Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PARIWISATA HALAL: KONSEP DAYA TARIK DESTINASI WISATA DI LOMBOK Maharani Devi Adzhani; Erick Herlangga; Shintia Banisusanya; M. Ikhlasul Amal; Reyhan Pramananda H.; Sukmadi; Andre Hernowo; Sumaryadi
Jurnal Pariwisata Prima Vol. 2 No. 1 (2024): MARET
Publisher : P2PKM Politeknik Pariwisata Prima Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan industri pariwisata telah menciptakan berbagai konsep baru salah satunya adalah konsep pariwisata halal. Konsep pariwisata halal sangat digemari di Indonesia dan lokasi yang menerapkannya salah satunya adalah Lombok. Lombok dengan berbagai keindahan alam yang ditawarkan, dikombinasikan dengan konsep ramah muslim melebur menjadi satu kesatuan yang indah. Dengan metode penelitian kualitatif, peneliti melakukan observasi dan data yang diperoleh diolah secara intensif melalui proses triangulasi data. Bukti dokumentasi dijadikan dasar yang kuat mengenai kondisi di lapangan. Kunjungan kepada beberapa destinasi ditelusuri secara mendalam dalam kurun waktu tertentu. Pemaparan data secara detail ditemukan analisa SWOT yang dalam mengenai seluruh destinasi yang dikunjungi. Peran pemangku kepentingan merupakan hal yang tidak dapat terlepas dari kesatuan stakeholders didalamnya. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan serta pembuka informasi persiapan untuk menghadapi berbagai tantangan pada masa mendatang.
Motogp Mandalika 2025 As Indonesia’s Soft Power Strategy to Uphold Its Safety Image Amid Political Unrest Erick Herlangga; Joseph Aldo Irawan
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 21 No. 3 (2025): September : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/gemawisata.v21i3.831

Abstract

In late August 2025, Indonesia was rocked by nationwide political demonstrations, triggered by the death of a delivery driver at the hands of police. These protests turned violent, leading to multiple casualties, injuries, and arson attacks on government and commercial buildings. This unrest has raised international concerns regarding the country’s safety image. This paper uses a qualitative descriptive approach to analyze secondary sources, such as news media, government releases, and academic literature, to explore how hosting the 2025 MotoGP at the Mandalika Circuit could be used as a nation-branding strategy to counter negative perceptions. The study draws on nation branding theory, destination image concepts, event leveraging, and Situational Crisis Communication Theory (SCCT). Findings suggest that Indonesian authorities are actively promoting MotoGP Mandalika 2025 as an opportunity to demonstrate the country’s resilience and safety standards. We analyze two scenarios: one in which the event is canceled and one where it is successfully executed. The paper argues that canceling the event, unless due to a legitimate health crisis, would signal weakness and harm the country's image, while proceeding with it would reflect confidence and effective crisis management. As a "brand shield," the MotoGP event is being leveraged to reinforce the narrative of Indonesia as a stable and safe international sports host, demonstrating the country's ability to manage crises while showcasing its commitment to safety and resilience.