Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Deradicalization of Religious Behavior Through Character Building of Islamic Unity Students with Bai'at System and Embodiment of Pancasila Values Beni Ahmad Saebani; Yana Sutiana; Muhammad Ilham Pratama; Adilla Nur Muslimah
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 5 No. 4 (2025): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v5i4.1399

Abstract

The Islamic religious organization Persatuan Islam was founded on September 12, 1923 in Bandung. Now the Islamic Association has approximately 230 boarding schools throughout Indonesia. The number is not small with a management system that has been tested, it is proven that the longer the Islamic Unity boarding school is growing rapidly with santri alumni spread throughout Indonesia. However, there is something interesting about this Islamic Unity Islamic Boarding School, namely the implementation of the santri promise which is read every day of the week in the santri ceremony. This promise aims to shape the morals of students and most importantly to prevent behavior that deviates from Islamic law. This study aims to analyze the material of the Islamic Unity boarding school's santri pledge so that it can ward off radical behavior in religion and form the character of santri and embody the values of Pancasila. The research was conducted at Islamic Unity boarding schools in Bangil, East Java, West Java, and those in Central Java. The method used is descriptive analytical with a sociological and philosophical approach. Data were collected by observation, interview, and documentation. The data obtained were classified and analyzed using the content analysis method. The concept of de-radicalization of religious behavior and character building of santri through the santri promise system in Islamic Unity boarding schools in Indonesia refers to the vision of PERSIS pesantren education, namely realizing santri and pesantren alumni who have a deep understanding of Islamic teachings, have good character, and become role models for the people. Deradicalization will automatically be implemented because the santri uphold their promises. The embodiment of Pancasila values through the santri pledge system in Islamic Unity boarding schools in Indonesia is carried out through Muslim character education that is faithful, pious, instills a spirit of togetherness, tolerance, rational, emotional and spiritual intelligence. The realization is in the form of skills training, curriculum, and cultivating various obligations and sunnat-sunnat in Islamic teachings.
Penerapan Sanksi Hukum terhadap Pelanggaran Amdal Usaha yang menimbulkan Limbah di Kabupaten Bekasi ditinjau dari Siyasah Dusturiyah Rendi Pangestu; Beni Ahmad Saebani; Yana Sutiana
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 4 No. 5 (2024): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (Juli - Agustus 2024)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v4i5.2172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sanksi hukum terhadap badan usaha yang melanggar izin lingkungan di wiliayah Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi di tinjau dari Siyasah Dusturiyah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan yuridis empiris. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa izin lingkungan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dapat menjadi upaya untuk mencegah segala bentuk kerusakan lingkungan dengan melakukan upaya penegakkan hukum. Ada 4 tahapan, yang pertama adalah sanksi administrasi secara tertulis, surat paksaan pemerintah, pencabutan izin, hingga menghentikan kegiatan. Tinjauan siyasah dusturiyah  terhadap penerapan sanksi hukum kepada pelanggar izin lingkungan sudah sesuai dengan prinsip siyasah dusturiyah yaitu prinsip wewenang dan tanggung jawab bertujuan atau berlandaskan pada asas kemaslahatan.
Manajemen Pemasaran Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Ma’had Al-Zaytun Indramayu Yana Sutiana; Turi Turiah; Sri Lestari; Titi Sujati
Journal of Economics and Business UBS Vol. 12 No. 6 (2023): Special Issue
Publisher : Cv. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52644/joeb.v2i6.713

Abstract

Marketing is a process whereby a person or group can fulfill desires through efforts to influence, distribute, and transfer ownership from one person to another or between groups, both in terms of goods or services. The marketing carried out by Madrasah Tsanawiyah Ma'had Al-Zaytun has been quite good in introducing schools with a good image in the eyes of the public and also the quality of teachers who are quite good in implementing a learning system for students. This is what attracts public interest in Madrasah Tsanawiyah Ma'had Al-Zaytun. Apart from that, the strategic geographical location which is in the Sandrem Block of Mekarjaya Village, Kec. Switch Kab. Indramayu and adequate facilities as one of the bargaining values of educational marketing. So that the number of enthusiasts from year to year is increasing. The aim of this research is to find out the educational marketing management at MTs Ma'had Al-Zaytun. The method used is a qualitative research method. Data collection techniques used in this study were observation, interviews and documentation. The data analysis technique used to analyze the data is an interactive model data analysis including data reduction, data presentation and conclusions. the results of the study that educational marketing management at MTsS Ma'had Al-Zaytun are; 1) determining the target market 2) placing members of the foundation in every province in Indonesia and abroad. 3) in collaboration with alumni of Ma'had Al-zaytun, 4) using digital media.
Implementasi Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 970/Kep.154-Bapenda/2025 Tentang Pembebasan Tunggakan Atas Pokok Dan Denda Pajak Kendaraan Bermotor Di Kota Bandung Perspektif Siyasah Dusturiyah Moch Andika Satria Piningit; Yana Sutiana; Lutfi Fahrul Rizal
Staatsrecht: Jurnal Hukum Kenegaraan dan Politik Islam Vol. 5 No. 2 (2025): Staatsrecht Jurnal Hukum Kenegaraan dan Politik Islam Vol. 5 No. 2 Desember 202
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/b09y8842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 970/Kep.154-Bapenda/2025 yang mengatur tentang pembebasan tunggakan atas pokok dan denda pajak kendaraan bermotor di Kota Bandung, serta meninjaunya dalam perspektif Siyasah Dusturiyah (politik ketatanegaraan Islam). Kebijakan ini hadir sebagai respon atas rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dan menumpuknya tunggakan pajak kendaraan di wilayah Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Dalam pelaksanaannya, wajib pajak diberikan insentif berupa pembebasan seluruh tunggakan dan denda hingga tahun 2024, dengan syarat membayar pajak tahun berjalan (2025) dalam periode yang ditentukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi, wawancara, dan observasi langsung di beberapa titik pelayanan Samsat, baik offline maupun digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara administratif, kebijakan ini telah diterapkan melalui berbagai kanal layanan publik seperti Samsat Induk, Drive Thru, Samsat Keliling, serta aplikasi digital (Sambara dan SIGNAL). Namun, sosialisasi masih belum merata dan cenderung minim di kalangan masyarakat kelas bawah. Dari perspektif Siyasah Dusturiyah, kebijakan ini mencerminkan prinsip maslahah (kemaslahatan umum) dan taqnin (regulasi) dalam pemerintahan Islam, di mana penguasa diberi wewenang untuk menetapkan kebijakan fiskal demi keadilan sosial dan kemudahan rakyat. Di sisi lain, pelaksanaan yang belum optimal menunjukkan perlunya peningkatan pada aspek komunikasi publik, evaluasi kebijakan, serta konsistensi penegakan hukum pasca berakhirnya masa pemutihan.Penelitian ini merekomendasikan agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya BAPENDA dan instansi terkait, lebih aktif melakukan sosialisasi terpadu, penguatan sistem digital, dan pengawasan terhadap pelaksanaan lapangan, agar kebijakan ini benar-benar menjadi instrumen efektif dalam meningkatkan kepatuhan pajak dan mendorong stabilitas fiskal daerah secara berkelanjutan.