Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI PEMANFAATAN BOTOL AIR MINERAL BEKAS SEBAGAI WADAH MEDIA TANAM DI PANTI ASUHAN AISYIYAH BEKONANG, SUKOHARJO Santhyami, Santhyami; Roziaty, Efri; Aryani, Ima; Sari, Siti Kartika; Kusumadani, Annur Indra; Utami, Dian Putri; Swari, Azzahra Amay Ririh; Agyuni, Khurotul
SUBSERVE: Community Service and Empowerment Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Prime Identity Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/scsej.v2i1.19

Abstract

Mitra kegiatan pengabdian yang diajukan adalah Panti Asuhan Keluarga Aisyiyah, Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah. Panti asuhan ini menampung 26 orang anak dengan rentang pendidikan sekolah menengah dan atas. Berdasarkan hasil survey, panti ini menggunakan air mineral dengan kemasan 15-liter dimana botol bekas tersebut belum dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu tujuan dari pengabdian ini adalah sosialisasi pemanfaatan botol air mineral bekas sebagai wadah media tanam di Panti Asuhan Keluarga Aisyiyah Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah. Belum dimanfaatkannya botol bekas air kemasan mineral, terutama dengan ukuran 15-liter dan adanya potensi edukasi pengetahuan lingkungan terkait konsep recycle pada anak panti asuhan sehingga berpotensi dijadikan sasaran mitra menuju panti asuhan berbasis lingkungan atau dikenal dengan istilah green orphanage. Melakukan sosialisasi pemanfaatan botol air mineral bekas sebagai wadah media tanam diperuntukkan bagi anak panti di bawah pembinaan pengurus panti Aisyiyah. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode sosialisasi dan praktek langsung. Pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu sosialisasi sampah inorganik dan sosialisasi pemanfaatan botol bekas sebagai wadah tanam dilakukan pada tanggal 5 November 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh 29 anak panti dan satu orang pembina panti sebagai perwakilan pihak panti. Peserta diminta membuat 6 kelompok dengan masing-masing anggota 4-5 orang. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk simulasi pembuatan media tanam. Setiap kelompok mendapatkan 15 galon bekas, sehingga total media tanam yang siap untuk digunakan dari hasil kegiatan ini berjumlah sebanyak 90 buah. Kegiatan ini menghasilkan wadah media tanam yang siap digunakan.
Morfologi Thalus Lichen di Kawasan Jalur Pendakian Bukit Mongkrang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Roziaty, Efri; Agyuni, Khurotul
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 12 No. 1 (2024): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i1.11172

Abstract

Lichen is an association of fungi and algae, morphologically and physiologically unified as a single entity. Lichen is categorized as plants characterized by a thallus-like form. The aim of this research was to investigate the thallus morphology of lichens along the hiking trails of Bukit Mongkrang, Tawangmangu District, Karanganyar Regency, Central Java Province. The research utilized an exploratory method involving exploration of locations to obtain necessary samples. Purposive sampling was employed to select research locations comprising three stations at varying altitudes. Subsequently, lichen morphology samples were identified. The results revealed three types of thalli: Crustose, Foliose, and Fruticose, with Foliose being the most dominant type at 335 individuals, and Crustose the least at 132 individuals. The most dominant surface morphology of lichen thalli was Maculae details in the species Polyblastidium albicans (Pers.) S.Y. Kondr, Lokos & Hur, while the least common surface detail was Cephalodia in the species Lepraria casiella R.C. Harris. Lichen reproductive structures identified included two types: sexual and asexual. Sexual reproductive structures consisted of Apothecia, Perithecia, and Pycnidia, while asexual reproductive structures included Isidia and Soredia. The most dominant sexual reproductive structure found was Apothecia in the species Lecanora glabrata (Ach.) Malme, and the least common was Pycnidia in the species Anaptychia palmulata (Michaux) Vain. Morphological differences among lichen types were influenced by variations in altitude, air temperature, humidity, and light intensity. Lichen was most abundant at elevations ranging from 1,712 to 1,844 meters above sea level.