Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM PURUN (LEPIRONIA ARTICULATA) SEBAGAI MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT KELURAHAN PETUK KATIMPUN MELALUI PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN Rahayuningsih, Sri Endang Agustina; Purba, Waldensius; Saputra, Erik; Hutauruk, Ramces; Tinambunan, Torang; Sianturi, Hutri; Parista Kristiani; Ucok; Sinurat, Ditya Sriwahyuni; Natanael Siagian; Aditya Rahmat Mulyadi; Ronauli Marbun; Mauliwati Situmeang; Wawan Mastiar Marbun; Eko Haryanto Lumbantoruan
Jurnal Abditani Vol. 7 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v7i2.299

Abstract

Kelurahan Petuk Ketimpun merupakan daerah yang masyarakat nya bermata pencaharian sebagian besar dari nelayan tangkap, oleh karena itu masyarakat kelurahan petuk katimpun berada di area strategis sebagai nelayan. Kelurahan petuk di kelilingi oleh sungai dan rawa yang juga berpotensi memiliki mata pencaharian lain yaitu dari tanaman purun. Purun (Lepironia articulata) adalah salah satu tanaman yang tumbuh liar di dekat air atau rawa gambut. Tanaman ini sejenis dengan daun pandan yang hidup di sekitar rawa dan bersifat mudah terbakar jika dalam kondisi kering. Tumbuhan ini banyak terdapat di pinggiran jalan kelurahan petuk katimpun. Masyarakat petuk katimpun mengolah tumbuhan purun menjadi beberapa kerajinan yang bernilai ekonomis seperti tas, tikar, sedotan dan berbagai jenis anyaman lainnya. Proses pembuatan aneka kerajinan ini dilakukan tanpa merusak alam dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Tumbuhan purun banyak dikenal masyarakat sebagai tumbuhan yang memiliki banyak manfaat di bidang kerajinan sehingga mampu memberikan dampak sosial, ekonomi dan budaya pada masyarakat setempat. Dilakukannya pengabdian ke masyarakat kelurahan petuk katimpun yaitu dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia, serta mampu meningkatkan penghasilan masyarakat.
Pemberdayaan Sumber Daya Alam di Bidang Perikanan sebagai Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan Petuk Katimpun: Empowerment of Natural Resources in the Fisheries Sector as a Livelihood for the Community of Petuk Katimpun Village Kristina, Parista; Saputra, Erik; Marbun, Ronauli; Situmeang, Mauliwati; Ucok, Ucok; Sianturi, Hutri; Hutauruk, Ramces; Tinambunan, Torang; Purba, Waldensius; Sinurat, Ditya Sriwahyuni; Siagian, Natanael; Mulyadi, Aditya Rahmat; Marbun, Wawan Mastiar; Lumbantoruan, Eko Haryanto; Rahayuningsih, Sri Endang Agustina
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 5 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i5.6175

Abstract

Petuk Katimpun Village, located in Palangka Raya City, has natural fisheries resources that have yet to be utilized optimally. This is due to the need for more public knowledge about managing fisheries resources, especially the diversification of fish processing which can be used as a livelihood for the community. Therefore, empowerment efforts are needed through outreach, training, and monitoring, focusing on processing fishery products into food products, such as fish jerky. This community service activity aims to provide understanding and skills to the people of Petuk Katimpun Village in managing fisheries resources, focusing on making fish jerky as an economical product. Methodology for community empowerment services carried out in Petuk Katimpun Village, Jekan Raya District, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province. The community empowerment service will be carried out from July to November 2023. The activity implementation is socialization, training, and monitoring in making food products in the form of fish jerky. Participants in the activity are housewives and fishermen. The duration of this community empowerment service activity lasts for five months. Based on the results of the training evaluation, it is known that the community's knowledge about fish jerky processing before and after the training has dramatically increased by 66.12%.