Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS TOKSIN BOTULINUM TIPE A TERHADAP SKALA SPASME, SKALA DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN HEMIFASIAL SPASME DI RSUD CIAWI Cornelia, Celine; Hamdani, Ismi Adhanisa; Gaharu, Maula N.; Agustina, Lydia
Majalah Kedokteran Neurosains Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Vol 40 No 4 (2024): Volume 40, No 4 - September 2024
Publisher : PERDOSNI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52386/neurona.v40i2.560

Abstract

Introduction: Approximately 10/100.000 individuals worldwide experience hemifacial spasm (HFS) with a ratio of women-to-men at 2:1. Around 90% HFS patients face social life challenges, leading to self-isolation and decreased quality of life. Therapy modalities for HFS include oral therapy, botulinum toxin injection and surgery, but the oral therapy response rate is low. Aim: To determine the effectiveness of botulinum toxin type A injection on, spasm scale, depression scale and quality of life of HFS patients Methods: A quasi-experimental study was conducted at Ciawi Regional Hospital in May-December 2023. Data were collected using a total sampling technique, injection of Clostridium botulinum neurotoxin type A and succeeded by a 2-weeks, 1 month and 2 month follow-up. We used modified Jankovic scale, Mini International Neuropsychiatric Interview and HFS-7 criteria for our instruments. Results: 29 patients are included in this research, aged 30-93 years (31% are male and 69% are female). 69% suffered left-sided HFS and 31% right-sided HFS. 44,8% patients had hypertension. After 2 weeks post-injection, 81.8% patients with 2nd degree HFS and 71.4% patients with 1st degree HFS reported significant symptom improvement (p = 0.046 and 0.025). Both patient’s degree reported depression improvement without significant p-value (p = > 0.05) after 2 weeks until 2 month post injection. Increased quality of life (p = 0.001). Discussion: Clostridium botulinum neurotoxin type A injection is an effective treatment modality to improve spasm, depression and quality of life in HFS patients at Ciawi Regional Hospital. Keywords: Botulinum Toxin, Degree of Spasm, Experimental, Hemifacial Spasm, Quality of Life
HUBUNGAN MOVEMENT BEHAVIOR DENGAN KUALITAS TIDUR SELAMA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA DI TANGERANG SELATAN Cornelia, Celine; Herwanto
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v4i1.34336

Abstract

Pendahuluan: Berkurangnya durasi tidur dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan gangguan kognitif dan fisik bahkan kematian. Berdasarkan penelitian di Jakarta Timur sebanyak 62,9% remaja mengalami gangguan tidur. Berbagai faktor yang dapat memengaruhi tidur, diantaranya adalah aktivitas fisik. Secara global, aktivitas fisik yang tidak adekuat dimiliki oleh >80% remaja di dunia. Lebih dari 1 tahun seluruh negara mengalami pandemi COVID-19 sehingga dikeluarkannya beberapa protokol yang untuk membatasi perjalanan penduduk. Hal tersebut berdampak pada penutupan sekolah dan pembelajaran dilakukan secara online, yang akan menurunkan aktivitas fisik, meningkatkan screen time, dan meningkatkan terbentuknya sedentary behavior. Tujuan: mengetahui hubungan antara movement behavior dengan kualitas tidur selama pandemi COVID-19 pada siswa SMA Kharisma Bangsa. Metode: Penelitian cross sectional pada siswa kelas 10-12 SMA Kharisma Bangsa pada Desember 2020. Dilakukan pengumpulan data dengan pengisian kuisioner secara daring berupa GPAQ dan PSQI, kemudian data dianalisa dengan mengunakan fisher’s exact test. Hasil: Didapatkan total 160 siswa berusia 14-17 tahun dengan usia rerata 16,19. Sebanyak 70% siswa berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 77,5% siswa tidak tidak memenuhi kedua guidelines movement behavior dan 82,5% siswa memiliki kualitas tidur yang buruk. Temuan ini secara statistik bermakna dengan p value < 0,001 dan PRR 4,5 (95% CI 2,4-8,2). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara movement behavior dengan kualitas tidur selama pandemi COVID-19 pada remaja. Siswa dengan movement behavior yang buruk memiliki risiko 4,5 kali lebih besar mengalami kualitas tidur buruk dibandingkan siswa dengan movement behavior yang baik.
Pola Terapi Diare Akut pada Balita Di Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Sulawati, Ity; Cornelia, Celine; Feliks, Mikhael; N, Ivy Fu; Simatupang, Lestari; Angelina, Chesia; Christian, David; Rachmatullah, Fahmi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.11047

Abstract

ABSTRACT Acute diarrhea is one of the most common diseases found in Indonesia. The prevalence of acute diarrhea in Indonesia in 2018 reached 37.88%, in most cases, viral in origin. The mortality rate for acute diarrhea was high among children aged <5 years. This study was conducted to examine the therapy pattern of acute diarrhea in toddlers. This study aims to find out whether the pattern of therapy for acute diarrhea in toddlers at the Ciawi Regional General Hospital is in accordance with WHO therapy standards and how the pattern of therapy for acute diarrhea in toddlers at the Ciawi Regional General Hospital. This research is a descriptive and was conducted in the SMF Department of Pediatrics, Ciawi Hospital. Data collection is carried out retrospectively using medical records starting from April 01, 2022 to June 30, 2022. Out of 78 samples, children afflicted with acute diarrhea is predominantly male (65.5%), aged 1-1.5 years (28%), with mild-moderate dehydration (57.7%) requiring hospitalization (61.5%). The most frequently administered pharmacological therapy was zinc (94.9%) followed by probiotics (92.3%), while ORS (15.4%) and antibiotics (12.8%) were given only in selective cases. This study found that the treatment pattern for acute diarrhea in children at RSUD Ciawi was generally in line with guidelines for the management of acute diarrhea according to WHO standards, where only 4 (5.1%) patients were outpatients who missed out zinc prescription. Keywords: Acute Diarrhea, Antibiotics, Probiotics, Toddler, Zinc  ABSTRAK Diare akut adalah salah satu penyakit yang banyak ditemukan di Indonesia. Prevalensi diare akut di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 37,88%, sebagian besar disebabkan rotavirus. Angka mortalitas terbesar diare akut ditemukan pada anak usia <5 tahun. Karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menelaah kesesuaian pola terapi diare akut pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pola terapi diare akut pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi sudah sesuai dengan standar terapi WHO dan bagaimana pola terapi diare akut pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi. Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan dibagian SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ciawi. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medis mulai dari 01 April 2022 hingga 30 Juni 2022. Dari 78 sampel, ditemukan penderita diare akut paling banyak berjenis kelamin laki-laki (65,5%), berusia 1-1.5 tahun (28%), dengan derajat dehidrasi ringan-sedang (57,7%) hingga memerlukan rawat inap (61,5%). Terapi farmakologik yang paling banyak diberikan adalah zink (94,9%) lalu diikuti probiotik (92,3%), sedangkan oralit (15,4%) dan antibiotik (12,8%) hanya diberikan pada kasus selektif. Penelitian ini menemukan pola terapi diare akut pada anak di RSUD Ciawi secara umum sesuai dengan pedoman tatalaksana diare akut menurut standar WHO, dimana hanya 4 (5,1%) pasien rawat jalan yang tidak mendapat zink. Kata Kunci: Antibiotik, Balita, Diare akut, Probiotik, Zink