safrudin, Moh
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA SISWA SMP NEGERI 12 KONAWE SELATAN safrudin, Moh; Falah, Lala Nur; Munir, Abdul
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 8 No 1 (2024): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v8i1.2782

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bentuk-bentuk media sosial yang digunakan pada siswa; 2) Dampak negatif penggunaan media sosial pada siswa, 3) Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi dampak negatif penggunaan media sosial pada siswa SMP Negeri 12 Konawe Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk media sosial yang digunakan oleh siswa SMP Negeri 12 Konawe Selatan yaitu: WhatsApp, TikTok, Instagram, Facebook, YouTube, dan Game Online. Dampak negatif penggunaan media sosial pada siswa yaitu: siswa menirukan sesuatu yang dilihat di media sosial, siswa menjadi malas untuk belajar, mengerjakan tugas, dan beribadah, kemudian siswa bertindak tidak sopan baik dalam berpakaian maupun berbicara. Upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam untuk mengatasi dampak negatif penggunaan media sosial yaitu: menginformasikan dampak negatif dan positif penggunaan media sosial, memberikan nasihat dan teguran kepada siswa, larangan membawa handphone ke sekolah dan pemberian sanksi, serta adanya kerja sama dengan sesama guru di SMP Negeri 12 Konawe Selatan.
SIFAT BERLEBIH LEBIHAN DALAM BERAGAMA (KAJIAN MA’NĀ CUM-MAGHZĀ TERHADAP QS. AL-NISĀ’/4:171) Irmayanti, Sitti Hastuti; Akbar, Muh; Safrudin, Moh
EL-MAQRA' Vol 4, No 2 (2024): November
Publisher : IAIN KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/elmaqra.v4i2.9818

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri konsep sifat berlebih lebihan dalam penafsiran tafsir klasik dan kontemporer terhadap QS. al-Nisā/4:171, menganalisa penafsiran al-Nisā’/4:171 perspektif ma’nā cum-maghzā, serta mengetahui relevansi guluw dalam QS. al-Nisā’/4:171 di era kekinian. Penelitian ini berbasis kualitatif atau library search (kepustakaan) dengan menggunakan pendekatan teks dan konteks melalui kerangka ma’nā cum-maghzā yang digagas oleh Sahiron Syamsuddin yaitu dengan mendeskripsikan guluw pada abad ke-7, Intratekstual dan Intertekstualitas (analisis linguistik), melihat historis secara mikro maupun makro dan mengungkap signifikansi ayat. Adapun hasil temuan dengan tinjauan analisis tekstual mengungkap guluw dalam QS. al-Nisā’/4:171 menjelaskan tentang sikap berlebih-lebihan, melampaui batas, keterlaluan, pemujaan, dan pengukultusan sehingga menjadikan seorang Nabi menjadi Tuhan yang mereka sembah. Dengan tinjauan analisis historis pada QS. al-Nisā’/4:171 menunjukkan awal mula munculnya perilaku tersebut karena adanya rasa kesombongan yang ada di hati para pemuka agama sehingga menyembunyikan kebenaran yang sebenarnya dari kaumnya para Ahl Al-Kitab. Kemudian, melalui analisis tekstual dan konteks historis, sikap guluw yang terjadi di era kekinian ini dapat dilihat dari berlebihan dalam bermahabbah kepada seorang Habib, Kyai, dan Ustadz. Bahkan tak jarang sampai mengkultuskan mereka. Implikasi dari kajian tersebut bahwa QS. al-Nisā’/4:171 sebenarnya mampu menjadi solusi di tengah-tengah permasalahan masyarakat. Larangan untuk tidak bersikap berlebih-lebihan (guluw) dan anjuran untuk menyampaikan kebenaran yang terdapat pada QS. al-Nisā’/4:171 harus dikaji lagi agar memperoleh maksud utama ayat untuk konteks kekinian.
KONSEP AL-QUR'AN TENTANG BIRRUL WALIDAIN: KEWAJIBAN DAN PENGHORMATAN KEPADA ORANG TUA Safrudin, Moh; Nasaruddin, Nasaruddin
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 9 No 1 (2025): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v9i1.4159

Abstract

Birrul walidain merupakan prinsip etika Islam yang menekankan pentingnya berbuat baik dan menghormati orangtua. Al-Qur'an secara tegas memerintahkan umat Islam untuk senantiasa berbakti kepada kedua orangtua, sebagai bagian integral dari keimanan kepada Allah. Artikel ini bertujuan mengkaji konsep birrul walidain berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an, serta menganalisis posisi birrul walidain sebagai kewajiban moral dan keagamaan. Penelitian ini juga mengeksplorasi dimensi sosiologis dari nilai birrul walidain dalam masyarakat Muslim, khususnya dalam konteks perubahan sosial dan tantangan modernitas. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi kepustakaan dengan pendekatan tafsir tematik (maudhu’i) dan analisis sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa birrul walidain bukan hanya sekadar etika sosial, melainkan kewajiban syar’i yang berdampak pada struktur sosial, keharmonisan keluarga, dan ketahanan budaya masyarakat