Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI PERBANDINGAN ALAT BANTU TERHADAP KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS DALAM MENGKONSUMSI OBAT TUBERKULOSIS AyuNuari, Ris; Andriswana, Dwi Meiria; Ramadhan, Faisal; ., Khoirunnisa; Listyoweni, Nevi; ., Rochimah
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 5 No 2 (2022): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis (oat) sebelum dan sesudah pemberian alat bantu minum obat serta mengetahui pengaruh dari masing-masing alat bantu minum obat anti tuberculosis (oat) terhadap kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis di Puskesmas Kebondalem, Puskesmas Rowosari, Puskesmas Mojo, dan Puskesmas Bantarbolang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen,dimana dilakukan percobaan terhadap sampel dengan memberikan alat bantu minum obat, dengan teknik Total Sampling yaitu seluruh pasien tuberculosis yang terdaftar dalam register TB dijadikan sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis di Puskesmas Kebondalem, Puskesmas Bantarbolang, Puskesmas Rowosari dan Puskesmas Mojo terjadi peningkatan sesudah pemberian alat bantu yaitu kepatuhan tinggi naik dari 29,03 % menjadi 59,14%. Aplikasi sembuh TB merupakan alat bantu yang paling efektif dibandingkan dengan alat bantu jam alarm dan alat bantu kalender. Hal ini didasarkan pada pengujian statistic uji lanjut diketahui aplikasi sembuh TB memiliki nilai mean rank tertinggi 64.32 dibandingkan dengan alat bantu yang lainnya diantaranya 53.09 untuk alat bantu jam alarm, dan 30.50 untuk alat bantu kalender.
D UJI EFEKTIVITAS KRIM KOLAGEN CANGKANG KEPITING (Scylla serrata) TERHADAP LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) , stf1; ANDRISWANA, DWI MEIRIA; Rosiyan, Rosiyan
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 3 No 1 (2019): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Cangkang Kepiting mengandung zat aktif kolagen sebagai penyembuhan terhadap luka bakar. Kolagen bekerja pada proses pembentukan fibril dalam fase poliferasi. Kolagen diformulasikan menjadi sediaan krim. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas krim kolagen cangkang Kepiting (Scylla serrata) terhadap luka bakar pada tikus putih jantan serta mengetahui stabilitasnya. Penelitian dilakukan dengan 15 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok konsentrasi 1%, 2%, 3%, kontrol postif bioplacenton gel, dan kontrol negatif yang diinduksi dengan besi panas ukuran 3×3. Data berupa hari sembuh setelah perlakuan, kemudian dianalisis dengan Anova Uji evaluasi sediaan meliputi organoleptik, pH, daya sebar dan homogenitas. Uji Stabilitas menggunakan metode cycling test. Hasil perlakuan kolagen cangkang Kepiting pada masing-masing kelompok berupa lama kesembuhan adalah sebagai berikut (1%:10hari; 2%:9hari; 3%:7hari). Semua konsentrasi krim stabil pada berbagai suhu. Kesimpulan yaitu krim kolagen cangkang kepiting dengan konsentrasi 3 % memiliki efektivitas yang paling efektif terhadap luka bakar pada tikus putih jantan dan krim kolagen cangkang kepiting stabil selama penyimpanan. ABSTRACT Crab shells contain active ingredients of collagen as a healing against burns. Collagen works in the process of forming fibrils in the polyperation phase. Collagen is formulated into a cream preparation. The study was conducted to determine the effectiveness of crab shell (Scylla serrata) collagen cream on burns in male white rats and to know its stability. The study was conducted with 15 rats divided into 5 groups of concentrations of 1%, 2%, 3%, positive control bioplacenton gel, and negative controls induced by 3 × 3 hot iron. Data in the form of days recovered after treatment, then analyzed with Anova. Evaluation test of preparations includes organoleptic, pH, spreadability and homogeneity. The Stability Test uses the cycling test method. The results of crab shell collagen treatment in each group in the form of healing time are as follows (1%: 10 days; 2%: 9 days; 3%: 7 days). All cream concentrations are stable at various temperatures. The conclusions is crab shell collagen cream with a concentration of 3% has the most effective effectiveness against burns in male white rats and crab shell collagen cream is stable during storage
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kalijaga Permai Andriswana, Dwi Meiria; Zuniarto, Ahmad Azrul; Pandanwangi, Siti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i11.54914

Abstract

Gangguan pada sistem peredaran darah yang disebut hipertensi bisa membuat tekanan darah mengalami kenaikan di atas normal. Tingkat kesadaran dan pemahaman pasien hipertensi pada kondisinya bisa meningkatkan kepatuhan pengobatan dan hasil pengobatan, sehingga menghasilkan kontrol tekanan darah yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, kepatuhan, dan hubungan antara kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi dan tingkat pengetahuan tentang hipertensi. Penelitian ini memakai desain penelitian cross-sectional yang dipadukan dengan metode penelitian kuantitatif.Tempat penelitian di Puskesmas Kalijaga Permai dengan waktu penelitian Februari 2024. Populasi pasien hipertensi yang menjalani pengobatan. Sampel dengan metode purposive sampling didapat 100 orang. Analisa data memuat analisis Univariat dan Bivariat dengan uji chi-square. Kuesioner pengetahuan memakai Hypertension Fact Quisionnare dan kepatuhan memakai Modified Morisky’s Medication Adherence Scale-8. Hasil penelitian pasien hipertensi tingkat pengetahuan rendah 36 responden dan cukup 64 responden dengan rata-rata berpengetahuan cukup. Tingkat kepatuhan minum obat tidak patuh 49 responden dan patuh 51 responden dengan rata-rata kepatuhannya tidak patuh. Hasil uji chi square didapatkan nilai p-value 0,000 <0,05 dengan nilai r 0,428 yang maknanya tingkat pengetahuan tentang hipertensi dan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi memperlihatkan adanya suatu hubungan dengan kekuatan sedang. Dan hasil uji hubungan karakteristik responden dengan tinkat pengetahuan dan kepatuhan minum obat didapatkan hasil p-value >0,05 yang maknanya tidak terdapat hubungan yang signifikan.