Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERENCANAAN PERSEDIAAN KANTONG PENGIRIMAN PAKET KANTOR CABANG UTAMA PT POS INDONESIA Rahmatullah, Ilham; Dewi, Nurlaela Kumala; Suntoro , Suntoro
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 11 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan persediaan kemasan yang dilakukan Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Kota Bandung terdapat adanya nilai berlebih yang dapat mengakibatkan penumpukan persediaan kemasan pada gudang dan bagian pendistribusian paket kiriman. Dengan menggunakan metode Economic Order Quantitiy (EOQ) probabilistik dan deterministik peneliti mengetahui berapa nilai ekonomis yang dapat dilakukan KCU Bandung untuk menekan biaya persediaan. Setelah melakukan perhitungan menggunakan EOQ Deterministik didapatkan hasil paling ekonomis dalam pemesanan adalah sebanyak 5.126 yang dibulatkan menjadi 5.127. Dengan ini maka didapatkan selisih yaitu 873 unit kemasan dalam sekali melakukan pemesanan kemasan. Karena dalam satu periode atau satu tahun terjadi dua kali pemesanan kemasan maka hasil awal tersebut dikali dua menjadi 10.252,804 dibulatkan menjadi 10.253. Berdasarkan hasil tersebut maka didapatkan selisih sebesar 1.747 unit kemasan. Hasil 10.253 unit tersebut didapatkan biaya pemesanan kemasan sebesar Rp.14.510.281 yang lebih murah dari biaya pemesanan yang dilakukan sebelumnya yaitu sebesar Rp.16.000.000 dengan selisih sebesar Rp.1.489.719. Setelah mendapatkan jumlah pemesanan persediaan kemasan paling ekonomis maka selanjutnya dilakukan uji coba untuk mendapatkan berapa biaya total, biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biayanya. Didapatkan hasil dengan jumlah kemasan sebanyak 5126 unit maka didapatkan biaya total sebesar Rp.43.534.361, biaya pemesanan sebesar Rp.1.859.638.500, kemudian biaya penyimpanan sebesar Rp.43.527.429 dan total biaya adalah sebesar Rp.87.061.690.. Perhitungan menggunakan metode Economic Order Quantitiy lebih efektif dan efisien dalam segi biaya dengan biaya sebesar Rp.87.061.690. dengan selisih sebesar Rp.269.156.051 dari nilai hasil yang didapat menggunakan dari metode Distribution Requirment Planning sebesar Rp.356.217.741
GUDANG PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH MEDIS DAN NON MEDIS PADA PUSKESMAS PEMBANTU CIBEUREUM Baihaqi, Ahmad Dhia; Dewi , Nurlaela Kumala; Suntoro , Suntoro
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 11 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puskesmas Pembantu Ciberem merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang diberikan oleh pemerintah untuk warga sekitar. Sebuah fasilitas kesehatan sangat membutuhkan pemisahan gudang limbah medis dan non medis demi terciptanya lingkungan yang sehat serta memudahkan pengelolaan limbah dengan baik dan setelah melakukan observasi di Puskesmas Pembantu Ciberem memerlukan tempat penyimpanan untuk limbah medis dan non medis. Akibat ada penambahan dalam fasilitas maka perlunya ruang dan penataan ulang untuk Puskesmas Pembantu Ciberem dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas pengangkutan limbah dan menekan Ongkos Material Handling. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tata letak awal serta untuk memberikan saran penataan tata letak fasilitas baru yaitu Gudang Limbah Medis dan Non-Medis, Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Activity Relationship Chart untuk mengetahui derajat hubungan kedeketan dari setiap fasilitas dengan gudang limbah Medis dan non-Medis agar terciptanya efisiensi waktu proses pengangkutan limbah. Hasil dari penelitian ini yaitu mengetahui bahwa Poli Kesehatan Ibu dan Anak penghasil limbah terbanyak, memberikan usulan rancangan Re-layout yang telah ditambahkan gudang penyimpanan limbah medis dan non-medis dengan harapan dapat lebih efektif ketika proses pengangkutan limbah, serta hasil perhitungan Ongkos Material Handling (OMH) yang lebih murah dengan harapan pihak puskesmas dapat meminimalisir pengeluaran yang diperlukan.