Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS NAIBONAT Maring, Feby Nonia Ayunda; Purnawan, Sigit; Ndun, Helga J.N.
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.018 KB) | DOI: 10.55606/jurrikes.v1i1.187

Abstract

Hypertension or high blood pressure is a non-communicable disease that is one of the main causes of premature death worldwide. Generally, hypertension is found in people with old age, but in its development, hypertension also affects people of reproductive age, such as women of childbearing age. This study aimed to analyze the risk factors for hypertension in WUS in the working area of ​​the Naibonat Health Center. The type of research used is quantitative, with a case-control study approach. The case population in this study was 511 WUS, then 55 case samples were taken using a simple random sampling technique, and 55 control samples were taken from the respondent's closest neighbors. The data obtained were analyzed using the chi-square statistical test. The dependent variable in this study was hypertension, while the independent variables were age, family history, use of hormonal contraception, obesity, and stress. The results showed that three variables had a relationship with hypertension in women of childbearing age, namely age (p=0.000, OR=7.111), family history (p=0.002, OR=3.710), and physical activity (p=0.000, OR=4.495). in comparison, the use of hormonal contraception, obesity and stress did not have a relationship with the incidence of hypertension in women of childbearing age. The Puskesmas is expected to increase efforts to prevent hypertension by optimally improving services, especially in increasing public knowledge about hypertension so that people can maintain normal blood pressure and can avoid risk factors that can cause hypertension.
Effect of the Snakes and Ladders Game on Increasing Knowledge about Food Safety of Snacks in Class V Students of SDI Level Oebobo 2 Kupang Putri, Shanaz Rezky Tamara Rosari; Limbu, Ribka; Ndun, Helga J.N.; Nabuasa, Enggelina
Timorese Journal of Public Health Vol 5 No 4 (2023): Timorese Journal of Public Health
Publisher : Faculty of Public Health, Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/tjph.v5i4.2304

Abstract

Knowledge of food safety snacks should be introduced to children as early as possible to prevent children from disease caused by unhealthy snackfood. Knowledge can be increased through health education using snake ladder game. The purpose of this study was to determine the influence of snakes and ladders on increasing knowledge about food safety for students in class V SDI Graded Oebobo 2 Kupang. The method used in this study was pre-experimental research design with one group pretest and posttest design. The sample consisted of 45 fifth grade students selected by applying total sampling techniques. The results showed that there was a difference between the mean of respondents' knowledge before treatment (59)and after treatment (86.33) with the significance value of ρ = 0,000 (ρ <α = 0.05). The snake and ladder game in this study can be a media used for increasing knowledge of school children about food safety.
Barriers And Driving Factors of The Acceptance of Covid-19 Vaccination Program in The Working Area of The Bola Community Health Center, Sikka Regency Dua, Katarina; Riwu, Yuliana Radja; Ndun, Helga J.N.
Media Kesehatan Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Media Kesehatan Masyarakat (Agustus)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mkm.v6i2.9665

Abstract

The COVID-19 vaccination program is an existing program to limit the transmission of COVID-19 disease. The problem lies with the community, such as topographical access to areas and services. The vaccination process at the Bola Health Center is ongoing, besides that there are still some people who have not received the vaccination program. This study aims to determine the barriers and factors driving the acceptance of the COVID-19 vaccination program in the working area of the Bola Health Center. This type of research is a qualitative research with a phenomenological approach. The number of informants was 22 people consisting of 10 key informants who received the COVID-19 vaccination and 10 key informants who had not received the COVID-19 vaccination and the supporting informants consisted of the head of the puskesmas and the manager of the COVID 19 vaccination program. The method used was purposive sampling , namely determine the sample with certain considerations. The results show that there are obstacles in receiving the COVID-19 vaccination, namely fear and doubt about the post-vaccination side effects that can be fatal and even cause death, loss of confidence, confidence in the effectiveness and safety of vaccines and public access to services. The reason people receive the COVID-19 vaccination is internal factors such as the intention of the informant, namely as a way to prevent and protect themselves from the risk of COVID-19 transmission. External factors, namely there are regulations from an agency, both universities and the government, requiring informants to have a COVID-19 vaccine card.
PERBEDAAN EFEKTIVITAS MEDIA TIKTOK DAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMAN 5 KUPANG Ranga Nguru, Angjeliana Patrisia; Romeo, Petrus; Ndun, Helga J.N.; Junias, Marylin Susanti
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46054

Abstract

Kasus HIV/AIDS di Kota Kupang menunjukkan peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir, yakni 91 kasus pada 2021, meningkat menjadi 151 kasus pada 2022, dan mencapai 210 kasus pada 2023. Edukasi kesehatan melalui media yang tepat menjadi strategi penting untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja terkait HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media TikTok dan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMAN 5 Kupang. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental dengan rancangan two group pre-test post-test design. Sampel terdiri dari 82 siswa kelas XI yang dibagi dalam dua kelompok, masing-masing menerima intervensi menggunakan media TikTok dan leaflet. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan (skala Guttman) dan sikap (skala Likert). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik media TikTok maupun leaflet efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Analisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok, dengan nilai p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi melalui media edukasi, baik yang berbasis digital seperti TikTok maupun media cetak seperti leaflet, dapat memberikan dampak positif terhadap pengetahuan dan sikap remaja. Namun, rata-rata peningkatan pengetahuan dan sikap lebih tinggi pada kelompok TikTok (pengetahuan: 1,83; sikap: 7,22) dibandingkan leaflet (pengetahuan: 1,39; sikap: 3,46). SMAN 5 Kupang dan Dinas Kesehatan Kota Kupang perlu mempertimbangkan penggunaan media sosial seperti TikTok sebagai sarana edukasi kesehatan yang inovatif dan menarik bagi remaja.
PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN IBU BERSALIN PASCA TERDIAGNOSIS HEPATITIS B DI PUSKESMAS OEPOI KOTA KUPANG Mawikere, Elisabeth; Limbu , Ribka; Ndun, Helga J.N.; Junias, Marylin Susanti
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46405

Abstract

Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis dengan dampak serius pada kesehatan. Prevalensi hepatitis B pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Oepoi, Kota Kupang, tergolong tinggi dan memengaruhi rendahnya kesadaran serta pengetahuan ibu bersalin dalam mencari pengobatan setelah diagnosis. Penularan vertikal meningkatkan risiko penyakit kronis pada bayi. Penelitian ini bertujuan mengkaji perilaku pencarian pengobatan ibu bersalin pasca terdiagnosis hepatitis B dengan fokus pada persepsi tingkat keparahan, manfaat, hambatan, keyakinan diri, dan isyarat untuk bertindak. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dengan purposive sampling pada ibu bersalin pasca terdiagnosis hepatitis B. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan secara tematik melalui transkripsi dan pengkodean. Peneliti berperan sebagai instrumen utama dengan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin yang terdiagnosis hepatitis B memandang penyakit ini sebagai kondisi serius akibat kekhawatiran terhadap dampak jangka panjang dan risiko penularan pada bayi. Persepsi tersebut mendorong perubahan gaya hidup dan pencarian pengobatan secara aktif. Dukungan keluarga dan edukasi dari tenaga kesehatan meningkatkan keyakinan diri serta kepatuhan dalam menjalani pengobatan. Hambatan yang ditemui meliputi kendala finansial dan akses layanan kesehatan. Kesimpulannya, persepsi keparahan penyakit, manfaat pengobatan, hambatan eksternal, keyakinan diri, serta isyarat untuk bertindak seperti dukungan sosial dan edukasi kesehatan berperan penting dalam perilaku pencarian pengobatan ibu bersalin pascaterdiagnosis hepatitis B. Kata kunci : health belief model, ibu bersalin, penyakit hepatitis B, perilaku pencarian pengobatan
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM MENGHADAPI RISIKO RABIES DI KELURAHAN OEBOBO Naraha, Agustina Michelle I. T.; Ndun, Helga J.N.; Larasati, Galuh Wiedani K.D.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48488

Abstract

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang mematikan namun dapat dicegah, dan masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk Kota Kupang. Kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) masih sering terjadi, sementara cakupan vaksinasi anjing belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan, sikap, dan tindakan pemilik anjing dalam menghadapi risiko rabies di Kelurahan Oebobo, Kota Kupang. Jumlah sampel sebanyak 68 orang ditentukan menggunakan rumus Lemeshow dan diperoleh melalui teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat melalui penyajian frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik dan sikap yang positif terhadap pencegahan rabies. Namun, masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman penularan rabies non-gigitan serta pentingnya vaksinasi tahunan. Sikap positif terhadap vaksinasi lebih banyak dimiliki oleh responden yang telah memvaksinasi anjing, sedangkan mereka yang belum memvaksin cenderung ragu, merasa terbebani biaya, dan menunggu instruksi pemerintah. Dari sisi tindakan, kelompok yang telah memvaksin lebih aktif mengikuti penyuluhan, membawa anjing ke dokter hewan, membatasi pergerakan hewan peliharaan, serta menyebarkan informasi pertolongan pertama pasca gigitan