaboration, active engagement, and collective responsibility for learning outcomes. The novelty of this research lies in its application of STAD in Indonesian language learning at the junior secondary level, providing new insights into cooperative learning beyond science and mathematics, where it has been predominantly studied. The implications suggest that educators and policymakers should integrate cooperative learning models such as STAD into instructional practices to enhance academic performance and social competencies essential for 21st-century learning.
Manajemen Kurikulum Tahfidz Qur’an Dalam Mencapai Target Hafalan 30 Juz di PPTQ Salafiyah Wustho An Nur Kota Bengkulu Pertiwi, Yunita; Lubis, Mawardi; Akbar Jono, Ali
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adapun rumusan masalah yang diteliti dalam tesis ini adalah bagaimana Manajemen Kurikulum Tahfidz Qur’an Dalam Mencapai Target Hafalan 30 Juz Dengan Metode Ziyadah Di PPTQ Salafiyah Wustho An Nur Kota Bengkulu dan bagaimana penerapan metode ziyadah, serta apa saja faktor pendukunng dan penghambat dalam menghafal Al Qur’an . Tujuan penelitian untuk mengetahui manajemen kurikulum tahfidz dan penerapan metode, serta faktor pendukung dan penghambat dalam penelitian ini . Menggunakan metode Kualitatif Deskriptif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kurikulum yang terdapat di pondok ini masih belum berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan, dan belum adanya pedoman atau panduan khusus serta penerapan metode ziyadah yang sudah berjalan dengan baik. Pada intinya pondok sudah menerapkan manajemen, namun belum efektif. Saran peneliti agar pihak pondok dan ustadzah, dan santri meningkatkan fungsi manajemen planning, organizing, actuating serta controlong (POAC).
Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Tingkat Penyerapan Materi Pembelajaran Ips Di Pesantren Wustha Hidayatul Qomariyah Kota Bengkulu Paresga, Ilham; Akbar Jono, Ali; Yunarman, Sepri
JPT : Jurnal Pendidikan Tematik Vol 4 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpt.v4i2.836

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap tingkat penyerapan materi pembelajaran IPS di Pesantren Wustha Hidayatul Qomariyah Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, penelitian ini mencari hubungan sebab akibat antara satu variable X dengan variable Y . populasi dalam penelitian ini terdiri dari tiga kelas yaitu kelas VII A, B, C di Pesantren Wustha Hidayatul Qomariyah Kota Bengkulu sebanyak 62 siswa . sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratied random sampling. Dan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Dokumentasi digunakan untuk pengamatan dan memdata jumlah siswa. Sedangkan angket dunakan untuk mengungkap pengaruh variable pengaruh metode pembelajaran terhadap tingkat penyerapan materi pembelajaran IPS. Sehingga persamaan regresi yang dipergunakan dapat diterapkan dalam analisis data. Maka metode pembelajaran terhadap tingkat penyerapan materi pembelajaran IPSdi Pesantren Wustha Hidayatul Qomariyah Kota Bengkulu sebesar 24,5% sedangkan sisanya 75,5% dipengaruhi variabel lain atau tabel lain.
“Implementasi Model Think Talk Write pada Pembelajaran Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas VII SMP N 19 Kota Bengkulu Wulandari, Ayu; Akbar Jono, Ali; Randi
GHAITSA : Islamic Education Journal Vol. 3 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Yayasan Darusssalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/ghaitsa.v3i2.722

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah Bagaimana implementasi model think talk write pada pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi dan Apa yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendukung dalam proses implementasi pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi menggunakan model think talk write pada siswa kelas VII SMPN 19 Kota Bengkulu. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan implementasi model think talk write pada pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi dan mendeskripsikan faktor penghambat dan faktor pendukung dalam proses implementasi pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi menggunakan model think talk write pada siswa kelas VII SMPN 19 Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 19 Kota Bengkulu. Sekolah ini beralamat di Jl. Sukamaju 9, Rt. 07 Rw. 02. Kelurahan Padang serai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik keabasahan data yang akan digunakan oleh penulis, yaitu teknik keabsahan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analaisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Dalam mengimplementasikan model think talk write dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII A SMP N 19 Kota Bengkulu terbagi atas 3 fokus hasil penelitian, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dengan adanya implementasi model pembelajaran think talk write yang telah dilaksanakan, maka kemampuan siswa terdiri atas think, talk, dan write yang didapatkan hasil bahwa kemampuan siswa kelas VII A SMP N 19 Kota Bengkulu yang terdiri atas 30 orang siswa memiliki kemampuan berpikir (think) dalam menyusun cerita kembali sebesar 40 %, kemampuan berbicara (talk) dalam menceritakan kembali cerita fiksi di kelas sebesar 30 %, dan kemampuan menulis (write) cerita fiksi kembali sebesar 30 % . Adapun faktor penghambat dalam mengimplementasikan model think talk write dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII A SMP N 19 Kota Bengkulu, yaitu menuntut siswa untuk terus berpikir, berkomunikasi, dan menulis dan memerlukan banyak waktu. Adapun faktor pendukungnya ialah melatih daya ingat siswa tentang suatu konsep atau informasi dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa.