Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Sumber Daya Alam di Bidang Perikanan sebagai Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan Petuk Katimpun: Empowerment of Natural Resources in the Fisheries Sector as a Livelihood for the Community of Petuk Katimpun Village Kristina, Parista; Saputra, Erik; Marbun, Ronauli; Situmeang, Mauliwati; Ucok, Ucok; Sianturi, Hutri; Hutauruk, Ramces; Tinambunan, Torang; Purba, Waldensius; Sinurat, Ditya Sriwahyuni; Siagian, Natanael; Mulyadi, Aditya Rahmat; Marbun, Wawan Mastiar; Lumbantoruan, Eko Haryanto; Rahayuningsih, Sri Endang Agustina
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 5 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i5.6175

Abstract

Petuk Katimpun Village, located in Palangka Raya City, has natural fisheries resources that have yet to be utilized optimally. This is due to the need for more public knowledge about managing fisheries resources, especially the diversification of fish processing which can be used as a livelihood for the community. Therefore, empowerment efforts are needed through outreach, training, and monitoring, focusing on processing fishery products into food products, such as fish jerky. This community service activity aims to provide understanding and skills to the people of Petuk Katimpun Village in managing fisheries resources, focusing on making fish jerky as an economical product. Methodology for community empowerment services carried out in Petuk Katimpun Village, Jekan Raya District, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province. The community empowerment service will be carried out from July to November 2023. The activity implementation is socialization, training, and monitoring in making food products in the form of fish jerky. Participants in the activity are housewives and fishermen. The duration of this community empowerment service activity lasts for five months. Based on the results of the training evaluation, it is known that the community's knowledge about fish jerky processing before and after the training has dramatically increased by 66.12%.
Peran Mahasiswa KKN dan Ibu PKK Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Desa Melalui Sosialisasi Serta Praktek Budidaya Tanaman Hidroponik & Polybag di Desa Jaweten Simanjuntak, Radot Martua P.; Yuliana, Destiya; Pebrianti, Lisa; Ucok; Marpaung, Lola; Fereira, Viola Christina; Sadillah; Pioh, Reinhard Wesly; Arru, Nirta; Situmeang, Mauliwati; Harap, Jepprie Eka; Pasaribu, Frans Yosia; Elchi; Behtris, Abellia
NAWASENA : JOURNAL OF COMMUNITY SERVICE Vol. 3 No. 01 (2025): Vol. 3 No. 01 2025
Publisher : NAWASENA : JOURNAL OF COMMUNITY SERVICE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Jaweten di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan hasil kebun akibat keterbatasan lahan dan pengetahuan teknis. Sebagai solusi, diterapkan inovasi teknik berkebun yang memanfaatkan hidroponik dan polybag, metode yang memungkinkan budidaya tanaman di lahan sempit dengan modal rendah. Teknik hidroponik melibatkan penggunaan air bernutrisi untuk menanam tanaman, sementara polybag menggunakan kantong plastik sebagai wadah tanam. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi dan pendampingan, yang dilakukan secara terintegrasi dengan partisipasi aktif mitra. Sosialisasi bertujuan mengidentifikasi permasalahan dan memperkenalkan teknik budidaya, sedangkan pendampingan melalui pelatihan bertujuan agar masyarakat dapat mandiri dalam menerapkan teknik tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan antusiasme masyarakat dalam berkebun menggunakan kedua teknik tersebut, dengan tanaman yang berhasil dikembangkan termasuk sayuran hijau dan tanaman hias. Kegiatan ini juga memfasilitasi pembentukan komunitas berkebun yang mendukung pertukaran pengalaman. Tantangan utama yang dihadapi mencakup keterbatasan bahan dan penyesuaian kondisi lingkungan. Melalui program ini, diharapkan keterampilan berkebun masyarakat meningkat, mendukung perekonomian lokal melalui peningkatan hasil kebun dan perbaikan kualitas hidup.