Pendahuluan: Reseksi bedah tumor sumsum tulang belakang dapat menimbulkan tantangan yang signifikan dalam manajemen jalan napas. Sebagian besar pasien yang menjalani reseksi tumor sumsum tulang belakang dikelola melalui intubasi endotrakeal, nafas kendali selama operasi, dan bantuan ventilasi pascabedah. Kasus: Perempuan 43 tahun datang dengan mengeluh nyeri leher belakang dirasakan menjalar sampai dengan kedua telapak kanan terutama sisi kiri, kemudian pasien mengeluh kelemahan semua anggota gerak yang dirasakan sepanjang hari dan membuatnya kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari. Rasa kesemutan dirasakan dari kedua ujung jari kaki hingga ke leher depan. Pasien menjalani operasi kraniotomi far lateral approach sisi kiri dan eksisi tumor, operasi berlangsung selama 7 jam 30 menit dengan hemodinamik yang stabil selama anestesi dan pembedahan. Pascaoperasi dilakukan bantuan pernapasan dengan ventilator di ICU dan dilakukan pengecekan laboratorium darah rutin, blood gas arterial (BGA) dan elektrolit. Setelah hari ke dua pipa endotrkeal dapat dilepas dan pasien kembali ke ruangan biasa. Pasien pulang pada hari kelima dan kontrol rawat jalan. Diskusi: Manajemen anestesi pada kasus tumor medula spinalis servikal, membutuhkan perhatian khusus, terutama bantuan ventilasi pasca operasi. Dengan pemantauan yang baik dan penyesuaian ventilasi sesuai kebutuhan, pasien dapat segera disapih dari ventilator. Kesimpulan: Penatalaksanaan anestesi pada pasien yang menjalani operasi tumor sumsum tulang belakang bersifat kompleks. Diperlukan pemahaman lengkap tentang jenis tumor, lokasi, dan efek massa dalam manajemen ventilasi pada pasien paska operasi tumor medulla spinalis.Postoperative Ventilation Management in Patients with Cervical Spinal Cord Intradural and Extradural Tumors 1-3 : a Case ReportAbstractIntroduction : Surgical resection of spinal cord tumors can pose significant challenges in airway management. Most patients undergoing spinal cord tumor resection are managed via endotracheal intubation, controlled ventilation during surgery and post operative ventilation support. Case: A 43 year old woman came in complaining of back neck pain that spread to both right palms, especially the left side, then the patient complained of weakness in all limbs felt throughout the day and making it difficult for her to carry out daily activities. A tingling sensation is felt from the tips of the toes to the front of the neck. The patient underwent a left-sided far lateral approach craniotomy and tumor excision, the operation lasted 7 hours 30 minutes with stable hemodynamics during anesthesia and surgery. Post-operatively, ventilation was supported with a ventilator in the ICU and laboratory checks were carried out including routine blood, arterial blood gas (BGA) and electrolytes. After the second day the endotrcheal tube can be removed and the patient returns to the normal room. The patient went home on the fifth day and was outpatient control. Discussion: Anesthetic management in cases of cervical spinal cord tumors requires special attention, especially postoperative ventilation assistance. With good monitoring and ventilation adjustments as needed, patients can be quickly weaned from the ventilator. Conclusion: Anesthetic management in patients undergoing surgery for spinal cord tumors is complex. A complete understanding of tumor type, location, and mass effect is needed in ventilation management in post-operative spinal cord tumor patients.