Saputra, Agung Kurniawan
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Revalensi Malnutrisi Pada Lanjut Usia Berdasarkan Mini Nutrisional Assesment-Short Form (MNA-SF) Purwantini, Dwi; Prasetya, Widya; Saputra, Agung Kurniawan
I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih Vol 5 No 2 (2024): I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih
Publisher : STIKes Panti Rapih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46668/jurkes.v5i2.293

Abstract

Malnutrition is a clinical condition resulting from an imbalance between the need, intake, and utilization of nutrients, resulting in increased morbidity and mortality rates, as well as decreased quality of life. Malnutrition is common in the elderly. The purpose of this study was to determine the prevalence of malnutrition in the elderly based on the Mini Nutritional Assessment-Short Form (MNA-SF) at the Surabaya Elderly Posyandu. The research design was a descriptive study using a questionnaire as a data collection tool. The target population in this study was the elderly aged ≥60 years at the Surabaya Elderly Posyandu, totaling 61 elderly. The sampling technique was total sampling. Data were collected by filling out the Mini Nutritional Assessment-Short Form (MNA-SF) questionnaire. The results of the study showed that the nutritional status of the elderly based on the MNA-SF was 46 elderly (75.4%) with normal nutritional status, 14 elderly (23%) with nutritional status at risk of malnutrition and 1 elderly (1.6%) with malnutrition nutritional status
THE INFLUENCE OF CHILD GROWTH STATUS AND FAMILY RELATIONSHIPS ON THE SOCIAL-EMOTIONAL DEVELOPMENT OF PRESCHOOL-AGE CHILDREN Widianingtyas, Sisilia Indriasari; Lusiani, Etik; Saputra, Agung Kurniawan
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 13 No 2 (2024): Nurse and Health: Jurnal Keperawatan
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36720/nhjk.v13i2.606

Abstract

Background: Social-emotional development is one of the most influential aspects of a child's subsequent development. Negative early experiences can lead to disruptions in children's mental health and affect their cognitive, behavioral, and social-emotional development. Children who can adjust socially and emotionally well will perform better at school, have increased self-confidence, have good relationships, take on and persist in challenging tasks, and communicate well. Objectives: The purpose of this study was to determine the effect of growth and family relationships on the social-emotional development of preschool-age children. Methods: The design of this study is observational research (non-experimental) with a cross-sectional research design, to see the relationship between the influence of child growth, and family relationships with social-emotional development. The instrument used in this study was a questionnaire. The statistical test used in this study is coefficient regression with a significance level of p 0.05. Results: The results showed that the level of social-emotional development in preschool children in kindergarten. ADNI Surabaya 72% (47) medium category. Child growth variables have a significant positive effect on children's socio-emotional development, and mother-child attachment has a significant positive impact on children's socio-emotional development. Conclusion: It is recommended that the Principal of ADNI Kindergarten strive for continuous education on good parenting patterns, attachment between mothers and children, how to improve children's ability to socialize, and how to stimulate children's growth and development, to achieve optimal children's socio-emotional development.
Keseimbangan Lansia Yang Tinggal di Komunitas Martha, Anastasia; Rassa, Alida Nella Fedelina; Saputra, Agung Kurniawan
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.31964

Abstract

Background: Aging is typically accompanied by physical and physiological decline, which causes people to act or refrain from engaging in a variety of activities, including those that are related to balance. Elderly people who have balance and coordination issues are more likely to fall. Objective To ascertain the proportion of senior citizens residing in the neighborhood. Method: An observational descriptive study was used for this investigation. Results of the Study: The average age of the 83 respondents was 66.86 years. According to the TUG Test, 90.36% of senior citizens are at little risk of falling. 91.57% of the elderly have a low risk of falling, according to the four square test; 83.13% of the elderly have normal balance, according to the FRT; and 54.22% of the elderly have normal balance, according to the FUKUDA. Conclusion : older people in metropolitan areas are well-balanced. This research highlights the value of a caring communal setting and easy access to medical resources in enhancing the well-being and equilibrium of senior citizens. Therefore, in order to build an age-friendly community and support the mobility and balance of the old, initiatives to improve their welfare must take a comprehensive approach that incorporates physical, social, and environmental components.
Pelatihan Brain gym sebagai Metode Stimulasi Kognitif dan Motorik untuk Anak Usia 3-5 Tahun Anggarani, Anastasia Putu Martha; Fedelina Rassa, Alida Nella; Saputra, Agung Kurniawan
Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat Vol 6, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jpom.v6i2.21903

Abstract

Brain gym adalah bentuk latihan terstruktur yang dirancang untuk mengoptimalkan fungsi otak anak-anak melalui pola gerakan spesifik yang merangsang perkembangan kognitif. Program ini diimplementasikan untuk mengatasi kekurangan sumber daya pembelajaran spesifik bagi guru dan siswa di PG-TK Harapan Bunda, terutama untuk memperkaya aktivitas latihan yang sesuai dengan pendidikan usia dini. Solusi yang diterapkan meliputi serangkaian kegiatan pendidikan kesehatan yang komprehensif, seperti diskusi, pelatihan praktis, dan sesi bimbingan. Kegiatan-kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru serta siswa dalam menerapkan latihan brain gym. Sebanyak 18 siswa, dengan usia rata-rata 4,5 tahun, mengikuti sesi ini, dengan 44% laki-laki dan 56% perempuan. Aktivitas brain gym, yang berlangsung selama 30 menit, dilaksanakan di aula sekolah. Evaluasi menunjukkan bahwa semua siswa dapat mengikuti gerakan, dengan 90% melakukannya secara mandiri dan 10% memerlukan bimbingan minimal. Selain itu, sesi sosialisasi latihan otak diadakan untuk guru, dan panduan latihan berbasis video dikembangkan untuk mendukung praktik berkelanjutan. Secara keseluruhan, program ini berkontribusi positif terhadap perkembangan motorik, kognitif, dan sosial anak-anak, menjadikannya metode yang berharga dan praktis untuk digunakan sehari-hari di lingkungan pendidikan anak usia dini.
Gambaran Skala Optimisme Individu Pada Pasien Kanker Prasetya, Arief Widya; Purwantini, Dwi; Saputra, Agung Kurniawan
JURNAL NERS LENTERA Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v12i2.6006

Abstract

Penyakit kanker menimbulkan banyak penderitaan bagi penderitanya tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga aspek psikologis, termasuk kecemasan, depresi, dan kelelahan emosional serta optimisme. Optimisme adalah sebuah keyakinan bahwa hal-hal yang baik akan terjadi di masa depan, bahkan dalam kondisi yang paling sulit.  Aspek optimisime pada penderita kanker diyakini sebagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan dan kualitas hidup pasien kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan skala optimisme individu pada penderita kanker. Studi ini menggunakan desain deskriptif dengan populasi penderita kanker di rumah singgah YKI Cabang Jawa Timur yang memenuhi kriteria. Penelitian ini menggunakan consecutive sampling dengan variabel adalah skala optimisme individu penderita kanker. Instrumen penelitian yang dipergunakan adalah The 9-item Version of the Personal Optimism and Self-Efficacy Optimism Scales. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar (85%) responden memiliki skala optimisme individu yang tinggi. Skala Optimisme individu yang lebih tinggi dijumpai pada penderita kanker yang berjenis kelamin perempuan, telah menikah, jenis kanker yang berprognosis baik serta diagnosis kanker pada stadium awal. Memperhatikan hal tersebut maka dukungan sosial dan psikologis, bersama dengan intervensi yang tepat, maka akan sangat membantu penderita kanker dalam menjaga optimisme dan meningkatkan kualitas hidup serta hasil pengobatan mereka yang lebih baik.
Bimbingan Pijat Jantung dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan tentang Resusitasi Jantung Paru pada Orang Awam di Balikpapan Lusiani, Etik; W, Sisilia Indriasari; Saputra, Agung Kurniawan
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 6 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i1.580

Abstract

Emergency incidents can occur anywhere, this condition requires community participation to help victims before they are found by health workers, which is very important. Cardiopulmonary resuscitation health education for the lay public is the main thing to increase the ability to help life-threatening victims before going to the hospital. Health information about cardiopulmonary resuscitation (CPR) for people aims to increase knowledge and be able to help victims of cardiac arrest. The activities are carried out in 2 methods offline and online which are packaged in the form of questions, answers and direct practice. The number of participants was 30, health education material was delivered and questions and answers were held for ± 30 minutes about RJP, followed by CPR practice for ± 20 minutes. The tools used are small manikins and pillows and there are group divisions and each group is accompanied by a guide. The results before health education and CPR practice were carried out, the level of knowledge of respondents was good, 15 people (50%), 5 people (17%) had sufficient knowledge and 10 people (33%) had less knowledge. After being given health education there was a change in the knowledge category, namely 18 people (60%) had good knowledge, 7 people (23%) had sufficient knowledge and 5 people had less knowledge (17%) about heart attacks and CPR skills. This community service hopes that ordinary people can carry out Cardiopulmonary Resuscitation as basic life support (Basic Cardiac Life Support) and management of cardiac arrest victims outside the hospital
Peningkatan Pengetahuan Latihan Keseimbangan untuk Mengurangi Resiko Jatuh pada Lanjut Usia Purwantini, Dwi; Prasetya, Arief Widya; Saputra, Agung Kurniawan
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 6 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i2.789

Abstract

The elderly at the Rosan Kemuning posyandu experience problems with dynamic balance, poor coordination and agility. This problem increases the risk of falls and reduces independence. Dynamic balance is important for maintaining postural stability during movement. Objective: increase awareness of health and knowledge of elderly people at Posyandu Rosan Kemuning RW III, Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karangpilang regarding balance training. Methods: used were lectures, leaflets and questions and answers. A total of 38 elderly people consisting of elderly women, men and elderly posyandu cadres participated in this activity. Results: there was an increase in behavioral aspects in knowledge about balance training increased by 100%, knowledge about good balance will reduce the risk of falls increased by 100%, knowledge about balance training can strengthen leg muscles increased by 95%, knowledge about balance training can increase independence increased 100%, and knowledge of balance exercise dosage increased 92%. Based on the results of community service, it can be concluded that Health Education is very effective in increasing knowledge and awareness of Health
Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu yang Memiliki Balita tentang ISPA melalui Pendidikan Kesehatan Widayanti, Marcellina Rasemi; Silalahi, Veronica; Saputra, Agung Kurniawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.19445

Abstract

ABSTRAK ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Penyebaran mudah menular melalui air liur dan saat bersin dan dengan cepat menular melalui udara. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan para orangtua tentang ISPA menjadi factor yang menyebabkan terjadinya ISPA pada balita dan bahkan muncul kejadian berulang pada balita.  Ketidaktahuan ini dapat disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan para ibu. Fenomena yang muncul di tempat mitra, bahwa masih ada balita yang sering menderita ISPA dan bahkan ISPA nya berulang, salah satunya adalah karena lingkungan yang kurang bersih, dan paparan asap rokok dirumah, dan tertular dari keluarga yang sedang menderita ISPA dimana mereka tidak memakai masker dirumah. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada 20 orang ibu-ibu yang memiliki balita di Posyandu Seruni Balai RW 4, Kelurahan Kedungdoro, Surabaya, yang tujuannya untuk meningkatan pengetahuan responden tentang ISPA. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai ISPA, dimana sebelumnya diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian setelah pemberian intervensi diberikan kembali posttest. Hasil yang didapatkan sebelum diberikan pendidikan Kesehatan responden memiliki pengetahuan sebanyak 65% responden, pengetahuan baik sebanyak 25% responden dan pengetahuan kurang sebanyak 10% responden. Setelah diberikan pendidikan kesehatan 80% responden memiliki pengetahuan baik dan 20% pengetahuans sedang. Peningkatan pengetahuan tentang ISPA membantu para ibu yang memiliki balita untuk berperilaku sehat dan menghindari faktor resiko yang menyebabkan kejadian berulang dan keparahan ISPA. Kata Kunci: ISPA, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan  ABSTRACT ARTI (Acute Respiratory Tract Infection) is an infection of the throat, nose, and lungs that can be caused by bacteria, viruses, and fungi. Spread is easily transmitted through saliva, and when sneezing, it is quickly transmitted through the air. Lack of awareness and knowledge among parents about ARTI is a factor that causes the occurrence of ARTI in toddlers and even appears to be a repeated event.  This ignorance can be caused by a lack of information. The phenomenon is that there are still toddlers who often suffer from ARTI and even recurrent, one of which is due to a less clean environment, and exposure to cigarette smoke at home, and contracted from families who are suffering from ARTI where they do not wear masks at home. This activity was carried out on 20 mothers who have toddlers at Posyandu Seruni Balai RW 4,  Kedungdoro District, Surabaya, whose purpose was to increase respondents' knowledge about ARTI. This activity was carried out by providing health education about ARTI, where the pretest was given first, then after the intervention, the posttest was given again. Before being given health education respondents have knowledge 65% of respondents, good knowledge 25% of respondents, and poor knowledge 10% of respondents. After being given health education 80% of respondents have good knowledge and 20% have moderate knowledge. Increased knowledge about ARTI helps mothers who have toddlers to behave healthily and avoid risk factors that cause the recurrence and severity of ARTI. Keywords: ARTI, Health Education, Knowledge
Pelatihan tentang Penanganan Bayi Tersedak pada Warga Legioner Gereja Katolik St. Maria Annuntiata Sidoarjo Widianingtyas, Sisilia Indriasari; Lusiani, Etik; Saputra, Agung Kurniawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.12863

Abstract

ABSTRAK Warga legioner di Gereja Katolik Santa Maria Annuntiata Sidoarjo terdiri dari keluarga dengan variasi usia yang sangat beragam mulai dari keluarga muda sampai dengan lansia juga ada. Ada yang orang tua baru, terutama yang pertama kali memiliki bayi, juga ada yang sebagai kakek atau nenek yang sementara harus mengasuh cucunya selama orang tuanya bekerja. termasuk anggota keluarga lain yang juga perlu memahami teknik pencegahan tersedak untuk memberikan perawatan yang aman bagi bayi. Hasil wawancara dengan warga legioner di di Gereja Katolik Santa Maria Annuntiata, mengatakan bahwa tidak pernah mendapatkan edukasi/penyuluhan dari petugas kesehatan. Mereka melakukan sesuai dengan pemahaman dan persepsi masing-masing seperti memukul bagian punggung anak. Apabila teknik pelaksanaan back blow yang salah, terlalu keras atau tidak tepat, bisa menyebabkan cedera pada bayi. Kegiatan pelatihan di laksanakan pada 4 Juni 2023, pukul 10.00- 12.45, dan diikuti oleh kurang lebih 62 warga legioner Gereja Katolik St. Maria Annuntiata Sidoarjo. Media yang digunakan dalam pendidikan kesehatan LCD, leaflet, Laptop. Kegiatan diawali pretest untuk mengidentifikasi pengetahuan para siswi remaja sebelum dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil pretest didapatkan Tingkat pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan, menunjukan bahwa dari 62 peserta didapatkan sebelum diberikan pendidikan terdapat 35 (56%) memiliki pengetahuan kurang dan yang memiliki pengetahuan cukup 27 peserta (44%). Tingkat pengetahuan peserta setelah mendapat pendidikan kesehatan yaitu baik, sebanyak 75% dan cukup sebanyak 25%. Berdasarkan hasi evaluasi pre test dan post test ada peningkatan pengetahuan peserta tentang penanganan tersedak pada bayi/balita dan anak serta mayoritas warga legioner sudah menunjukkan bahwa Tindakan penanganan tersedak dalam kategori baik. Kata Kunci: Pelatihan, Bayi Tersedak, Pengetahuan  ABSTRACT The legionaries at Santa Maria Annuntiata Catholic Church in Sidoarjo consist of families with a wide variety of ages ranging from young to elderly. Some are new parents, especially those having a baby for the first time, and some are grandparents who temporarily care for their grandchildren while their parents work, including other family members who also need to understand choking prevention techniques to provide safe care for infants. The results of interviews with legionnaires at Santa Maria Annuntiata Catholic Church, said that they had never received education/counseling from health workers. They do according to their own understanding and perception such as hitting the child's back. If the technique of implementing a back blow is wrong, too hard, or inappropriate, it can cause injury to the baby. The training activity was held on June 4, 2023, at 10:00-12:45, and was attended by approximately 62 legionaries of St. Maria Annuntiata Catholic Church Sidoarjo. Media used in health education LCD, leaflet, laptop. The activity began with a pretest to identify the knowledge of teenage girls before health education was carried out. The results of the pretest obtained the level of knowledge before being given health education, showed that of the 62 participants obtained before being given education, there were 35 (56%) who had insufficient knowledge and 27 participants (44%) who had sufficient knowledge. The level of knowledge of participants after receiving health education is good, as much as 75% and as much as 25%. Based on the pre-test and post-test evaluation results, there was an increase in participants' knowledge about choking management in infants/toddlers and children and the majority of legionnaires have shown that choking management actions are in the good category.   Keywords: Training, Infant Choking, Knowledge