Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Peralihan Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa di SDN Antasan Kecil Timur 3 Banjarmasin Amalia, Rosida; Febrianasari, Dewi; Pratiwi, Diani Ayu; Aslamiah, Aslamiah; Maulana, Muhammad Rasyid; Maidah, Titania Qhaifa; Syifa, Novanda Fara
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Juni 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v2i2.337

Abstract

Kurikulum merdeka belajar, yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bertujuan untuk memenuhi tuntutan zaman dan situasi terkini dengan memberikan kebebasan lebih kepada siswa dan guru dalam menentukan metode dan materi pembelajaran yang paling sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevalusasi dampak implementasi kurikulum merdeka belajar terhadap minat belajar siswa di SDN Antasan Kecil Timur 3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Setting penelitian adalah SDN Antasan Kecil Timur 3. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa, guru, dan orang tua siswa di SDN Antasan Kecil Timur 3. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, di mana kelas I dan IV yang sudah menerapkan kurikulum merdeka dijadikan fokus utama. Hasil penelitian menunjukkan peralihan dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka belajar di SDN Antasan Kecil Timur 3 telah memberikan dampak positif terhadap minat belajar siswa, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan adaptasi. Peningkatan minat dan motivasi siswa terlihat dari metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan, seperti ice breaking dan proyek kreatif yang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Siswa lebih antusias dan terlibat dalam proses belajar, menunjukkan peningkatan dalam keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Namun, tantangan seperti kesulitan adaptasi guru terhadap kurikulum baru dan kurangnya dukungan dari orang tua masih perlu diatasi.
Implementasi Media Pembelajaran Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Anak Tunalaras Kelas Tinggi di Sekolah Dasar Syifa, Novanda Fara; Suriansyah, Ahmad; Rafianti, Wahdah Refia
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2025): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Maret 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v3i1.648

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan media pembelajaran visual dalam rangka meningkatkan hasil belajar anak tuna laras di kelas tinggi sekolah dasar. Anak tuna laras menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran, seperti kesulitan berkonsentrasi, kurangnya motivasi, dan hambatan dalam berinteraksi sosial. Media pembelajaran visual dipilih sebagai solusi karena dapat menyampaikan informasi secara konkret, menarik perhatian siswa, dan memudahkan pemahaman materi. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, yang masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi media pembelajaran visual mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, partisipasi aktif dalam kegiatan belajar, dan hasil tes evaluasi. Setiap siklus menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media pembelajaran visual efektif dalam meningkatkan hasil belajar anak tunalaras di kelas tinggi sekolah dasar. Hasil ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, serta menjadi referensi bagi pendidik dalam merancang pembelajaran yang lebih inklusif.