Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Membangun Masa Depan Anak Terlantar Melalui Pendidikan Eva Riany, Yulina; Puspita Putri, Aisyah; Amrullah, Hilma; Utami, Restu
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 4 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0504.743-748

Abstract

Salah satu kategori rentan dan masuk dalam indikator pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) adalah anak terlantar (Peraturan Menteri Sosial Nomor 3 Tahun 2021). Berdasarkan kriteria Kemensos, anak terlantar adalah individu berusia 6 (enam) sampai dengan 18 (delapan belas tahun yang mengalami perlakuan salah dan ditelantarkan oleh orang tua atau keluarga atau kehilangan hak asuh dari orang tua atau keluarganya, dengan rincian : (1) berasal dari keluarga fakir miskin; (2) anak yang dilalaikan oleh orang tuanya dan (3) anak yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya. Masalah anak terlantar merupakan tantangan serius karena mereka rentan menjadi korban kekerasan, korban perdagangan orang, eksploitasi dan penyimpangan lainnya, padahal seharusnya mereka dapat tumbuh dan berkembang untuk mencapai cita-citanya.
Mother-Child Interaction on Independence of Children with Intellectual Disabilities Kurnia, Fitra Nanda; Eva Riany, Yulina; Puspitawati, Herien; Herawati, Tin
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 30 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol30.iss2.art1

Abstract

Developmental tasks are a series of responsibilities that arise at each stage of life. Inchildren with intellectual disabilities, the development of independence has been observed toface more complex challenges due to certain limitations. To effectively support theindependence of this demographic, the role of the family in protecting respective rights has beenidentified to be an important aspect. Therefore, this study aims to analyze the correlation andeffect of mother-child interaction (MCI) on independence of children (IC) with intellectualdisabilities in Bogor City. The subjects consisted of 155 mothers who had children withintellectual disabilities aged 2-18 years. In order to achieve the stated objective, data werecollected using a non-probability sampling method with a purposive sampling method. Theinstruments used include the Parent-Child Relationship Schema Scale (PCRSS) developed byDixon et al. (2014) and Children Helping Out: Responsibilities, Expectations, and Support(CHORES) model introduced by Dun (2004). The results showed the presence of a positivecorrelation between MCI and IC (path coefficient (β) = .362, p = .000). Furthermore, severaldimensions of MCI, such as attention, mutual assistance, and affection, were significantly relatedto the independence of the observed demographic. Based on these results, it was inferred that ahealthy MCI led to the instillation of a higher level of independence in children with intellectualdisabilities. The effect test results showed a significant positive effect between MCI and IC, witha path coefficient of .371, a t-value of 4.016, and a very low p-value (p < .000). This reflected thatMCI had a significant impact on IC level.
PENGARUH TIPOLOGI KELUARGA DAN LINGKUNGAN RAMAH KELUARGA TERHADAP RESILIENSI DEWASA AWAL PADA MASA PANDEMI COVID-19: Effect of Family Typology and Family-Friendly Environment on Early Adult Resilience During Covid-19 Pandemic Salamah, Ammi; Sunarti, Euis; Eva Riany, Yulina
Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Vol. 16 No. 3 (2023): JURNAL ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN 16.3
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24156/jikk.2023.16.3.199

Abstract

Keluarga dan lingkungan keluarga yang mendukung dalam menghadapi berbagai kesulitan dan krisis dibutuhkan dewasa awal agar memiliki resiliensi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tipologi keluarga regeneratif, tipologi keluarga ritmik, dan lingkungan ramah keluarga terhadap resiliensi dewasa awal. Sebanyak 520 dewasa awal dilibatkan dalam penelitian melalui teknik simple random sampling yang terdiri dari 200 laki-laki (38,5%) dan 320 perempuan (61,5%). Hasil analisis Structural Equation Modelling menunjukkan bahwa semakin tinggi tipologi keluarga regeneratif, tipologi keluarga ritmik, dan lingkungan ramah keluarga maka secara signifikan akan meningkatkan resiliensi dewasa awal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh indikator-indikator yang menunjukkan aktivitas yang paling berkontribusi dalam meningkatkan tipologi keluarga, lingkungan ramah keluarga, dan resiliensi. Aktivitas yang meningkatkan keimanan, rasa hormat, kepedulian, interaksi, dan toleransi merupakan prediktor utama yang mampu meningkatkan tipologi keluarga, lingkungan ramah keluarga, dan resiliensi. Hasil ini dapat menjadi referensi bagi individu khususnya dewasa awal, keluarga, serta pemerintah dan lembaga yang bergerak dalam program ketahanan, kesejahteraan, dan kualitas keluarga. Referensi ini berguna untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengantisipasi kesulitan dan krisis keluarga di masa mendatang.