Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Efektivitas Penggunaan Kelambu Berinsektisida Terhadap Angka Kejadian Malaria Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sentani Watunglawar, Crystin Evangelin
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.26280

Abstract

Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Sentani, peneliti mendapatkan informasi bahwa Ibu hamil yang terkena penyakit malaria 3 bulan terakhir tahun 2022 (Oktober, November dan Desember) sebanyak 21 kasus dan petugas kesehatan telah membagikan kelambu kepada ibu hamil dengan malaria. Wawancara yang dilakukan kepada 10 ibu hamil dengan malaria didapatkan 3 ibu hamil dengan malaria mengatakan setelah menggunakan kelambu tidak merasakan gejala-gejala malaria seperti panas tinggi dan tidak ada gigitan nayamuk setelah bangun pagi, 2 diantaranya mengatakan rutin menggunakan kelambu saat tidur di malam hari karena tidak mau terkena malaria dan takut terjadi sesuatu kepada janin, 5 diantaranya mengatakan masih suka lupa menggunakan kelambu, dipakai ketika ingat tetapi kalau sudah capek langsung tidur. Menganalisis Keefektifan Penggunaan Kelambu berintektisida Terhadap Angka Kejadian Malaria Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sentani. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan analisis kuantitatif dengan desain cross sectional, sampel yang di ambil dari penelitian ini menggunakan total sampling ini adalah 99 ibu hamil. setelah dilakukan uji Chi Square Test mendapatkan nilai p sebesar 0.304 sehingga nilai p > 0,05. Berdasarkan uji statistik dapat ditemukan bahwa tidak signifikan antara efektivitas penggunaan kelambu berinsektisida terhadap angka kejadian malaria pada ibu hamil di puskesmas sentani.
Pentingnya Edukasi Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Penanganan Kegawat Daruratan Pasien HIV/AIDS Mesa, Nofita Dewi Kok; Thome, Angela Librianty; Makualaina, Fenska Narly; Watunglawar, Crystin Evangelin
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 3 (2025): Januari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/0tspsq88

Abstract

Tingginya penularan kasus HIV di kalangan remaja dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terkait HIV. Pengetahuan yang baik terhadap pencegahan HIV/AIDS sangat dibutuhkan oleh remaja sejak dini. Pentingnya pemahaman penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam menolong pasien HIV/AIDS sangat perlu diajarkan ke remaja sebagai wujud pelindung terhadap dirinya. Tujuan dilakukannya kegiatan ini agar dapat memberikan dapat memberi peningkatan pemahaman, pengetahuan bagi remaja agar dapat mengerti tentang penggunaan APD dengan baik. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan edukasi berupa penyuluhan dan melakukan Focus Group Discussion pada remaja. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan pemberian edukasi melalui penyuluhan menjadi salah satu sumber ilmu pengetahun bagi siswa siswi terkait pentingnya Pentingnya penggunaan alat pelindung diri pada penaganan kegawat daruratan pasien HIV/AIDS di SMP N 6 Sentani. Terjadi peningkatan pemahaman atau pengetahuan siswa sebelum dan diberikan intervensi.  Siswa siswi menjadi paham tentang jenis dan penggunaan APD bagi dirinya dan untuk orang lain. Hal tersebut dapat memberikan peningkatan pemahaman untuk melindungi diri saat berada pada kegawat daruratan pasien HIV di lingkungan masyarakat dan sekitarnya.
Pendidikan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang HIV/AIDS pada Remaja Mesa, Nofita Dewi Kok; Watunglawar, Crystin Evangelin
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 7 No 1 (2025): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v7i1.14148

Abstract

This study aims to see the influence of the Influence of Health Education on Increasing Knowledge About HIV/AIDS in Adolescents at SMP X Sentani. The method used is a pre-experimental one-group pre-test and post-test without a control research design. The results of the study showed that there was a change in the average knowledge before and after being given an intervention in the form of health education (health counseling) with a mean difference of (+ 23.94) and a sig value (2-tailed) of 0.000 which means that there is an influence of health education on increasing students' knowledge about HIV/AIDS. The conclusion is that the intervention given in the form of health education has a significant influence on students. There is a difference in the average increase in students' knowledge before and after being given a health education intervention. Keywords: Health, Education, Knowledge
Pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Kalmas Kabupaten Pangkajene Kepulauan Saide, Rusnaeni; Marwasariaty, Marwasariaty; Watunglawar, Crystin Evangelin; M, Warda; Herliana, Irma; Hamzah, Abd Natsir; Astuti, Ratnaningsih Dewi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.18270

Abstract

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut karena system imun tubuh mempunyai system memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh maka akan dibentuk antibody untuk melawan vaksin tersebut dan system memori akan menyimpannya sebagai sutau pengalaman. Desain penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa setelah dilakukan imunisasi vaksinasi yang tepat dan cermat sertadidukung kerja sama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri maka dengan imunisasi tidak muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena antisipasi yang tepat. Kesimpulan didapatkan bahwa Imunisasi di Puskesmas Liukang Kalmas. peneliti tidak menemukan kesenjangan dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh, untuk mengatasi demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan bergizi, anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan bila ada keluhan.
HOW SHOCK INDEX HELPS THE ASSESSMENT OF HYPOVOLEMIC SHOCK : A SCOPING REVIEW Said, Fathia Fakhri Inayati; Kok Mesa, Nofita Dewi; Watunglawar, Crystin Evangelin; Astuti, Dwi Astuti; Makulaina, Fenska Narly
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 4: Desember 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i4.2248

Abstract

ABSTRACT Shock is a life-threatening condition that can result in death. The need for fast and accurate treatment to identify the severity of shock patients. One of them is by using the Shock Index (SI). If not treated immediately, there will be a risk of death within 24-48 hours. Studies This made For see shock use Index as Predictor of Outcome for Hypovolemic Shock Patients in the Emergency Room. The method used in this study is the Scoping Review in a manner systematic based on PRISM. Determination say key article search use PICO, And say key Which used is shock index OR hypovolemic shock AND emergency department. The process of searching for articles was carried out in several databases, namely ProQuest, EBSCOhost, and PubMed. Research result 12 articles were obtained that met the inclusion criteria and were synthesized. The articles were then reviewed. The shock index (SI) serves as an assessment tool to identify high-risk patients and assist the medical team in providing appropriate management for patients. IS also serves to provide prognostic information to patients and families Keywords: Emergency Department ;Shock Index; Shock Hypovolemic ABSTRAK Syok merupakan kondisi yang mengancam nyawa seseorang yang dapat mengakibatkan kematian. Perlunya penanganan yang cepat dan akurat untuk mengidentifikasi tingkat keparahan pasien-pasien syok. Salah satunya dengan penggunaan Shock Index (SI). Jika tidak diatasi segera maka akan menimbulkan resiko kematian dalam waktu 24-48 jam. Studi ini dibuat untuk melihat penggunaan Shock Index sebagai Predictor Outcome Pasien Shock Hypovolemic di Instalasi Gawat Darurat. Metode yang digunakan pada studi ini adalah Scoping Review yang dilakukan secara sistematik berdasarkan PRISMA. Penentuan kata kunci pencarian artikel menggunakan PICO, dan kata kunci yang digunakan adalah shock index OR shock hypovolemic AND emergency department. Proses pencarian artikel dilakukan pada beberapa database yaitu ProQuest, EBSCOhost, dan PubMed. Hasil Penelitian diperoleh sebanyak 12 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan disintesis. Artikel-artikel tersebut kemudian dilakukan review. Shock index (SI) berfungsi sebagai alat penilaian untk mengidentifikasi pasien yang beresiko tinggi dan membantu tim medis dalam memberikan manajemen yang tepat untuk pasien. SI juga berfungsi untuk memberikan informasi prognostic kepada pasien dan keluarga Kata Kunci: Emergency Departement ;Shock Index; Shock Hypovolemic
Is There A Relationship Between Parental Communication and HIV/AIDS Knowledge in Students? Mesa, Nofita Dewi Kok; Watunglawar, Crystin Evangelin; Astuti, Dwi; Thome, Angela Librianty; Makualaina, Fenska Narly
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 1 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i1.5085

Abstract

The high prevalence of sexually transmitted disease infections resulting in high rates of HIV/AIDS is related to very low preventive behavioral practices. Adolescence is very closely related to psychological development in the puberty period and is accompanied by sexual development. HIV/AIDS cases occur most often in adolescents and young adults. Effective communication between parents and adolescents is used as the main strategy in an effort to increase responsible sexual behavior and minimize risky sexual behavior in adolescents. Objectives to find out the relationship between parental communication and HIV knowledge in students in junior high school The research method used was a correlation analytical description research design with a cross sectional approach with 79 research samples. The sampling method is using the Probability Sampling technique by means of Random Sampling. The analysis test used was the Pearson Test with a significance level of p < 0.005. The results of the study were obtained in the Relationship of Parental Communication to HIV/AIDS Knowledge in Students with a significance value of 0.003 (p value < 0.005) with a correlation value (r) of 0.611 which means a positive correlation with a strong correlation power. Parents have a big role in growth and development, in children's behavior facing puberty, and it is important for parents to build communication with children. Communication between parents and adolescents is a form of parenting process that has an important influence on adolescent sexual behavior.
Health Education Anti Kekerasan Seksual pada Usia Remaja Wilayah X Iksan, Ricky Riyanto; Muftadi, Muftadi; Batubara, Salama Thomasita; Rois, Amika; Sumiyati, Iis; Yusrini, Yusrini; Herdalisa, Wiwie; Watunglawar, Crystin Evangelin; Rainuny, Yance Ronard; Said, Fathia Fakhri Inayati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13951

Abstract

ABSTRAK Masa remaja merupakan usia peralihan dari anak menjadi dewasa yang ditandai dengan perubahan dan pembentukan identitas, eksplorasi, dan inisiasi masalah hubungan seksual aspek, namun berisiko tinggi terkena infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Tujuan kegiatan adalah mendapatkan gambaran Health Education Anti Kekerasan Seksual Pada Usia Remaja Di wilayah X. Metode Mengunakan tehnik  wawancara observasi pada anak remaja, kekerasan seksual. Hasil Pengetahuan baik 15 75% dan pengetahuan kurang 5 25%. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menyarankan kepada anak remaja  memberikan pengalaman yang baik kepada para Remaja untuk lebih mengetahui kekerasan seksual. Kata Kunci: Health Education, Kekerasan Seksual, Remaja   ABSTRACT Adolescence is a transitional age from child to adult which is marked by changes and formation of identity, exploration and initiation of sexual relationship problems, but has a high risk of infection or other health problems. The aim of the activity is to get an overview of Health Education Anti-Sexual Violence at Age Adolescents in Region Results Good knowledge 15 75% and poor knowledge 5 25%. The implementation of this community service suggests that teenagers provide good experiences for teenagers to know more about sexual violence. Keywords: Health Education, Sexual Violence, Adolescents
PENYULUHAN MALARIA MENGGUNAKAN LEAFLET PADA SISWA DI SMK SANTO YOSEF NAZARET SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Watunglawar, Crystin Evangelin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.26333

Abstract

Minimnnya informasi yang tepat dan relevan tentang penyakit Malaria menyebabkan remaja termasuk salah satu populasi berperilaku risiko tinggi. Selain itu, masalah pada remaja tidak hanya berdampak buruk secara fisik, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, emosi, keadaan ekonomi, dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Hal tersebut tidak hanya berpengaruh pada remaja itu sendiri, namun juga terhadap keluarga, masyarakat dan bangsa.. Namun, dalam hal ini dibutuhkan pemberian informasi yang berupa edukasi guna meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki sikap itu sendiri. Adapun metode yang digunakan sehingga siswa dapat tertarik dan lebih cepat menyerap edukasi yang diberikan diperlukan metode yang tepat seperti pemberian edukasi melalui penyuluhan menggunakan leaflet. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada siswa dengan edukasi malaria. Hasilnya yaitu, telah dilakukan edukasi pada siswa dan berjalan dengan sangat lancar. Pemberian edukasi dilakukan secara bertahap. Tahap pertama kepada 15 mahasiswa, tahap kedua 15 mahasiswa dan tahap ke tiga edukasi diberikan kepada 10 mahasiswa dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil dari kegiatan ini adalah siswa dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit malaria setelah diberikan edukasi berupa penyuluhan.
PENTINGNYA PEMAHAMAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA REMAJA Mesa, Nofita Dewi Kok; Watunglawar, Crystin Evangelin; Makulaina, Fenska Narly
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35084

Abstract

Penyaki Infeksi Menular Seksual masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang ada di seluruh dunia, di Negara maju (industri) maupun di Negara berkembang. Tingginya prevalensi kejadian infeksi penyakit menular seksual tersebut berkaitan dengan praktek perilaku pencegahan IMS dan HIV/AIDS yang masih sangat rendah. Tingginya penularan kasus HIV di kalangan remaja dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terkait HIV dan kesehatan reproduksi serta perilaku seks bebas yang dapat menyebabkan penyakit infeksi menular (PMS). Masa remaja sangat erat kaitannya dengan perkembangan psikis pada periode pubertas dan diiringi dengan perkembangan seksual. Remaja juga mengalami perubahan yang mencakup perubahan fisik dan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan perilaku. Kondisi ini menyebabkan remaja rentan terhadap masalah perilaku berisiko dalam penularan HIV/AIDS. Dapat disimpulkan bahwa adannya penyuluhan dan Focus Group Discussion dapat memberikan pemahaman pentingnya pencegahan perilaku sesksual pada remaja.