Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Memilih bertahan: bias kognitif pada korban kekerasan dalam pacaran Firmansyah, Muhammad Reza; Putra, Anhar Dana; Rahmanawati, Ainin
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 2 (2024): Special Issue: Dating and Mating Behaviors : Perilaku Seksual dan Hubungan Inter
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.15

Abstract

Konflik yang tercipta dalam pacaran tidak selamanya dapat diatasi dengan baik, dalam beberapa kasus konflik kerap diatasi dengan agresi dan kekerasan, meskipun demikian masih terdapat individu yang memilih bertahan dalam hubungan walaupun sering mendapatkan tindak kekerasan oleh pasangannya, sehingga penelitian ini kemudian bertujuan untuk mengeksplorasi alasan seseorang bertahan dalam kekerasan pada hubungan pacaran, dengan menggunakan metode kualitatif penelitian ini menempatkan lima partisipan perempuan yang mengalami kekerasan dalam berpacaran baik secara fisik, verbal, psikologis, dan seksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bias kognitif pada keputusan partisipan ketika memilih bertahan dalam kekerasan pada hubungan pacaran yang dijalani. Lebih lanjut lagi, penelitian ini berhasil mengidentifikasi jenis-jenis bias kognitif yang hadir pada partisipan, diantaranya; framing, emotional bias, illusion of control, loss of aversion dan regret of aversion, Khusus untuk framing hadir dan terkategorisasikan di semua partisipan penelitian. Bias kognitif yang hadir di masing-masing partisipan membuat tindak kekerasan resisten serta berulang sehingga partisipan menjadi tidak berdaya dan terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
Student Engagement Mahasiswa UM Bandung: Sebuah Studi Komparatif pada Mahasiswa Reguler dan Non Reguler Berliana, Fara; Hamidah, Nurlaela; Rahmanawati, Ainin
Andragogia: Journal Education Science And Islamic Studies Vol 1 No 2 (2025): Andragogia: Journal of Educational Sciences and Islamic Studies
Publisher : Lembaga Pengkajian Pengembangan Pendidikan dan Kewirausahaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52496/andragogia.v1i2.687

Abstract

Student engagement is one of the indicators of academic success in higher education, including behavioral, emotional, and cognitive engagement in both regular and non-regular students. Regular class students generally have wider access to direct interaction with lecturers and peers, which can increase their academic engagement, while non-regular class students, such as employee classes or distance classes, face their own challenges in maintaining their engagement due to limited time and access to learning resources. This study aims to explore the differences in student engagement between regular and non-regular students at Universitas Muhammadiyah Bandung. The research method used was a quantitative method with a comparative approach. This study involved 426 subjects, with 279 regular students and 147 non-regular students at UM Bandung. The sampling technique used was disproportionate stratified random sampling. The results of the Mann-Whitney test showed that there was no significant difference in the level of student engagement between the two groups, with a significance value of 0.148 (p>0.05). This indicates that both regular and non-regular students have relatively the same level of learning engagement.
Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Briket Arang dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah Limbah Pertanian Dhaifullah, Muhammad Najmi; Yuningsih, Miranti Arum; Kusumawardhani, Khalyssa Putri; Kamila, Nisrina Cahya; Maulana, Rizal; Widaningsih, Widaningsih; Yuliyani, Zilha; Nurdiansah, Erdin; Nugroho, Muhammad Bintang; Setiani, Fadila Bela; Rahmanawati, Ainin
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2060

Abstract

Rice husk waste management remains a challenge in Pasireungit Village, Sumedang Regency, where this waste is often simply discarded or burned, causing pollution and ignoring its economic potential. Rice husks have high caloric content and can be processed into charcoal briquettes, a solid fuel that can be used as an alternative to other household fuels, the prices of which continue to rise. This community service program aims to provide education and practical skills to the people of Pasireungit Village in processing rice husk waste into charcoal briquettes with economic value. The activity was carried out in August 2025, involving 15 members of the Women Farmers Group through demonstrations, training, and pre-test and post-test evaluations. The results showed a significant increase in the participants' knowledge, skills, and positive perceptions of the selling value and environmental benefits of briquettes. The average score increased by 17.5%, with the most significant changes in the experience of making briquettes and understanding of environmental benefits. This activity proved to be effective in encouraging the transformation of knowledge into belief in the economic and ecological potential of rice husk briquettes, while also opening up opportunities for the development of home industries based on renewable energy.ABSTRAKPengolahan limbah sekam padi masih menjadi tantangan di Desa Pasireungit, Kabupaten Sumedang, di mana limbah ini seringkali hanya dibuang atau dibakar, sehingga menimbulkan pencemaran dan mengabaikan potensi ekonominya. Sekam padi memiliki kandungan kalori tinggi dan berpotensi diolah menjadi briket arang, bahan bakar padat yang dapat menjadi alternatif pengganti bahan bakar rumah tangga lain yang harganya terus meningkat. Program pengabdian ini bertujuan memberikan edukasi dan keterampilan praktis kepada masyarakat Desa Pasireungit dalam mengolah limbah sekam padi menjadi briket arang bernilai ekonomi. Kegiatan dilaksanakan pada Agustus 2025 dengan melibatkan 15 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui metode demonstrasi, pelatihan, serta evaluasi pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan, keterampilan, serta persepsi positif peserta terhadap nilai jual dan manfaat lingkungan briket. Skor rata-rata meningkat sebesar 17,5%, dengan perubahan paling besar pada pengalaman pembuatan briket dan pemahaman manfaat lingkungan. Kegiatan ini terbukti efektif mendorong transformasi pengetahuan menjadi keyakinan akan potensi ekonomi dan ekologis briket sekam padi, sekaligus membuka peluang pengembangan industri rumahan berbasis energi terbarukan.