Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Islamophobia Values in The French Magazine Charlie Hebdo's Cartoons: A Semiotic Perspective of Roman Jakobson Aldrian, Aldrian; Lestari, Septi; M. Anwar Mas'adi
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 20 No. 1 (2024): Contemporary Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v20i1.9801

Abstract

This study analyzes two cartoons from Charlie Hebdo, employing six elements of Roman Jakobson's semiotics. It's a descriptive qualitative study using cartoon. The results of the study show that: 1) the cartoon edition 1011 consists of one addresser, Jean Cabut; two addressees, Prophet Muhammad SAW and Islam; one contact, Charlie Hebdo magazine; two contexts, social and religious-social; three codes with their respective messages, it can be concluded with the caricaturist's satire towards the whipping law found in Islamic Sharia; 2) the cartoon with the subtitle "L'amour, plus fort que la haine" consists of one addresser, Renald Luzier; one addressee, Muslim extremist groups; one contact, Charlie Hebdo magazine as one of the mass media in France; two contexts, social and religious-social; two codes with their respective messages, which can be concluded with the peace signal that the cartoonist wants to convey after the burning incident of the Charlie Hebdo magazine office.
PENGUATAN MUTU PESANTREN MELALUI PELATIHAN PEMBELAJARAN BERBASIS IT BAGI GURU PESANTREN Hasyim Amrullah; Risna Rianti Sari; M. Anwar Mas'adi; Azizatiz Zahra
Wisesa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): WISESA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT. PKM UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.wisesa.2024.03.2.9

Abstract

Desa Turirejo yang memiliki banyak Pondok Pesantren menunjukkan bahwa tingginya minat masyarakat terhadap pendidikan berbasis agama. Akan tetapi pada observasi awal masih banyak guru-guru yang belum menguasai teknologi dalam pembelajaran yang berdampak pada kualitas dan mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan Pondok Pesantren yang ada di Desa Turirejo, Kabupaten malang melalui pelatihan pembelajaran berbasis IT bagi guru-guru pesantren. Penelitian ini menggunakan model ASSURE, yang mencakup analisis karakteristik peserta, penetapan tujuan pembelajaran, pemilihan metode dan media, pemanfaatan bahan ajar, keterlibatan peserta, serta evaluasi dan revisi. Kegiatan ini melibatkan guru-guru Pondok Pesantren di Desa Turirejo, dengan fokus pada pelatihan aplikasi inovatif yang mendukung media pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dilaksanakannya pelatihan pembelajaran berbasis IT, para guru mampu menggunakan teknologi sebagai media dalam pembelajaran, yang berdampak positif pada peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di Pondok Pesantren. Berdasarkan hasil penelitian dapat dipahami bahwa pelatihan berbasis IT dapat meningkatkan kompetensi guru dan mutu pendidikan pesantren. Sehingga, diperlukan adanya pelatihan lanjutan yang lebih banyak, workshop praktis, serta mentoring dan pendampingan yang berkelanjutan.