Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pengembangan Usahatani Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Bana, Maryance Vivi Murnia; Suhardi, Pilipus Alfandi; Budiman, Nikolaus Dionesius
Paradigma Agribisnis Vol 7 No 1 (2024): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v7i1.9597

Abstract

Kelompok Tani Karya Hidup merupakan salah satu kelompok tani yang mengembangakan usahatani cabai rawit namun beberapa masalah yang dihadapi diantaranya usahatani yang masih bersifat tradisional karena kurang maksimalnya penggunaan teknologi, kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani cabai dalam penanganan usahatani cabai maupun penanganan pascapanen cabai sehingga semakin tinggi risiko usahatani cabai rawit di Kelompok Tani Karya Hidup di Desa Belang Turi, Kabupaten Manggarai. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor internal dan eksternal dari perkembangan usahatani cabai rawit dan mengetahui strategi pengembangan usahatani cabai rawit. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data yang diperoleh peneliti, yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif melalui pendekatan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa kekuatan yang dimiliki yaitu pengalaman berusahatani yang baik, memiliki luas lahan yang cukup untuk budidaya cabai rawit, memiliki lokasi yang strategi, kondisi tanah yang subur untuk budidaya cabai rawit, lahan yang digunakan milik pribadi. Kelemahan yang dimiliki yaitu karakteristik cabai rawit mudah rusak, bibit cabai rawit belum bersertifikat, teknologi yang digunakan masih tradisional, dan terbatasnya modal usahatani cabai rawit. Peluang yang dimiliki kelompok tani yaitu permintaan cabai rawit yang tinggi, adanya pendampingan dari penyuluh, memperoleh bantuan input produksi dari pemerintah, lokasi pasar dekat dengan lokasi usahatani, dan harga cabai rawit reltif tinggi. Ancaman yang pada kelompok tani yaitu cabai rawit rentan terhadap hama dan penyakit, banyaknya pesaing usahatani cabai rawit, harga cabai rawit yang rendah saat panen raya, dan faktor cuaca.   Kata kunci: Analisis SWOT, cabai rawit, kelompok tani karya hidup, usahatani  
Implementasi Pertanian Berkelanjutan melalui Pembuatan Pupuk Organik Cair di Karot, Kabupaten Manggarai Haim, Kristina; Duru, Laurensius Retno; Namur, Valentina; Faldido, Rilobertus; Mensi, Camelia Ronildis; Bana, Maryance Vivi Murnia; Cordanis, Astried Priscilla; Choirunnisa, Jessyca Putri
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.3.297-304

Abstract

Excessive use of synthetic fertilizers causes a decrease in soil fertility, which can reduce crop production. Making liquid organic fertilizer (POC) from vegetable and fruit waste can reduce the use of synthetic fertilizers and support sustainable agriculture. The Golo Curu Permai farmer group has never implemented sustainable agriculture. This activity aims to reduce synthetic fertilizers' use to support sustainable agriculture and increase the knowledge and skills of farmer groups in producing liquid organic fertilizers independently. This activity was carried out at the Golo Curu Permai farmer group in Karot Village, Langke Rembong District, Manggarai Regency, with a total of 15 participants and through activity methods in the form of coordination and field surveys, extension, training or demonstration and evaluation. Evaluation is carried out by analyzing the initial test results before training (pre-test) and after training (post-test). The results of this activity show that the knowledge and skills of farmer groups after participating in training in making POC from organic waste increased by 30% from 50% to 85%.