Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Wujud Zat (IPAS) Kelas IV SDIT Bunayya Sumiyati, Sumiyati; Nurhikmah, Nurhikmah; Sukrisno, Sukrisno; Paramastuti, Lujeng; Juningsih, Adha
Tematik: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/tem.v2i2.1273

Abstract

This study aimed to assess the effectiveness of the Problem Based Learning (PBL) model in enhancing learning outcomes among fourth-grade students at SD IT BUNAYYA, particularly in the subject of form of substances (IPAS). Conducted through classroom action research (PTK) over three cycles, data was collected via observation and tests. The subjects were fourth-grade students, and success was defined as achieving a class average of at least 7.5. Results showed an average score of 6.4 in cycle I, 6.8 in cycle II, and 8.5 in cycle III, indicating a notable improvement in student learning outcomes. Increased learning activity was also observed. Recommendations include implementing the PBL model in teaching form of substances and fostering students' problem-solving skills through discussion. This research benefits students by enhancing learning outcomes, supports teachers in improving teaching quality, and contributes positively to overall school efforts to enhance student performance.
Cultural Awareness Through the Integrated PBL Model of Malay Cultural Ethnochemistry on Chemical Kinetics Sukrisno, Sukrisno; Erna, Maria; Futra, Dedi; Paramastuti, Lujeng
Journal of Natural Science and Integration Vol 8, No 1 (2025): Journal of Natural Science and Integration
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jnsi.v8i1.29886

Abstract

Culture, as a nation's invaluable asset, must continuously be introduced and preserved in alignment with the progress of time. Integrating cultural studies with scientific knowledge through education fosters the development of cultural awareness attitudes. A generation trained in cultural sensitivity will recognize the significance of heritage and innovate its presentation to suit contemporary developments. This study explores the use of a Problem-Based Learning (PBL) model integrated with the ethnochemistry of Malay culture—specifically utilizing traditional curd milk—in teaching chemical kinetics to enhance students' cultural awareness. The research employed a quasi-experimental method with a nonequivalent pre-test–post-test control group design, conducted at SMAN 2 Siak Hulu, Kampar, Riau Province, involving Grade XI Science students. Cultural awareness attitudes were assessed using indicators adapted from Wunderle, including data and information gathering, cultural consideration, cultural knowledge, cultural understanding, and cultural competence. The results demonstrated that the experimental group achieved an average cultural awareness score of 81.85 (categorized as Very Good), whereas the control group attained an average of 60.84 (Fairly Good). The learning model contributed significantly to enhancing cultural awareness attitudes, with a contribution rate of 56.1%. These findings suggest that integrating ethnochemistry within PBL effectively cultivates both scientific and cultural competencies in students.Keywords: cultural awareness, ethnochemistry, malay culture, PBL
Penelitian Etnokimia Dalam Materi Laju Reaksi: Revieu Jurnal Sukrisno; M noer, asmadi; rasmiwetti; paramastuti, lujeng
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (SNKP) Vol. 2 (2024): Prosiding Seminar Keguruan dan Pendidikan (SNKP) 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya merupakan hal yang selalu kita jumpai dalam lingkungan dan juga tidak terlepas dari ilmu kimia. Pengenalan budaya di daerahnya bagi generasi muda pada saat ini cukup sedikit yang diakibatkan oleh arus globalisasi yang berkembang pesat. Pengenalan budaya melalui pendidikan sains sangatlah menarik untuk dipahami. Persaingan pada abad ke- 21 sangat dibutuhkan kemampuan komprehensif, kreatif, literasi tinggi dan kemampuan memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan studi pustaka dengan 23 jurnal yang ditemukan memenuhi kriteria inklusif yang telah ditentukan sebagai berikut: 1) jurnal 5 tahun terakhir (2019-2023); 2) jurnal terakreditasi SINTA dan Scopus 3) ruang lingkup penelitian di Indonesia dan Luar Negeri 4) kata kunci jurnal etnosains, etnokimia, laju reaksi. Pencarian jurnal menggunakan aplikasi Publish of Perish 8. Literatur sains menjadi aspek yang diukur secara serius dengan pendekatan etnokimia yang mayoritas melibatkan peserta didik sekolah menengah. Etnokimia menunjukkan minimnya pembahasan dalam materi laju reaksi. Nabun merupakan etnokimia yang dibahas dalam faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang merupakan tradisi budaya Betawi. Penyampaian isu ini akan memperluas informasi dan mengubah perilaku siswa dalam menjawab permasalahan yang luas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian, aspek pengukuran yang masih minim dilakukan adalah berpikir kritis, keterampilan penjelasan ilmiah, dan melestarikan budaya dari pendekatan etnokimia. Pendekatan etnokimia atau etnosains adalah pendekatan yang menyajikan budaya yang ada disekitar atau pengetahuan budaya yang dimiliki oleh peserta didik yang dikaitan dengan konsep ilmu yang sedang dipelajari. Penelitian dalam 5 tahun terakhir secara keseluruhan telah dilakukan aspek pengukuran literasi sains dan masih minim dalam pengukuran aspek berpikir kritis, keterampilan penjelasan ilmiah, dan melestarikan budaya