Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Majalah dan Perbudakan: Keabsahan Hadis dalam Soeara Moehammadijah Pra-Kemerdekaan: Magazines and Slavery: The Validity of Hadith in "Soeara Moehammadijah" Pre-Independence Firman, Firman; Nasution, Sukma Dahlia; Azzahra, Annisa Fitri; Wendry, Novizal
El-Sunan: Journal of Hadith and Religious Studies Vol. 2 No. 1 (2024): April
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/el-sunan.v2i1.4185

Abstract

This study explores the role of the Soeara Moehammadijah magazine in disseminating Islamic religious teachings and fostering the spirit of independence during the Dutch colonial period, with a particular focus on its views on slavery. The magazine is selected as the primary subject due to its significant impact on spreading Islamic values, using hadiths as supporting evidence. The research employs archival and library investigations, utilizing contemporary sources to describe the historical context. Additionally, the Takhrij method is applied, using the Kanzul Ummal book to trace the original sources of the hadiths. The objective is to rediscover the original texts and evaluate the quality of the hadiths used by Soeara Moehammadijah to support arguments on slavery. The findings indicate the use of five hadiths in the article "Pemboedakan (Slavernij) di loear dan di dalam islam" by Abdullah Harharah, with varying grades of authenticity: Khatib al-Baghdadi's chain is graded as Hasan Li Ghairihi, Ibn Asakir's as Dhaif, Imam Bukhari's as Sahih, Imam Muslim's as Sahih, and Abu Nu’aim's as Dhaif. The study reveals that Harharah’s selection of hadiths to support the independence movement often deviated from the original texts, leading to omissions, modifications, and additions in both the chain of transmission (sanad) and the content (matn) of the hadiths. ABSTRAK Penelitian ini mengeksplorasi peran majalah Soeara Moehammadijah dalam menyebarkan ajaran agama Islam dan menumbuhkan semangat kemerdekaan selama masa kolonial Belanda, dengan fokus khusus pada pandangannya tentang perbudakan. Majalah ini dipilih sebagai subjek utama karena pengaruhnya yang signifikan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, menggunakan hadis sebagai bukti pendukung. Penelitian ini menggunakan metode investigasi arsip dan perpustakaan, memanfaatkan sumber-sumber yang menggambarkan konteks sejarah saat itu. Selain itu, metode Takhrij diterapkan dengan menggunakan kitab Kanzul Ummal untuk melacak sumber asli dari hadis-hadis tersebut. Tujuannya adalah untuk menemukan kembali teks asli dan mengevaluasi kualitas hadis-hadis yang digunakan oleh Soeara Moehammadijah untuk mendukung argumen tentang perbudakan. Temuan menunjukkan penggunaan lima hadis dalam artikel "Pemboedakan (Slavernij) di loear dan di dalam Islam" oleh Abdullah Harharah, dengan variasi derajat keaslian: sanad Khatib al-Baghdadi dinilai sebagai Hasan Li Ghairihi, Ibn Asakir sebagai Dhaif, Imam Bukhari sebagai Sahih, Imam Muslim sebagai Sahih, dan Abu Nu’aim sebagai Dhaif. Studi ini mengungkapkan bahwa pemilihan hadis oleh Harharah untuk mendukung gerakan kemerdekaan sering kali menyimpang dari teks asli, yang mengakibatkan penghilangan, modifikasi, dan penambahan dalam sanad dan matn hadis.
Studi Living Hadis: Pembentukan Karakter Muslim Anak Usia Dini di Yayasan Ummah Azzahra, Annisa Fitri; Hakim, Luqmanul; Wendry, Novizal
El Nubuwwah Jurnal Studi Hadis Vol. 2 No. 2 (2024): Volume 2 No. 2 December 2024
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/elnubuwwah.v2i2.14753

Abstract

This study aims to analyze how the Prophet’s hadith contribute to the character development of Muslim children at the Ummah Islamic Learning Center Foundation. This research employs a field research method with a phenomenological approach, utilizing direct observation and semi-structured interviews with teachers and students. Data were analyzed qualitatively to understand the real-life implementation of hadith in daily character-building activities. The study focuses on three hadith: the prohibition of anger, the recommendation to smile, and the prohibition of eating and drinking while standing. Based on hadith authentication, two hadith are categorized as ṣaḥīḥ and one as ḥasan. The findings indicate that the teaching of these hadith is not merely theoretical but significantly influences children’s behavior, fostering positive character traits in both personal and social contexts. This research highlights the importance of incorporating hadith-based character education in early childhood Islamic education and suggests that similar methods could be applied in other Islamic learning institutions.
Codicological and Intertextuality Study of the Manuscript of Arba’īn Ḥadīthan Tata'alaq bi Sūrah al-Ikhlāṣ by Yūsuf ibn ‘Abdullāh al-Armayūnī Azzahra, Annisa Fitri; Novizal Wendry; Yulfira Riza
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 19 No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v19i1.26126

Abstract

Arba'īn Ḥadīṡan Tata'alaq bi Sūrah al-Ikhlāṣ merupakan sebuah manuskrip karangan Yūsuf bin 'Abdullāh al-Ḥusainī al-Armayūnī yang memuat hadits-hadits tentang keutamaan membaca Surah al-Ikhlas. Penelitian ini diawali dengan memaparkan tinjauan seluk-beluk manuskrip atau kodikologi. Kemudian analisis intertekstualitas hadits dalam manuskrip tersebut disertai dengan analisis kutipan hadits Nabi yang kurang lengkap sehingga tidak memenuhi kaidah penulisan hadits yang telah disepakati mayoritas ulama. Dalam penelitian ini juga akan dipaparkan hasil takhrīj dan penelusuran kualitas hadits. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka. Penelusuran hadis dilakukan dengan metode takhrīj al-ḥadīṡ melalui lafal atau kata (bi al-Lafẓi) dalam hadis matan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa naskah ini merupakan naskah berbahasa Arab yang ditulis di atas kertas berwarna coklat. Terdapat rubrikasi dan parafrasa dalam naskah tersebut. Kondisi naskah ini kurang lengkap pada bagian akhir. Hal ini diketahui karena naskah ini hanya memuat 21 hadis dan terdapat interjeksi yang merujuk pada kalimat berikutnya. Hadis-hadis dalam naskah ini terkait dengan kitab-kitab yang ditulis oleh Jalāluddīn al-Suyuṭi. Hal ini dapat terjadi karena periwayatannya yang bersifat ilmiah. Dari 21 hadits dalam manuskrip Arba'īn Ḥadīṡan Tata'alaq bi Sūrah al-Ikhlāṣ, diketahui hanya 2 hadits yang berkualitas ṣaḥiḥ, 17 hadits yang berkualitas ḍa'īf dan 2 hadits yang dinilai sebagai hadits ḍa'īf bahkan maudū'.Kata Kunci: Naskah Hadits; Hadits Arba'in; Kodikologi; Intertekstual; Surah al-Ikhlas. 
The Systematic and Authenticity Of Hadith In The Book Al-Ahadits Al-Mukhtarah By Buya Mawardi Muhammad (D. 1994) Azzahra, Annisa Fitri; Safri, Edi; Wusqa, Urwatul
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v7i1.445

Abstract

This research is motivated by Federspiel's classification of hadith literature studies up to the 20th century, where one of its categories is reflected in the presence of the book Al-Ahadits Al-Mukhtarah by Buya Mawardi Muhammad. This book is a compilation of hadith used as teaching material in Islamic schools, and it serves as important evidence of the development of hadith studies in the Nusantara, particularly in Minangkabau. The focus of this research is on the 2 (second) chapter of the book Al-Ahadits Al-Mukhtarah, which has not been extensively studied before, as it contains hadiths on the themes of deeds and morals widely used in Islamic education. However, it has not been thoroughly examined in terms of writing systematics and hadith quality. Additionally, the writing of hadiths in that book in some parts does not fully adhere to the hadith writing rules formulated by scholars, necessitating a scientific study to assess its conformity with academic standards in the hadith discipline. This research uses a qualitative approach with content analysis and takhrij al-hadits bi al-lafzhi methods to trace hadiths in the main book, focusing on 40 hadiths, which are analyzed in terms of sanad and matan and their conformity with primary sources (al-mashadir al-ashliyyah). This study found that the systematics of hadith writing in the book tends to be concise and thematic to facilitate student’s understanding. However, several editorial errors were found in both the sanad and matan aspects, which were most likely caused by the lengthy copying process, the involvement of calligraphers, and the use of references from secondary sources. In terms of quality, 72.5% of the hadiths are classified as shahih, 2.5% as hasan, and 25% as dha’if with varying degrees of weakness in the chain of narration. These findings indicate that the purpose of compiling the book emphasizes the conveyance of moral values and religious messages. Therefore, a scientific verification process is needed to improve the text and the hadith narrators so that this book remains suitable for use in the context of education and hadith studies. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh klasifikasi Federspiel mengenai kajian literatur hadis hingga abad ke-20, di mana salah satu kategorinya tercermin dalam kehadiran kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah karya Buya Mawardi Muhammad. Kitab ini merupakan kompilasi hadis yang digunakan sebagai bahan ajar di sekolah-sekolah Islam, serta menjadi bukti penting berkembangnya kajian hadis di Nusantara, khususnya di Minangkabau. Fokus penelitian ini tertuju pada juz 2 dari kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah yang belum banyak dikaji sebelumnya, karena memuat hadis-hadis bertema amal dan akhlak yang digunakan secara luas dalam pendidikan Islam, namun belum diteliti secara mendalam dari segi sistematika penulisan dan kualitas hadis. Selain itu, penulisan hadis dalam kitab tersebut pada beberapa bagian tidak sepenuhnya mengikuti kaidah penulisan hadis yang telah dirumuskan oleh para ulama, sehingga diperlukan kajian ilmiah untuk menilai kesesuaiannya dengan standar keilmuan dalam disiplin hadis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi dan takhrij al-hadits bi al-lafzhi untuk penelusuran hadis dalam kitab induk terhadap 40 hadis, yang dianalisis dari segi sanad dan matan serta ditelusuri kesesuaiannya dengan sumber-sumber primer (al-mashadir al-ashaliyyah). Penelitian ini menemukan bahwa sistematika penulisan hadis dalam kitab cenderung ringkas dan tematis untuk memudahkan pemahaman siswa. Namun demikian, ditemukan sejumlah kekeliruan redaksi dalam aspek sanad maupun matan, yang dapat disebabkan karena proses penyalinan yang panjang, keterlibatan penulis kaligrafi, serta penggunaan rujukan dari sumber sekunder. Dari segi kualitas, sebanyak 72,5% hadist tergolong shahih, 2,5% hasan, dan 25% dha’if dengan kelemahan yang bervariasi. Temuan ini menunjukkan bahwa tujuan penulisan kitab ini lebih menekankan pada penyampaian nilai-nilai moral dan pesan keagamaan. Sehingga, diperlukan proses verifikasi ilmiah untuk memperbaiki redaksi dan mukharrij hadis agar kitab ini tetap layak digunakan dalam konteks pendidikan dan pengkajian hadis.