Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audiovisual Dan Leaflet Terhadap Sikap Remaja Putri Menghadapi Menarche Silalahi, Veronica
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i2.8183

Abstract

Objective: to identify the effectiveness of health education about menarche using audiovisual media and leaflets on the attitudes of teenage girls Methods: This article used a quasi-experimental non-equivalent control group design. This study divided the subjects into two groups, the intervention group and the control group with 31 respondents each, that is class III and IV in Sawunggaling 1 primary school, Surabaya. This article used a simple random sampling. Data processing was carried out by pretest and posttest and health education interventions using audiovisuals and leaflets for the intervention group, and for the control group using leaflet. Data analysis used the Mann Whitney test to assess the mean increase in attitudes in both groups, and the Wilcoxon test to see an increase in attitudes after the intervention in both groups.Results: The results showed p-value = 0.000 (p <0.05) in the intervention groups. This means that there is a significant increase in the attitude of teenage girls before and after being given health education which shows the effectiveness of health education about menarche using audiovisual media and leaflets. Whereas in the control group data obtained that 0.754 (p> 0.005), this means that there is no significant difference from the attitudes of teenage girls before and after being given health education about menarche with media leafletsConclusion : health education using audiovisuals and leaflets that are effective in improving the attitudes of teenage girls in facing menarche 
Upaya Peningkatan Pengetahuan Keluarga Untuk Mencapai Keluarga Bahagia Sejahtera Melalui Program Keluarga Berencana Silalahi, Veronica; Lusiani, Etik; Wiguna, Yunita
BERBAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): BERBAKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | May 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/berbakti.v2i1.3370

Abstract

Planned parenthood is a program carried out to help regulate the spacing of children's births, and regulate pregnancies to create a quality family. Good knowledge is an asset in family planning programs, however, there are still some couples of childbearing age who have not used contraception because the knowledge of couples of childbearing age is still inadequate about the importance of family planning to regulate birth spacing they also have obstacles in choosing the right contraceptive. The respondents in this activity were 15 couples of childbearing age. This service to the community is carried out through the delivery of health information. Respondents assessed their level of knowledge before and after health education by filling out a questionnaire. The results obtained were the level of knowledge before being given health education, 8 (53%) people had sufficient knowledge, and 7 (47%) people had insufficient knowledge. After being given health education, 15 (100%) respondents' knowledge was good. Health education about family planning helps people create happy and prosperous families
GAMBARAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA DI ASRAMA PUTRI EMAUS SURABAYA Hemas, Astrid Makrina Reyaan; Widianingtyas, Sisilia Indriasari; Silalahi, Veronica
JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 12 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54040/jpk.v12i1.217

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia dan suatu proses biologis yang umum terjadi pada setiap individu. Masalah yang terjadi pada remaja di Asrama Putri Emaus Surabaya yaitu mereka rata-rata tidur diatas jam 22.00 WIB, durasi tidur 3-5 jam, sibuk bercerita dengan teman kamar, bermain handphone serta mengerjakan tugas sehingga tidak memperhatikan jam tidur mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran kualitas tidur pada remaja di Asrama Putri Emaus Surabaya. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Variabel penelitian ini adalah kualitas tidur remaja di asrama putri, jumlah sampel sebanyak 30 responden, teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner PSQI untuk mengukur kulitas tidur remaja. Analisis yang digunakan analisis statistik deskriptif proposional prosentase (ASDPP). Hasil penelitian menunjukan dari 30 responden, terdapat 19 responden (63%) mengalami kualitas tidur kurang, 6 responden (20%) mengalami kualitas tidur baik, 4 responden (13%) mengalami kualitas tidur sangat baik serta 1 responden (3%) mengalami kualitas tidur sangat buruk. Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor mengonsumsi kopi atau minuman lain dimalam hari dimana faktor tersebut bisa menyebabkan atau mempengaruhi kualitas tidur maka kualitas tidur yang baik dapat meningkatkan kesehatan tubuh remaja.
PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 Silalahi, Veronica
JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 12 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54040/jpk.v12i2.231

Abstract

Pandemi covid dirasakan hampir semua masyarakat di Indonesia. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus. Fenomena yang ditemukan di Perumahan Mirah Delima Regency RT 43 RW 11 Kotabaru, Driyorejo, ada warga yang terdampak positif covid dan harus isolasi mandiri dirumah, selain itu warga juga bila keluar rumah walaupun hanya sekedar bertemu dengan tetangga atau berbelanja di sekitar rumah tidak menggunakan masker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan Covid-19 pada warga Mirah Delima Regency RT 43 RW 11 Kotabaru, Driyorejo. Desain penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 45 respoden yang diambil menggunakan teknik Simple Rendom Sampling. Tingkat pengetahuan dan perilaku diukur menggunakan kuisioner Rapid Qualitative Assessment Tool with modifications. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (73.3%) memiliki pengetahuan baik dan lebih dari 50% (56.6%) memiliki perilaku baik. Teknik analisa data menggunakan uji rank spearman. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai p sebesar 0,012 (p<0,05) yang berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan Covid-19. Perlu upaya promosi kesehatan dan mempertahankan pengetahuan dan perilaku yang sudah baik serta meningkatkan peran satgas Covid
Edukasi dan Bimbingan untuk Pencegahan Perilaku Bullying pada Siswa-Siswi SD Surabaya Lusiani, Etik; Silalahi, Veronica; Wiguna, Yunita
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 7 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v7i2.935

Abstract

Bullying occurs when a person feels oppressed by the behavior of others and fears that bad behavior may occur. Bullying behavior is aggressive behavior, consisting of two namely instrumental aggression, a tool used to achieve aggressive behavior. The types of bullying behavior that occur are sexual violence, physical altercations and bullying. There are reports from students from the results of interviews at SD Surabaya students often mock other friends, call their friends with nicknames such as fat, short and also push their friends on purpose. The purpose of providing information about bullying knowledge and behavior is so that elementary school students in Surabaya are able to recognize, know about bullying behavior properly, and prevent victims of bullying. The process of this activity begins with the principal of an elementary school in Surabaya submitting a request to provide health information to the LPPM unit of St. Vincentius a Paulo Catholic STIKES, then getting permission to carry out community service activities. The results after the health education process were changes in the level of knowledge of bullying behavior in respondents where before the activity the results showed that the level of knowledge of bullying behavior in respondents was more than good as many as 18 people (60%), 12 people (40%) had sufficient knowledge of bullying behavior about bullying behavior. The level of knowledge of bullying behavior after being given health education 30 people (100%) the majority have knowledge of bullying behavior.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERILAKU SEKSUAL BERISIKO HIV/AIDS PADA REMAJA Silalahi, Veronica
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.432

Abstract

Perilaku seksual pada remaja perlu diperhatikan karena rasa ingin tahu remaja pada halhal baru sangat tinggi, dan ini sangat berisiko saat remaja mulai mencoba untuk melakukan hubungan seksual tanpa mengetahui akibatnya di waktu yang akan datang. Kelompok remaja merupakan kelompok yang rentan terkena HIV/AIDS karena mereka memiliki kecenderungan untuk mencoba dan mencari tahu kegiatan apa yang dilakukan oleh orang dewasa, termasuk kegiatan yang berhubungan dengan seksualitas. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan edukasi kepada remaja dan meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seksual beresiko HIV/AIDS pada remaja katolik di Gereja Sakramen Maha Kudus Surabaya. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan secara online melalui zoom meeting kepada remaja katolik, yang dilakukan pada tanggal 26 Juni 2021 pada 30 remaja. pemberian pretestposttest dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan ini didapatkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan 47 persen pengetahuan cukup, 33 persen pengetahuan kurang, dan 20 persen pengetahuan baik. Setelah diberikan pendidikan kesehatan didapatkan 100 persen pengetahuan baik. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyatakat dalam bentuk pemberian pendidikan kesehatan dilakukan untuk memberikan informasi kesehatan dan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan remaja tentang perilaku seksual beresiko HIV/AIDS. Sexual behavior in adolescents needs to be considered because adolescent curiosity about new things is very high, and this is very risky when teenagers begin to try to have sexual intercourse without knowing the consequences in the future. Teenagers are vulnerable to HIV/AIDS because they tend to try and figure out what activities adults are doing, including activities related to sexuality. The purpose of this community service is to provide education to adolescents and improve understanding/knowledge about sexual behavior at risk of HIV / AIDS in Chatolic Teenagers At Sakramen Mahakudus Church Surabaya. This activity is carried out by providing health education online through zoom meetings to catholic youth that held on June 26 Juni, 2021 on 30 teenagers, and pretest-posttest giving, and evaluation of activities. The results of this activity were obtained before being given health education 47 percent average knowledge, 33 percent poor knowledge, and 20 percent good knowledge. After being given health education obtained 100 percent good knowledge. The implementation of community service activities in the form of providing health education is carried out to provide health information and this activity improves the knowledge and understanding of adolescents about sexual behaviors risk of HIV/AIDS.
Kesiapan Perempuan dalam Menghadapi Menopause Pada Kader Posyandu Balita Gisikcemandi Kurniawaty, Yuni; Silalahi, Veronica; Winarni, Sri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.15894

Abstract

ABSTRAK Perempuan Kader Posyandu di Gisikcemandi beberapa perempuan bertanya mengenai ketidaknyamanan kondisi tubuh dan terdapat beberapa perempuan yang sudah berusia sekitar 50 tahun menanyakan tentanga berhentinya menstruasi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan kesiapan mitra yaitu Kader Posyandu Balita Belanak Gisikcemandi dalam menghadapi menopause. Metode yang dilakukan metode partisipatoris Participatory Rural Apraissal (PRA). Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diawali dengan perijinan kepada Kepala Desa Gisikcemandi, koordinasi dengan mitra, pembagian tugas diantara tim pelaksana. Partisipasi mitra dilakukan dengan mempersiapkan tempat dan alat pengeras suara. Proses diskusi berlangsung dengan lancar, mitra sangat memperhatikan penjelasan yang diberikan, beberapa pertanyaan diajukan kepada tim pelaksana. Hasil terdapat peningkatan pengetahuan mitra tentang menopause dengan tingkat pengetahuan baik 81,25% setelah diberikan pendidikan kesehatan kepada mitra. Tingkat pengetahuan cukup dan kurang mengalami penurunan. Tingkat stress mengalami penurunan 50% menjadi mayoritas stres ringan. Diharapkan dengan adanya peningkatan pengetahuan dan penurunan stres dalam menghadapi menopause maka kesiapan mitra dalam menghadapi menopause semakin baik. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Manajemen Stre, Kesiapan Menghadapi Menopause   ABSTRACT Female Posyandu Cadres in Gisikcemandi, several women asked about discomfort in their bodies and there were several women who were around 50 years old asking about the cessation of menstruation. The objective of this activity is to increase knowledge and improve the readiness of partners, namely Posyandu Toddler Belanak Gisikcemandi Cadres in facing menopause. The method used is the Participatory Rural Appraisal (PRA) method. The implementation of community service activities begins with permission from the Head of Gisikcemandi Village, coordination with partners, and division of tasks among the implementing team. Partner participation is carried out by preparing a place and a loudspeaker. The discussion process went smoothly, partners paid close attention to the explanation given, several questions were asked to the implementing team. The results showed an increase in partner knowledge about menopause with a good level of knowledge of 81.25% after health education was given to partners. The level of knowledge was sufficient and lacking decreased. Stress levels decreased by 50% to a majority of mild stress. It is hoped that with increased knowledge and decreased stress in facing menopause, partner readiness in facing menopause will be better.  Keywords: Health Education, Stress Management, Readiness for Menopause
Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu yang Memiliki Balita tentang ISPA melalui Pendidikan Kesehatan Widayanti, Marcellina Rasemi; Silalahi, Veronica; Saputra, Agung Kurniawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.19445

Abstract

ABSTRAK ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Penyebaran mudah menular melalui air liur dan saat bersin dan dengan cepat menular melalui udara. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan para orangtua tentang ISPA menjadi factor yang menyebabkan terjadinya ISPA pada balita dan bahkan muncul kejadian berulang pada balita.  Ketidaktahuan ini dapat disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan para ibu. Fenomena yang muncul di tempat mitra, bahwa masih ada balita yang sering menderita ISPA dan bahkan ISPA nya berulang, salah satunya adalah karena lingkungan yang kurang bersih, dan paparan asap rokok dirumah, dan tertular dari keluarga yang sedang menderita ISPA dimana mereka tidak memakai masker dirumah. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada 20 orang ibu-ibu yang memiliki balita di Posyandu Seruni Balai RW 4, Kelurahan Kedungdoro, Surabaya, yang tujuannya untuk meningkatan pengetahuan responden tentang ISPA. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai ISPA, dimana sebelumnya diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian setelah pemberian intervensi diberikan kembali posttest. Hasil yang didapatkan sebelum diberikan pendidikan Kesehatan responden memiliki pengetahuan sebanyak 65% responden, pengetahuan baik sebanyak 25% responden dan pengetahuan kurang sebanyak 10% responden. Setelah diberikan pendidikan kesehatan 80% responden memiliki pengetahuan baik dan 20% pengetahuans sedang. Peningkatan pengetahuan tentang ISPA membantu para ibu yang memiliki balita untuk berperilaku sehat dan menghindari faktor resiko yang menyebabkan kejadian berulang dan keparahan ISPA. Kata Kunci: ISPA, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan  ABSTRACT ARTI (Acute Respiratory Tract Infection) is an infection of the throat, nose, and lungs that can be caused by bacteria, viruses, and fungi. Spread is easily transmitted through saliva, and when sneezing, it is quickly transmitted through the air. Lack of awareness and knowledge among parents about ARTI is a factor that causes the occurrence of ARTI in toddlers and even appears to be a repeated event.  This ignorance can be caused by a lack of information. The phenomenon is that there are still toddlers who often suffer from ARTI and even recurrent, one of which is due to a less clean environment, and exposure to cigarette smoke at home, and contracted from families who are suffering from ARTI where they do not wear masks at home. This activity was carried out on 20 mothers who have toddlers at Posyandu Seruni Balai RW 4,  Kedungdoro District, Surabaya, whose purpose was to increase respondents' knowledge about ARTI. This activity was carried out by providing health education about ARTI, where the pretest was given first, then after the intervention, the posttest was given again. Before being given health education respondents have knowledge 65% of respondents, good knowledge 25% of respondents, and poor knowledge 10% of respondents. After being given health education 80% of respondents have good knowledge and 20% have moderate knowledge. Increased knowledge about ARTI helps mothers who have toddlers to behave healthily and avoid risk factors that cause the recurrence and severity of ARTI. Keywords: ARTI, Health Education, Knowledge
Hubungan Status Gizi Dan Stress Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMP Hang Tuah 1 Surabaya Silalahi, Veronica; Kurniawaty, Yuni; Winarni, Sri
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 9 No 1 (2024): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v9i1.20593

Abstract

Objective: to identify the relationship between nutritional status and the menstrual cycle in young women at Hang Tuah 1 Junior High School, Surabaya. Methods: This article used a correlation study with a cross-sectional approach using a proportional random sampling technique and obtained a total sample of 87 respondents. Data collection was carried out using a questionnaire and measuring the weight and height of female adolescents Results: The results showed that 38% of adolescents had normal nutritional status, 33% of adolescents had obesity nutritional status, 69% of respondents experienced moderate stress, 61% of respondents experienced menstrual cycle irregularities, and the results of the regression statistical test obtained p = 0.651. P> 0.05 then H1 is rejected which means there is no relationship between nutritional status, stress and the menstrual cycle in young women Conclusion: Normal nutritional status does not always result in abnormal menstrual cycles because menstrual abnormalities are caused by many things including activity, stress, and menstrual disorders. Keywords: menstruation, nutritional status, stress, menstrual cycle
Pelatihan tentang Pemberdayaan Komunitas Sekolah sebagai Mitigasi Kekerasan dengan Metode Inisiasi Satgas Anti-Bullying dan Kekerasan Seksual di SDK Santo Yusup, Tropodo, Sidoarjo Silalahi, Veronica; Widianingtyas, Sisilia Indriasari; Dwianto, Ignatius Heri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.23352

Abstract

ABSTRAK  Kasus perundungan/bullying di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Santo Yusup, Trapodo, Sidoarjo masih terjadi hingga saat ini, berdasarkan hasil wawancara dalam 3 bulan terakhir tercatat terdapat beberapa laporan ditemukan kasus bullying verbal seperti ejekan, menggoda teman, menyampaikan komentar buruk. Selain itu, didapati agrevitas sosial seperti pengucilan antarsiswa, tidak mengajak teman bermain atau berkelompok. Serta tindakan agrevitas fisik seperti memukul, mencubit dan menarik rambut. Hal ini terjadi karena beberapa siswa kurang memahami bentuk dari tindakan bullying maupun kekerasan, guru belum pernah mendapat pelatihan terkait perlindungan anak dan pihak sekolah belum memiliki struktur formal dan diagram alir (Satuan Operasional Prosedur) dalam pelaporan mengenai adanya tindak perundungan maupun kekerasan yang terjadi di sekolah. Sedangkan orang tua juga belum mendapatkan pemahaman pentingnya pengawasan perilaku anak di luar sekolah. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman peserta, khususnya komunitas sekolah serta orang tua dalam pencegahan kekerasan melalui pemberdayaan serta inisiasi pembentukan Satgas Anti-Bullying dan Kekerasan Seksual. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari di SDK Santo Yusup Tropodo dengan sasaran siswa, guru, dan orang tua. Total peserta terdiri atas ±400 siswa serta 75 guru dan orang tua. Pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan ini ialah participatory learning and action (PLA), yang dilaksanakan melalui serangkaian tahapan seperti sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan serta upaya menjaga keberlanjutan program, dengan media berupa video edukatif, buku saku, poster, serta instrumen evaluasi pre-test dan post-test. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan rata-rata skor dari 82,27% menjadi 94,13% (kenaikan 11,86%). Peserta menunjukkan peningkatan pemahaman, keaktifan, serta komitmen untuk membentuk Satgas sekolah. Peningkatan ini menunjukkan keefektivitasan pelatihan partisipatif dalam memberdayakan komunitas sekolah sebagai langkah awal mitigasi bullying dan kekerasan di lingkungan pendidikan dasar. Kegiatan ini membuktikan bahwa pelatihan pemberdayaan pemula dapat menjadi strategi berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah anak. Kata Kunci: Pelatihan, Pemberdayaan Sekolah, Komunitas Sekolah, Bullying, Kekerasan Seksual, Satgas. ABSTRACT Bullying still occurs at Santo Yusup Catholic Elementary School (SDK), Trapodo, Sidoarjo. In the past three months, interviews revealed cases of verbal bullying, such as taunting, teasing, and negative comments. Social aggression, including ostracism and exclusion from play or groups, was noted alongside physical aggression, such as hitting, pinching, and hair-pulling. Some students do not recognize forms of bullying and violence, teachers lack child protection training, and the school does not have Standard Operating Procedures for reporting bullying. Parents have not been informed about monitoring children’s behavior outside school. This training aimed to enhance the knowledge and involvement of the school community and parents in preventing violence by empowering them and initiating an Anti-Bullying and Sexual Violence Task Force. The activity lasted three days at SDK Santo Yusup Tropodo and involved approximately 400 students, 75 teachers and parents. The Participatory Learning and Action (PLA) method was used, involving socialization, training, technology application, mentoring, evaluation, and program sustainability. Media included educational videos, pocketbooks, posters, and pre or post-evaluation tools. Pre-test and post-test results showed an average score increase from 82.27% to 94.13% (an 11.86% rise). Participants demonstrated improved understanding, engagement, and commitment to forming a school Task Force. This increase indicates the effectiveness of participatory training in empowering the school community to help prevent bullying and violence at the basic education level. The activity shows that introductory empowerment training can be a sustainable way to create a safe, child-friendly learning environment. Keywords: Training. School Empowerment, School Community, Bullying, Sexual Violence, Task Force.