Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Fungsi Kognitif pada Lansia dengan Pemberian Terapi Puzzle PSTW X Dayuningsih, Dayuningsih; Muftadi, Muftadi; Anisah, Nur; Herdalisa, Wiwie; Rois, Amika; Listyorini, Meria Woro; Sari, Novi Maya; Iksan, Ricky Riyanto; Marisi, Esther Lenny Dorlan; Zuliani, Peri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i2.16158

Abstract

ABSTRACT The increasing elderly population means that the government needs to formulate policies and programs aimed at the elderly population group so that they can play a role in development and not become a burden on society. The aim of this research is to determine cognitive function in the elderly by providing puzzle therapy at Wisma Mulia Nursing Home West Jakarta Research Quantitative with Correlation Study with cross sectional design. This research design was used because the data collection process in the study was carried out together at one time to determine the picture of cognitive function in the elderly by providing puzzle therapy. The sample in this study was 30 elderly people. Research Bivariate analysis shows statistical results in this study using a 2x2 cross table and there is no expected value < 5, so the chi square test results are 0.012 or p value < α 0.05. This means there is a significant relationship between cognitive function in the elderly and provision of PSTW X puzzle therapy. Keywords: Puzzle Therapy, Cognitive Function, Elderly.  ABSTRAK Meningkatnya populasi lanjut usia ini membuat pemerintah perlu merumuskan kebijakan dan program yang ditujukan kepada kelompok penduduk lanjut usia sehingga dapat berperan dalam pembangunan dan tidak menjadi beban bagi masyarakat. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui fungsi kognitif pada lansia dengan pemberian  terapi puzzle Panti Werdha Wisma Mulia Jakarta Barat Kuantitatif dengan Studi Korelasi (Correlation Study) dengan desain cross sectional. desain penelitian ini digunakan karena proses pengumpulan data pada penelitian  dilakukan secara bersama dalam satu waktu untuk mengetahui gambaran fungsi kognitif pada lansia dengan pemberian terapi puzzle Sampel pada penelitian ini adalah 30 lansia. Analisis bivariat menunjukkan hasil secara statistic pada penelitian ini menggunakan tabel silang 2x2 dan tidak ada nilai expected atau harapan < 5, maka diperoleh hasil uji chi square 0.012 atau p value <α 0.05. Ada hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif pada lansia dengan pemberian  terapi puzzle PSTW X Kata Kunci: Terapi Puzzle, Fungsi Kognitif, Lansia
Analisis Praktik Keperawatan Berbasis Bukti Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler terhadap Kenaikan SPO2 pada Pasien Pneumonia di Rumah Sakit X Sianipar, Santi Endang R; Iksani, Ricky Riyanto; Herdalisa, Wiwie; Tarnoto, Koko Wahyu; Zuliani, Peri; Batubara, Salamah Thomasita; Fitriyati, Fitriyati
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 9 (2025): Volume 7 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i9.18884

Abstract

ABSTRACT Microorganisms. Microorganisms enter the lungs through the respiratory tract to the bronchioles and alveoli will stimulate epithelial cells to produce mucus, resulting in accumulation of secretions in the alveoli The purpose of this study was to apply evidence-based practices in professional nursing, whether there is an effect of giving a semi-fowler position on increasing SPO2 in pneumonia patients at Hospital X. The research design used is evidence-based clinical practice used is Quasy Experiment. Namely by conducting intervention and control groups. There are two intervention groups, namely 2 groups that are given a semi-fowler position on increasing SPO2 in pneumonia patients for 4 consecutive days and are carried out twice a day in intervention group 4 and control 4 The results of the study showed a difference in the average value or mean value in the intervention group (SPO2 = 95.25%) and the average SPO2 in the control group (SPO2 = 91.25%) with a p value (0.016 or <0.05). Conclusion: There is a difference in the effect of giving a semi-fowler position in the intervention group compared to the control group with a p value (0.016), there is a significant effect of giving a semi-fowler position as indicated by a p value <0.05. Keywords: Semi-Fowler Position, SPO2, Pneumonia Patients  ABSTRAK Mikroorganisme. Mikroorganisme masuk ke paru melalui saluran pernapasan hingga ke bronkioulus dan alveoli akan merangsang sel-sel epitel untuk memproduksi mukus, sehingga terjadi penumpukan sekret di alveoli  Tujuan  penelitian ini adalah  menerapkan praktik berbasis bukti dalam keperawatan professional, apakah ada pengaruh pemberian posisi semi fowler terhadap kenaikan SPO2 pada pasien pneumonia di Rumah Sakit X. Desain penelitian yang di gunakan adalah evidence based clinical practice yang digunakan adalah Quasy Experiment. Yaitu dengan melakukan intervensi dan kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok intervensi, yaitu 2 kelompok yang diberikan pemberian posisi semi fowler terhadap kenaikan SPO2 pada pasien pneumonia selama 4  hari berturut-turut dan dilakukan 2 kali sehari pada kelompok intevensi 4 dan kontrol 4 Hasil penelitian  menunjukkan perbedaan nilai rata-rata atau nilai mean pada kelompok intervensi (SPO2 = 95.25%) dan rata-rata SPO2 pada kelompok kontrol (SPO2 = 91.25%) dengan hasil nilai p (0.016 atau < 0.05).  Kesimpulan  ada pengaruh perbedaan pemberian posisi semifowler pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p (0.016), terdapat pengaruh pemberian posisi semifowler secara signifikan yang ditunjukkan dengan nilai p < 0.05. Kata Kunci: Posisi Semi Fowler, SPO2, Pasien Pneumonia
INDEKS MASSA TUBUH PADA LANSIA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X Zuliani, Peri; Iksan, Ricky Riyanto; Tarnoto, Koko Wahyu; Herdalisa, Wiwie
Menara Medika Vol 8, No 1 (2025): VOL 8 NO 1 SEPTEMBER 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v8i1.6995

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus sering juga disebut sebagai penyakit gula darah. Golongan penyakit kronis diabetes melitus ini ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah melebihi 180 mg/dl, di mana batas normal gula darah adalah 70-150 mg/dl, sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, di mana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tujuan penelitian: ini adalah untuk mengidentifikasi indeks massa tubuh pada lansia diabetes melitus tipe 2  di Wilayah Kerja Puskesmas X. Metode Penelitian:  deskriptif kuantitatif cross sectional populasi dan sampel pada penelitian ini 30 dan uji statistic yang di gunakan adalah Chi-Square dengan nilai kemaknaan 95% (nilai alpha 5% (α = 0,05). Hasil  diperoleh hasil uji chi square 0.000 atau p value α 0.05. Kesimpulan Artinya ada hubungan yang signifikan indeks massa tubuh pada lansia diabetes melitus tipe 2  Di Wilayah Kerja Puskesmas X.
Health Education Anti Kekerasan Seksual pada Usia Remaja Wilayah X Iksan, Ricky Riyanto; Muftadi, Muftadi; Batubara, Salama Thomasita; Rois, Amika; Sumiyati, Iis; Yusrini, Yusrini; Herdalisa, Wiwie; Watunglawar, Crystin Evangelin; Rainuny, Yance Ronard; Said, Fathia Fakhri Inayati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13951

Abstract

ABSTRAK Masa remaja merupakan usia peralihan dari anak menjadi dewasa yang ditandai dengan perubahan dan pembentukan identitas, eksplorasi, dan inisiasi masalah hubungan seksual aspek, namun berisiko tinggi terkena infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Tujuan kegiatan adalah mendapatkan gambaran Health Education Anti Kekerasan Seksual Pada Usia Remaja Di wilayah X. Metode Mengunakan tehnik  wawancara observasi pada anak remaja, kekerasan seksual. Hasil Pengetahuan baik 15 75% dan pengetahuan kurang 5 25%. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menyarankan kepada anak remaja  memberikan pengalaman yang baik kepada para Remaja untuk lebih mengetahui kekerasan seksual. Kata Kunci: Health Education, Kekerasan Seksual, Remaja   ABSTRACT Adolescence is a transitional age from child to adult which is marked by changes and formation of identity, exploration and initiation of sexual relationship problems, but has a high risk of infection or other health problems. The aim of the activity is to get an overview of Health Education Anti-Sexual Violence at Age Adolescents in Region Results Good knowledge 15 75% and poor knowledge 5 25%. The implementation of this community service suggests that teenagers provide good experiences for teenagers to know more about sexual violence. Keywords: Health Education, Sexual Violence, Adolescents