Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penyuluhan kesehatan tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja Pribadi, Teguh; Furqoni, Prima Dian; Nortajulu, Bahren; Sandi , Ade Gunawati; Liasari, Deny Eka; Wijaya, Desi Eka
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 2 (2022): Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lansia
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i2.174

Abstract

Pendahuluan: stress kerja merupakan rasa tertekan yang dialami  karyawan dalam  menghadapi  pekerjaannya sebagai akibat dari adanya ke tidak seimbangan antara karakteristik individu dengan tuntutan pekerjaan dan lingkungannya yang berdampak pada perilaku serta kondisi fisik dan psikologis karyawan tersebut. Beberapa minyak essensial yang sudah diteliti dan ternyata efektif sebagai sedatif penenang ringan yang berfungsi nmenenangkan sistem saraf pusat yang dapat membantu mengatasi insomnia terutama diakibatkan oleh stress, gelisah, ketegangan, dan depresi. Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja  dan ke dua setelah diberikan penyuluhan responden diberikan Tanya jawab tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja. Hasil: Responden memahami tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja. Simpulan: responden dapat menerapakan terapi aroma lavender tersebut.
Penyuluhan kesehatan senam rematik lansia Desmonika, Cindy; Liasari, Deny Eka; Prasetyo, Renggo
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 2 (2022): Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lansia
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i2.189

Abstract

Pendahuluan: Senam rematik merupakan salah satu metode yang praktis dan  efektif  dalam memelihara kesehatan tubuh. Gerakan yang terkandung dalam senam rematik adalah gerakan yang sangat efektif, efisien, dan logis karena rangkaian  gerakannya dilakukan secara teratur dan terorganisasi bagi  penderita rematik Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang senam rematik pada lansia Metode: Pelaksanaan metode      yang      digunakan      dalam pengabdian     masyarakat     ini     dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang senam rematik pada lansia dan ke dua setelah diberikan penyuluhan, responden diberikan Tanya jawab tentang senam rematik pada lansia Hasil: responden dapat mengetahui tentang senam rematik lansia Simpulan: responden dapat memahami tentang senam rematik pada lansia
Penyuluhan kesehatan tentang dukungan keluarga dan diit pasien dengan gangguan ginjal kronik Djamaludin, Djunizar; Zainaro, M. Arifki; Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah; Rahma, Reka Putri; Agustina, Respa; Liasari, Deny Eka; Lensi, Yufia
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 3 (2022): Penatalaksanaan Diabetes Melitus Tipe 2
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i3.201

Abstract

Pendahuluan: Gagal ginjal  kronik   adalah suatu   proses patofisiologis  dengan  etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai dengan menurunnya fungsi ginjal yang bersifat irreversible, dan memerlukan terapi pengganti ginjal yaitu berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang prilaku hidup sehat pasien gagal ginjal kronik (GGK) Metode: Pelaksanaan metode      yang      digunakan      dalam pengabdian     masyarakat     ini     dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang prilaku hidup sehat pasien gagal ginjal kronik (GGK) dan ke dua setelah diberikan penyuluhan responden diberikan tanya jawab tentang prilaku hidup sehat pasien gagal ginjal kronik (GGK) Hasil: Responden memahami tentang bantuan keluarga dan diit pasien gagal ginjal kronik (GGK). Simpulan: responden dapat mengerti bantuan keluarga dan diit pasien gagal ginjal kronik (GGK)
Analisis Faktor Employee Agility terhadap Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Liasari, Deny Eka; Farich, Achmad; Angelina, Christin; Sudirahayu, Ika; Rachmawati, Rachmawati
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 12 (2024): Volume 4 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i12.15575

Abstract

ABSTRACT The use of RME will be realized optimally if organizations and health workers are ready to operate it. Unpreparedness in using RME can cause a number of problems, even making health workers lose interest in using it. As a result, RME implementation is at risk of failure and has the potential to have a negative impact on patient care because vital clinical and administrative data can be lost. The implementation of Electronic Medical Records (RME) in hospitals is an important element in Indonesia's health strategy which aims to improve the efficiency and accuracy of health services. Therefore, this research focuses on analyzing employee agility factors on readiness to implement electronic medical records at Pertamina Bintang Amin Hospital in 2024. The research method used is quantitative with a cross-sectional design. A sample of 157 respondents, who are healthcare workers responsible for implementing EMR, was selected using proportional random sampling techniques. The dependent variable assessed is readiness to implement RME and the independent variable is personality; work experience, personal abilities, environment and social. The research results showed that the independent variables related to EMR implementation readiness are work experiencce (pv:0,012), personal abilities (pv:0,000), environment (pv:0,000), and sosial (pv:0,000). The most dominant influencing factor is personal abilities with an 21,189 (95% CI: 4,249 – 105,656) which means that individuals whose abilities are good are 21 times more prepared . It is hoped that these results can become a reference for hospital management to utilize external resources such as RME vendors, technology consultants, and government or regulatory agencies to support RME implementation. Keywords: Electronic Medical Record, Implementation, Readiness, Employee Agility, Hospital  ABSTRAK Penggunaan RME akan terwujud secara optimal apabila organisasi dan petugas kesehatan telah siap dalam mengoperasikannya. Ketidaksiapan dalam penggunaan RME dapat menimbulkan sejumlah masalah, bahkan membuat petugas kesehatan kehilangan minat untuk memanfaatkannya. Akibatnya, implementasi RME berisiko mengalami kegagalan dan berpotensi memberikan dampak negatif pada pelayanan pasien karena data klinis dan administratif yang vital dapat terhapus. Penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di rumah sakit adalah elemen penting dalam strategi kesehatan Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada analisis faktor employee agility terhadap kesiapan penerapan rekam medis elektronik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 157 responden dan merupakan petugas kesehatan yang akan mengimplementasikan RME dengan teknik proportional random sampling. Variabel dependen yang dinilai yaitu kesiapan penerapan RME dan variabel independen berupa kepribadian; pengalaman kerja, kemampuan diri, lingkungan, dan sosial. Hasil penelitian didapatkan variabel independen yang berhubungan dengan kesiapan penerapan RME adalah pengalaman kerja (pv:0,012), kemampuan diri (pv:0,000), lingkungan (pv:0,000) dan sosial (pv:0,000). faktor paling dominan yang berpengaruh berupa kemampuan diri dengan Odd Ratio (OR) 21,189 (95% CI: 4,249 – 105,656) yang artinya individu yang kemampuan dirinya baik 21 kali lebih siap. Hasil ini diharapkan dapat menjadi acuan manajemen rumah sakit untuk memanfaatkan sumber daya eksternal seperti vendor RME, konsultan teknologi, dan lembaga pemerintah atau regulasi untuk mendukung penerapan RME. Kata Kunci: Kesiapan, Penerapan, Rekam Medis Elektronik, Employee Agility, Rumah Sakit
Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Lampung Riyanti, Riyanti; Sari, Fitri Eka; Samino, Samino; Hardinata, Andri; Liasari, Deny Eka; Azzahra, Dhika; Ramayanti, Rika; Efendi, Rahmad
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.14029

Abstract

ABSTRAK Kawasan tanpa rokok atau KTR yang merupakan ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan produk tembakau. Mengimplementasikan strategi promosi kesehatan guna menyelesaikan permasalahan kesehatan terkait dengan aturan Kawasan Bebas Rokok. Skema Alur Pelaksanaan Penyampaian hasil analisis situasi, prioritas masalah dan akar masalah tentang implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di RSPBA, dilakukan dengan cara konsolidasi dan presentasi hasil analisa masalah. Kegiatan konsolidasi ini dihadiri oleh Manajemen RSPBA dan Pembimbing Akademik. Pada dasarnya pengunjung menyadari akan pentingnya melestarikan lingkungan tanpa asap rokok. Namun dalam pelaksanaan dibutuhkan motivasi dan dukungan majemen terhadap pengawas puntung rokok dalam menjalankan tugasnya dengan diberikan kewenangan. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan sosialisasi dan aksi sosial memberikan mafaat yang signifikan pada wilayah kerja RS Pertamina Bintang Amin maupun pengunjung. Dengan aksi sosial tersebut memberikan manfaat kesegaran udara dan kenyamanan sehingga meningkatkan kunjungan pasien di RS Pertamina Bintang Amin. Kata Kunci: Kebijakan Rumah Sakit, Kawasan Tanpa Asap Rokok (KtR)  ABSTRACT A non-smoking area or KTR is a room or area that is prohibited for smoking or activities for producing, selling, advertising and/or promoting tobacco products. Implement health promotion strategies to resolve health problems related to Smoke-Free Zone regulations. Implementation Flow Scheme Submission of the results of the situation analysis, problem priorities and root causes regarding the implementation of Smoke Free Zones (KTR) at the RSPBA, is carried out by consolidating and presenting the results of the problem analysis. This consolidation activity was attended by RSPBA Management and Academic Advisors. Basically, visitors are aware of the importance of preserving an environment without cigarette smoke. However, implementation requires motivation and management support for cigarette butt supervisors in carrying out their duties with the authority they are given. Implementing Community Service activities with outreach and social action provides significant benefits to the Pertamina Bintang Amin Hospital work area and visitors. This social action provides the benefits of fresh air and comfort thereby increasing patient visits at Pertamina Bintang Amin Hospital. Keywords: Hospital Policy, Smoke Free Area (KtR)