Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Mixing Foundation dengan Teknik Bakar dan Tanpa Bakar Terhadap Rias Wajah Geriatri Ulihta, Dea Meilia; Susilowati, Susilowati; Fatmasari, Fitria Hansyah
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v2i3.450

Abstract

Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan dalam tata kecantikan kulit. Bagian kulit yang paling menonjol pada diri manusia adalah wajah. Wajah adalah kulit yang paling sensitif dan perlu diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Kosmetik rias wajah pada usia lanjut berumur 40 ke atas memang bukan usia yang muda lagi. Sering terjadi munculnya garis kerutan, flek hitam, kulit mengendur, alis menurun, mata monolid dan lainnya. Namun bukan berarti diusia yang terbilang senja tersebut, seorang wanita tidak bisa tampil cantik. Berkat riasan wajah wanita usia berapapun bisa terlihat lebih muda dan fresh. Tata rias ini dapat membuat seseorang lebih percaya diri, seperti dalam bertemu rekan kerja, acara maupun dalam sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mixing foundation dengan teknik bakar dan tanpa teknik bakar pada rias wajah geriatri dapat memahami koreksi dalam merias wajah di usia empat puluh ke atas. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui eksperimen, dokumentasi, kuisioner. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mixing foundation menggunakan teknik bakar dan tanpa bakar terhadap rias wajah geriatri menunjukkan nilai rata-rata mixing foundation menggunakan teknik bakar. Mulai banyak crack di bagian dahi kerutan mata, smile line dan tanpa bakar memperoleh hasil lebih besar ialah teknik tanpa bakar lebih tahan lama dan tingkat kehalusannya lebih baik. Simpulan pada penelitian yakni menambah pengetahuan tentang mixing foundation terhadap berbagai teknik bakar dan tanpa bakar bagi kulit wajah menua yang mengalami penurunan, sehingga dapat menemukan teknik yang sesuai dengan kulit kering pada usia 40th ke atas. Diketahui pada mixig foundation dengan teknik bakar pada rias wajah geriatri (X1) menunjukkan angka mean 18.30 sedangkan pada (X2) menunjukkan angka mean 18.34.
Minat Masyarakat Terhadap Busana Pesta Anak Menggunakan Sulam Borci Mutiara dan Kristal Anjaila, Salsabila; Susilowati, Susilowati; Fatmasari, Fitria Hansyah
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v2i3.452

Abstract

Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau bahan lainnya untuk menutupi tubuh seseorang baik yang sudah dijahit maupun tidak dijahit yang digunakan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sulaman adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan untuk dekoratif dengan menggunakan jahit dan benang. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan minat masyarakat dengan busana pesta anak perempuan yang dihiasi dengan sulaman manik-manik borci mutiara dan mendiskripsikan minat masyarakat dengan busana pesta anak perempuan yang dihiasi dengan sulaman manik-manik borci kristal. Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif, sampel dalam penelitian teknik pengumpulan data yaitu menggunakan eksperimen dan angket dengan 52 responden oleh masyarakat Desa Gumeng. Analisis data menggunakan Uji T bantuan SPSS. Hasil penelitian yaitu ada perbedaan signifikan dalam perbandingan hasil jadi busana pesta anak perempuan dengan menggunakan sulam borci mutiara dan ada perbedaan signifikan dalam perbandingan hasil jadi busana pesta anak perempuan dengan menggunakan sulam borci kristal. Borci mutiara memiliki hasil lebih rendah dengan rata–rata (X1) 0,194. sedangkan Borci kristal memiliki nilai rata-rata (X2) 0,257 lebih tinggi dari borci mutiara. Maka terdapat pengaruh positif, signifikan kesimpulan perbandingan hasil sulam borci mutiara lebih rendah dan borci kristal lebih tinggi di Desa Gumeng.
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PEWARNAAN DOUBLE APLIKASI Fatmasari, Fitria Hansyah; Susilowati, Susilowati
Steam Engineering Vol. 6 No. 2 (2025): STEAM Engineering, Vol. 6, No. 2, Maret 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jptm.v6i2.19666

Abstract

Hybrid learning at SMK Negeri 2 Jombang greatly affects students' understanding of the learning outcomes of double application coloring (tipping). This study aims to analyze the effect of the implementation of a scientific approach that affects the learning outcomes of double application coloring (Tipping) of grade 11 students of SMK Negeri 2 Jombang. The research method used is an experiment with a pretest-posttest control group design. The sample used in this study was class 11 Beauty of SMK N 2 Jombang. The results of the study showed that there was an influence of a scientific approach on the learning outcomes of double application coloring (tipping) on ​​students' cognitive learning outcomes as evidenced by the results of the t-test sig value of 0.000 which was smaller than the real price of 0.05 or 0.000> 0.05. In addition, there was a difference in the average posttest results in the control class of 66.50 and the experimental class of 81.96
Masker Tradisional Berbahan Daun Mimba (Azadirachta Indica A. Juss) dan Lemon untuk Mengatasi Masalah Kulit Fatmasari, Fitria Hansyah
Journal of Beauty and Cosmetology (JBC) Vol. 1 No. 2 (2020): Journal of Beauty and Cosmetology (JBC)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jbc.v1n2.p34-43

Abstract

Mimba or Azadirachta indica A. Juss. is a leaf type of shrub that is often used in religious purposes. This study was undertaken to describe the process of making mimba and lemon mask and determine the results of the application of the mask on acne prone skin. This study used qualitative descriptive research design. Data were collected using observation of the results of the mask application for ten women aged 20-30 years old. The study was conducted at Mandasari Surabaya beauty clinic. The results showed the making process of the traditional mask including the stages of washing, drying, making a powder, and mixing with lemon juice followed by application on acne face. After four weeks with twice treatments a week, the results showed that respondent's skin became smoother, moister, tighter, brighter, suppler, and cleaner with less acnes.
Analisis Perkembangan Tata Rias Tari Reyog Tulungagung FATMASARI, FITRIA HANSYAH; Ria Andriani Mukti; Eva Oktaviasari
Journal of Beauty and Cosmetology (JBC) Vol. 6 No. 1 (2024): JBC: Journal of Beauty and Cosmetology
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jbc.v6n1.p31-38

Abstract

The Reog Tulungagung dance is played by 6-12 people complete with accessories, clothing that looks like soldiers and dancers each carrying a drum/dhodhog and accompanied by other musical instruments such as gamelan. This study aims to determine the development of Reyog Tulungagung Makeup from 2010 to 2022. The research method uses descriptive qualitative. The results of the research of Reyog Tulungagung Dance make-up are: (1) Makeup at that time still only used eyebrows, mustaches and lipsticks, Reyog Tulungagung Dance make-up really depicts warriors, therefore the characteristics of this dance make-up are firm, gaga, and bold with the color between the eyeshadow is red and brown while the lids are black. For female dancers, they have a beautiful impression but the impression of a firm warrior spirit is still visible, while for men they wear an additional mustache. (2) The results of research and discussion of Reyog Tulungagung clothing from 2010 to 2022. Complementary clothing in the form ofduheng, stagen, belt or timang, sampur, dendhong, dhodhog or kendhang, socks, and gongseng. (3) Accessories in the Reyog Tulungagung Dance are very diverse, including iket, red and white iker with garuda, gongseng or klinting.
Pengaruh Teknik Jahit Bulu Mata Terhadap Hasil Riasan Mata Sipit Untuk Tata Rias Wajah Pengantin Eropa Haloho, Glori Anastasya; Susilowati; Fatmasari, Fitria Hansyah
Jurnal Tata Rias Vol. 15 No. 1 (2025): Jurnal Tata Rias
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jtr.15.1.03

Abstract

This study examines the effect of the eyelash sewing technique on monolid eye makeup results in European bridal styling. A quantitative one-shot case study was employed. Expert panels completed Likert-scale ratings complemented by visual documentation. Results indicate a significant difference between the sewing technique (mean 60.80) and non-sewing (mean 36.70); the paired t-test yielded p = 0.000 (p < 0.05). The technique enhances aesthetics, proportion, and durability, thus recommended for brides with monolid eyes.
Pengaruh Teknik Jahit Bulu Mata Terhadap Hasil Riasan Mata Sipit Untuk Tata Rias Wajah Pengantin Eropa Haloho, Glori Anastasya; Susilowati; Fatmasari, Fitria Hansyah
Jurnal Tata Rias Vol. 15 No. 1 (2025): Jurnal Tata Rias
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jtr.15.1.03

Abstract

This study examines the effect of the eyelash sewing technique on monolid eye makeup results in European bridal styling. A quantitative one-shot case study was employed. Expert panels completed Likert-scale ratings complemented by visual documentation. Results indicate a significant difference between the sewing technique (mean 60.80) and non-sewing (mean 36.70); the paired t-test yielded p = 0.000 (p < 0.05). The technique enhances aesthetics, proportion, and durability, thus recommended for brides with monolid eyes.
OPTIMALISASI BRANDING DAN DIGITAL MARKETING UMKM DYNASTIE MADU KEMLAGI KAMPUNG WISATA Susilowati, Susilowati; Sulistiami, Sulistiami; Fatmasari, Fitria Hansyah; Verdikasari, Dinda Maharani; Choir, Dinar Nisa’ul; Putri, Amelia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 5 (2025): Vol.6 No. 5 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i5.50704

Abstract

UMKM memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi, salah satunya melalui kontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan lokal. UMKM Dynastie Madu di Desa Kemlagi, Mojokerto, memiliki potensi besar sebagai sentra produksi madu sekaligus Kampung Wisata edukatif. Namun, UMKM ini menghadapi kendala berupa terbatasnya diversifikasi produk, kemasan yang kurang menarik, pemasaran yang masih konvensional, serta pemanfaatan digital marketing yang belum optimal. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui pelatihan, pendampingan, dan implementasi berbasis partisipatif dengan lima tahapan, yaitu pengembangan diversifikasi produk, peningkatan kapasitas produksi, penguatan identitas dan kualitas kemasan, perluasan jaringan pemasaran konvensional, serta optimalisasi digital marketing. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan jumlah produk turunan madu dari 1 menjadi 13 jenis, peningkatan kapasitas produksi madu murni dari ±120 kg menjadi ±170 kg per bulan, serta perbaikan desain dan kualitas kemasan. Selain itu, UMKM berhasil memanfaatkan marketplace (Shopee, Facebook, TikTok) dengan rata-rata 80 pesanan daring per bulan. Temuan ini menegaskan bahwa strategi branding yang efektif dan pemanfaatan digital marketing mampu meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan mendukung transformasi Desa Kemlagi menuju Kampung Wisata berbasis madu yang berkelanjutan.
Pelatihan Tata Rias Inklusif sebagai Upaya Pemberdayaan Wirausaha Mandiri bagi Penyandang Disabilitas di Surabaya Windayani, Novia Restu; Fernanda, Hanny Ferry; Fatmasari, Fitria Hansyah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 4 (2025): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/5v6kj398

Abstract

Pelatihan tata rias inklusif merupakan salah satu pendekatan strategis dalam meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan bekerja sama dengan Fira Modelling Disabilitas (FMD) Surabaya, yang menghadapi kendala berupa keterbatasan fasilitas, ketiadaan kurikulum pelatihan, serta minimnya media dokumentasi karya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan tata rias inklusif, menganalisis peningkatan keterampilan peserta, serta menilai dampaknya terhadap kesiapan wirausaha mandiri. Metode yang digunakan adalah participatory learning melalui tahapan analisis kebutuhan, penyusunan materi, pelaksanaan pelatihan, integrasi teknologi pembelajaran, serta evaluasi berkelanjutan. Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan teknis peserta dalam menerapkan teknik rias dasar hingga lanjutan, pemahaman higienitas alat, serta kemampuan dokumentasi visua Pelatihan tata rias inklusif merupakan salah satu pendekatan strategis dalam meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan bekerja sama dengan Fira Modelling Disabilitas (FMD) Surabaya, yang menghadapi kendala berupa keterbatasan fasilitas, ketiadaan kurikulum pelatihan, serta minimnya media dokumentasi karya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan tata rias inklusif, menganalisis peningkatan keterampilan peserta, serta menilai dampaknya terhadap kesiapan wirausaha mandiri. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-experimental tipe one-group pretest–posttest melibatkan 40 peserta dari berbagai ragam disabilitas. Instrumen yang digunakan mencakup tes keterampilan tata rias, skala kepercayaan diri, dan skala kesiapan wirausaha. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan keterampilan tata rias setelah pelatihan, dari skor rata-rata 56,3 menjadi 82,7. Uji paired t-test menunjukkan perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest (t = 12,84; p < 0,001). Kepercayaan diri peserta juga meningkat dari nilai rerata 62,1 menjadi 88,5 (t = 10,47; p < 0,001), sedangkan kesiapan berwirausaha meningkat dari 58,9 menjadi 85,2 (t = 11,03; p < 0,001). Temuan ini mengindikasikan bahwa pelatihan tata rias inklusif mampu meningkatkan kompetensi teknis sekaligus aspek psikososial penyandang disabilitas. Dengan demikian, program ini berpotensi menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis keterampilan yang efektif dan berkelanjutan di Surabaya. Inclusive Makeup Training as an Effort to Empower Independent Entrepreneurship for Persons with Disabilities in Surabaya  Abstract Inclusive makeup training represents a strategic approach to enhancing the capacity and economic independence of persons with disabilities. This community service program was carried out in collaboration with Fira Modelling Disabilitas (FMD) Surabaya, which faces several challenges, including limited facilities, the absence of a structured training curriculum, and minimal documentation of participants’ work. This study aims to describe the implementation of inclusive makeup training, analyze participants’ skill improvement, and assess its impact on their readiness for independent entrepreneurship. The method employed was participatory learning, consisting of needs analysis, material development, training implementation, integration of learning technology, and continuous evaluation. The results indicate a significant improvement in participants’ technical abilities, including the application of basic to advanced makeup techniques, understanding of tool hygiene, and visual documentation skills through digital portfolios. Additionally, participants demonstrated increased self-confidence, motivation, and readiness to promote makeup services through social media. The establishment of the “Inclusive MUA FMD” group signifies the sustainability of the program and opens opportunities for broader business networking. Overall, this training has proven effective in bridging the competency gap faced by the partner institution while strengthening empowerment and entrepreneurial readiness among persons with disabilities in Surabaya.l melalui portofolio digital. Selain itu, peserta menunjukkan peningkatan kepercayaan diri, motivasi berkarya, dan kesiapan mempromosikan jasa rias melalui media sosial. Pembentukan kelompok “MUA Inklusif FMD” menandai keberlanjutan program dan membuka peluang jejaring usaha. Secara keseluruhan, pelatihan ini terbukti efektif dalam menjembatani kesenjangan kompetensi yang dihadapi mitra, sekaligus memperkuat pemberdayaan dan kesiapan wirausaha mandiri bagi penyandang disabilitas di Surabaya.