Putra, Hendra Mahakam
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENETAPAN TOKSISITAS AKUT DAN SUBKRONIK PADA EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L). Merr) Putra, Hendra Mahakam; Sulaeman, Agus; Nurfazri Istiqomah, Aulia; Nurfadillah, Ilham
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 3 (2023): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i3.26462

Abstract

Daun katuk (Sauropus androgynus) dapat digunakan sebagai obat herbal karena kaya akan kandungan metabolit sekunder dan nutrisi. Untuk menjamin keamanan dalam penggunaannya sebagai obat herbal, dilakukan uji toksisitas akut dan toksisitas subkronik dengan menggunakan ekstrak etanol daun katuk pada tikus wistar betina dengan mengacu pada dosis uji dari OECD dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu dosis tunggal 300 mg/kg bb, 2.000 mg/kg bb, 5.000 mg/kg bb untuk uji toksisitas akut dan dosis harian 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb untuk uji toksisitas subkronik. Tikus diamati setiap hari untuk gejala toksik masing-masing selama 14 dan 28 hari, dan pada hari ke 0 dan 28, untuk uji toksisitas subkronik dilakukan pengukuran biokimia darah yaitu SGOT, SGPT, dan Kreatinin. Di akhir percobaan, indeks berat organ juga ditentukan untuk semua tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun katuk tidak menimbulkan gejala toksik dan tidak menyebabkan kematian pada hewan uji. Pemberian ekstrak daun katuk juga tidak mempengaruhi bobot badan secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok yang diberi N-CMC 1%. Hasil uji biokimia SGOT, SGPT, dan kreatinin juga dalam batas normal dan tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) antara kelompok normal dan kelompok uji. Oleh karena itu, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun katuk praktis tidak toksik dengan nilai LD50 >5.000 mg/kg bb dan aman digunakan untuk konsumsi sehari-hari.
Inhibition of HMG CoA Reductase and Lipid Peroxidation in The Rats Liver by Selected Zingiberaceae Hasimun, Patonah; Sulaeman, Agus; Putra, Hendra Mahakam; Lindasari, Heni
Pharmaciana Vol. 8 No. 2 (2018): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/pharmaciana.v8i2.9430

Abstract

Cardiovascular disease is the leading cause of death worldwide. One of the major risk factors for cardiovascular disease is hyperlipidemia. This study aimed to determine the potential of Zingiberaceae (10 species) as inhibitor of HMG-CoA reductase enzyme activity and lipid peroxidation. This study was conducted by 2 methods including assay of HMG CoA reductase inhibition and lipid peroxidation test. The study was performed by in vitro method, using 20% rat liver homogenate. The inhibition of HMG CoA reductase enzyme was done by reacting liver homogenate, HMG CoA substrate, which added the Zingiberaceae extract compared with simvastatin as standard drug. The absorbance of the mixture was measured by a Microlab 300 spectrophotometer at a 340 nm wavelength. Lipid peroxidation assay was induced by the FeSO4.7H2O solution. The absorbance value measured using a spectrophotometer at a 532 nm wavelength. Lipid peroxidation inhibition was characterized by absorbance of the test extract, compared with the control group. The obtained data was calculated as percent of inhibition and was used to calculate IC50 extract test. The results showed that the 10 ethanolic extracts of Zingiberaceae rhizomes have activity as enzyme inhibitor HMG-CoA reductase with IC50 value range 65.8±4.1 – 203.3±15.2 ppm, and inhibition of lipid peroxidation with IC50 value range 13.5±5.0 – 219.6±4.3 ppm. This study can be concluded that the Zingiberaceae rhizomes have potential role as antihyperlipidemic agents through inhibition of HMG CoA reductase enzyme activity and preventing lipid peroxidation.
Impact of Black Garlic extract on cardio-renal protection in hypertensive animal models Hasimun, Patonah; Putra, Hendra Mahakam; Choerunnisa , Fitriani
Pharmaciana Vol. 15 No. 1 (2025): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/pharmaciana.v15i1.24513

Abstract

A strong link exists between arterial stiffening and cardiovascular conditions, particularly hypertension. Hypertension, a significant contributor to mortality rates, particularly affects elderly populations. The processed form of Allium sativum, known as black garlic, is renowned for its medicinal properties, including its ability to lower blood pressure. This study examined the blood pressure-lowering effects of black garlic extract, employing male Wistar rats aged two to three months.The experiment involved six distinct rat groups, each comprising of four animals. The two groups served as controls, whereas the remaining four underwent different treatments. Captopril was administered to one group at a dose of 2.5 mg/kg, whilst the remaining three groups were given black garlic extract as BG50, BG100, and BG200. All groups, with the exception of the control normal, underwent a 28-day induction protocol that included 25% fructose in drinking water, cholesterol (200 mg/kg), and propylthiouracil (12.5 mg/kg). The test substances were administered starting on day 14 concurrently with the induction phase. The evaluated parameters included blood pressure, arterial stiffness, nitric oxide (NO) levels, and renal histopathology. Black garlic extract significantly lowered blood pressure, enhanced arterial elasticity, and increased NO levels (p < 0.05) compared with the controls. Renal histopathological analysis revealed protective effects, suggesting prevention of kidney damage. These findings suggest that black garlic may have cardiorenal protective effects and could be useful for managing hypertension and arterial stiffness.
Efek Antihiperglikemik Ekstrak Fermentasi Bawang Putih (Allium sativum L.) Pada Model Hewan Hiperglikemia Putra, Hendra Mahakam; Patonah, Patonah; Rosdiana, Maya
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Farmasi Galenika Vol 8 No 1
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v8i1.187

Abstract

Diabetes adalah sekelompok gangguan metabolisme dengan dicirikan adanya hiperglikemia. Selain hiperglikemia, diabetes juga dapat disertai komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada penderita diabetes. Lebih dari 350 tanaman yang secara tradisional digunakan untuk mengobati diabetes dan hanya sebagian kecil telah dievaluasi secara ilmiah untuk menilai khasiatnya salah satunya bawang putih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas ekstrak fermentasi bawang putih (Allium sativum L.)/black garlic sebagai anti hiperglikemia. Penelitian ini dilakukan dengan prinsip kuratif pada hewan coba yang diinduksi 25% fruktosa dalam air minum, serta emulsi kolesterol 4% dan asam kolat 0,2% dan suspensi PTU 12,5 mg/kgBB selama 28 hari. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kontrol positif, pembanding, dan 3 kelompok ekstrak black garlic dengan dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol black garlic pada semua dosis dapat menurunkan kadar glukosa pada hari ke-28 dan juga dapat meningkatkan jumlah sel-â dan menurunkan sel-á pada hasil histopatologi pankreas tikus. Dosis black garlic yang paling baik adalah pada dosis 100 mg/kgBB dilihat dari penurunan kadar glukosa darah dan juga jumlah sel-â yang paling banyak.