Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Kredit Program DMAM Terhadap Efisiensi Teknis Usaha Ternak Sapi Potong di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Astried Priscilla Cordanis; Suharno IPB; Netti Tinaprilla
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.583 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v5i2.1839

Abstract

Desa Mandiri Anggur Merah (Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera), yang biasa di singgkat dengan DMAM merupakat kredit program yang berasal dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kredit Program DMAM ini telah berjalan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2018 dengan tujuan sebagai stimulan yang diperuntukan bagi kegiatan usaha produktif. Sehingga penilitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Kredit Program DMAM terhadap efisiensi teknis usaha ternak sapi potong di Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil pada 2 Kecamatan penerima Kredit Program DMAM yang masing-masing terdiri dari 2 desan dan 3 desa yaitu Desa Oesusu dan Desa Tuapanaf yang terletak di Kecamatan Takari dan Desa Pukdale, Desa Oesao dan Desa Manusak yang teretak di Kecamatan Kupang Timur dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 91 responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan fungsi produksi Stochastic Frontier. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat 3 faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usaha ternak sapi potong yaitu pakan hijauan, curahan tenaga kerja dan bobot awal sapi. Selain itu terdapat juga sumber-sumber inefisiensi seperti umur peternak, tingkat pendidikan, pengalaman beternak sapi, jumlah sapi yang dimiliki, jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tangga dan dummy peternak penerima dana Kredit Program DMAM. Rata-rata efisiensi teknis dari penelitian ini adalah 83.54 persen.Kata kunci : Efisiensi Teknis, Kredit, Stochastic Frontier
Analisis Pemasaran Sayuran di Pasar Inpres Ruteng Kabupaten Manggarai Ronaldus Don Piran; Polikarpus Payong; Astried Priscilla Cordanis
Forum Agribisnis Vol 12 No 2 (2022): FA VOL 12 NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Magister Science of Agribusiness, Department of Agribusiness, FEM-IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/fagb.12.2.151-160

Abstract

Vegetable production is still relatively low in Manggarai Regency. This is a challenge because they have to bring in vegetable products from outside the region. This study identifies vegetable marketing channels and assesses the efficiency of vegetable marketing channels by focusing on tomatoes, beans, mustard greens, and kale, as are often found in the Inpres Market in Ruteng City. The analytical techniques used are marketing margin analysis, farmer acceptance percentage analysis (F's) and marketing efficiency analysis (Ep). Vegetable marketing channels at the Ruteng Inpres Market consist of Farmers - Consumers, Farmers - Retailers - Consumers, Farmers - Middlemen - Retailers - Consumers. Based on the difference (difference) in prices at farmers and prices at consumers, marketing of tomatoes using channel II is more efficient, while marketing of mustard, beans and kale using channel III is more efficient. Marketing of tomatoes, beans and kale using channel II is more efficient when viewed from the large percentage of farmers' income compared to marketing mustard greens. Based on the profit margin percentage, marketing channel II is more profitable for retailers than channel III, because middlemen take a larger percentage of profits than retailers in marketing channel III. Based on the comparison of marketing costs with selling prices, marketing of tomatoes, mustard greens and beans in channel III is more efficient than channel II, except for marketing of kale. Tomato, chickpea and kale farmers are advised to apply marketing channel II. The middleman in marketing channel III needs to reduce the percentage of profit taking so that the retailer is able to get a profit that approximates the profit of the middleman. Farmers and other marketing institutions need to use standard weight measuring devices in marketing their products at the Ruteng Inpres Market.
PELATIHAN PEMBUATAN BIOCHAR UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI CABAI RAWIT Maryance Vivi Murnia Bana; Ester Nurani Keraru; Maria Salestina Ngoni; Astried Priscilla Cordanis; Rizki Adiputra Taopan; Lorensius Santu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.10817

Abstract

Abstrak: Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para petani terkait pemanfaatan biochar sebagai agen pembenah tanah yang dikombinasikan dengan Pupuk Organik Cair (POC) sehingga dapat meningkatkan produktivitas cabai rawit. Metode yang digunakan dalam kegiatan PkM antara lain pemaparan materi, pengukuran tingkat pemahaman melaui pretest dan post-test, demonstrasi cara pembuatan dan pengaplikasian biochar, dan peninjauan terkait perubahan perilaku petani atas informasi yang telah diterima. Pengukuran atas perubahan tingkat pemahaman petani atas materi yang diperoleh menggunakan rumus Hake, N-Gain. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa para petani sangat antusias mengikuti kegiatan PkM ini karena biochar tergolong informasi dan teknologi yang baru diketahui. Ketika demonstrasi berlangsung, para petani sangat antusias untuk terlibat terutama para petani perempuan. Berdasarkan hasil pengukuran dengan N-Gain skor yang diperoleh mencapai nilai 1 dengan presentase N-Gain score sebesar 85% hal ini menunjukan bahwa metode yang diterapkan pada kegiatan tergolong efektif selaras dengan tingkat penguasaan petani yang sudah tergolong tinggi. Lebih lanjut, peninjauan menunjukkan bahwa terdapat perubahan perilaku dan motivasi dimana petani mampu mengaplikasikan biochar secara mandiri tanpa pendampingan dari tim PkM.Abstract: This PkM activity aims to provide training to farmers regarding the use of biochar as a soil improvement agent combined with Liquid Organic Fertilizer (POC) so as to increase the productivity of cayenne pepper. The methods used in PkM activities include material exposure, measuring the level of understanding through pretest and post-test, demonstration of how to make and apply biochar, and review of changes in farmer behavior on the information that has been received. Measurement of changes in farmers' level of understanding of the material obtained using the Hake, N-Gain formula. The results of the implementation show that the farmers are very enthusiastic about participating in this PkM activity because biochar is a new information and technology known. When the demonstration took place, the farmers were very enthusiastic to be involved, especially the women farmers. Based on the results of measurements with N-Gain the score obtained reaches a value of 1 with a percentage of N-Gain score of 85%, this shows that the method applied to the activity is classified as effective in line with the level of mastery of farmers who are already classified as high. Furthermore, the review showed that there was a change in behavior and motivation where farmers were able to apply biochar independently without assistance from the PkM team.
A FEASIBILITY ANALYSIS IN SMALLHOLDER COFFEE FARMING IN CIBAL BARAT SUBDISTRICT, MANGGARAI DISTRICT Kunandar Prasetyo; Astried Priscilla Cordanis; Malinda Aptika Rachmah
JURNAL AGRIMANSION Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v23i3.1317

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peranan strategis bagi pertumbungan ekonomi. Pengembangan kopi di Kabupaten Manggarai dihadapkan pada masalah endahnya produktivitas kopi rakyat karena umur tanaman kopi yang sudah tua. tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis karakteristik petani kopi rakyat (2) menganalisis kelayakan usahatani kopi di Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cikal Barat, Kabupaten Manggarai. Lokasi penelitian dipilih secara purposive atau sengaja dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Cikal Barat merupakan salah satu sentra pengembangan kopi di Kabupaten Manggarai. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 39 orang. Analisis kelayakan finansial usahatani kopi di Kecamatan Cibal Barat dilakukan dengan menggunakan 3 kriteria investasi usaha yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), serta Internal Rate of Return (IRR). Berdasarkan analisis kelayakan usaha tani yang dilakukan maka usaha tani kopi di kecamatan Cibal Barat di kategorikan masih layak untuk diusahakan. Hasil analisis NPV sebesar Rp 20.094.015, dengan Net B/c 1,26 dan IRR sebesar 23,56%. Rendahnya manfaat bersih yang diterima oleh petani disebabkan karena umur kopi yang sudah tua serta kegiatan budidaya yang masih sederhana
PENGUATAN KELOMPOK TANI MELALUI UPAYA PEMAHAMAN HAKIKAT KELOMPOK TANI Fabianus Gangkur; Astried Priscilla Cordanis; Inosensius Harmin Jandu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14887

Abstract

Abstrak: Pemerintah Kabupaten Manggarai terus berupaya untuk meningkatkan posisi tawar petani melalui kelompok tani. Melalui program strategis sistem manajemen pertanian terintegrasi (SIMANTI), pemerintah Kabupaten Manggarai mendorong petani untuk membentuk kelompok tani simantri yang bergerak di bidang hortikultura sejak tahun 2017. Namun upaya pemerintah tersebut belum memberikan hasil kemandirian petani dalam mengorganisir dirinya dalam kelembagaan kelompok tani. Berdasarkan survey awal dan hasil kajian menunjukkan bahwa kualitas kelompok tani simantri di Manggarai masih rendah. Tingkat keterlibatan anggota dalam kegiatan kelompok masih rendah. Rendahnya tingkat partisipasi tersebut, selain disebabkan oleh tingkat pengetahuan petani yang masih rendah, tetapi juga dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik yakni sebagai persyaratan administrasi penerimaan bantuan pemerintah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dipandang perlu memberikan penyuluhan dan edukasi tentang hakikat kelompok tani sebagai lembaga yang dibentuk atas inisiatif petani sendiri sekaligus untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi intrinsik kesatuan kelompok. Penyuluhan ini juga diberikan untuk merevitalisasi karakteristik kesamaan visi dasar pembentukan kelompok tani. Penyuluhan diberikan kepada 40 orang petani di kelompok tani simantri Desa Compang Dalo dan Desa Compang Namut, di mana kedua kelompok tani tersebut merupakan kelompok tani kelas pemula. Sistem evaluasi yang digunakan adalah mengukur tingkat kehadiran dalam kegiatan kelompok tani dan pengukuran persepsi petani terkait hakikat kelompok tani. Setelah pelaksanaan penyuluhan diperoleh (a) tingkat kehadiran anggota kelompok mencapai 87,5%; (b) pengukuran persepsi petani terkait dengan pemahaman hakikat kelompok tani penting dalam peningkatan kesejahteraan petani mencapai 90%.Abstract: Through farmer associations, the Manggarai Regency Government continues to work to increase farmers' bargaining power. Since 2017, the Manggarai Regency administration has encouraged farmers to form Simantri farmer groups involved in horticulture through the integrated agricultural management system (SIMANTRI) strategic initiative. The government's efforts to support farmers' independence in organizing themselves in farmer group institutions, however, have not been successful. The first survey and the study's findings suggest that the Simantri farmer groups in Manggarai continue to have poor quality. Members still don't participate much in group activities. In addition to being a result of the farmers' limited understanding, the low level of engagement is also driven by extrinsic motivation, specifically as a prerequisite for getting government support. As a result of these issues, it is regarded necessary to offer extention and education about the nature of farmer groups as organizations established at the initiative of farmers as well as to foster greater knowledge and intrinsic motivation of group cohesion. Additionally, this extention was provided to revive the fundamental aspects of the shared idea of establishing farmer communities. In Compang Dalo Village and Compang Namut Village, where the two farmer groups were novice class farmer groups, extention was provided to 40 farmers in the simantri farmer group. The evaluation system is designed to gauge both farmer impressions of the nature of farmer groups and the degree of participation in farmer group activities. After extention began, it was discovered that: (a) group members' attendance had increased to 87.5%; and (b) farmer opinions of the nature of significant farmer groups in enhancing farmer welfare had increased to 90%.
PENGENALAN DIGITAL MARKETING DALAM MEMASARKAN PRODUK INOVASI SAMBAL TOMAT Maria Salestina Ngoni; Maryance Vivi Murnia Bana; Ester Nurani Keraru; Astried Priscilla Cordanis; Rizki Adiputra Taopan; Paulus Every Sudirman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.15108

Abstract

Abstrak: Digital marketing adalah kegiatan mempromosikan dan memasarkan produk secara online melalui platform media sosial. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para siswa SMK Restorasi Timung Wae Ri’i terkait dengan market digital supaya dapat memberikan bekal di dunia pekerjaan atau di jenjang perguruan tinggi. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan pelatihan dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Pelaksana kegiatan pengabdian diawali dengan prakegiatan, kegiatan, evaluasi dan monitoring. Materi yang disampaikan adalah digital marketing dengan memanfaatkan sosial media facebook, instagram, whatsapp, tik tok dan youtube sebagai media pemasarannya. Hasil pelaksanaan menunjukan bahwa para siswa sangat partisipasi untuk mengikuti kegiatan PkM ini karena market digital merupakan salah satu tekologi yang belum banyak dipahami oleh siswa SMK di era teknologi saat ini. Pada saat melakukan demonstrasi siswa SMK Restorasi begitu antusias untuk mendengarkan penjelasan. Berdasarkan hasil presentase kemampuan siswa rata-rata untuk pretest 61 % dan posttest 95 % di ketahui bahwa metode yang digunakan sangat efektif sehingga sesuai dengan tingkat kepuasan siswa SMK sangat baik.Abstract: Digital marketing is the activity of promoting and marketing products online through social media platforms This PkM activity aims to provide training to students of SMK Restorasi Timung Wae Ri'I related to the digital market so that they can provide provisions in the world of work or at the university level. The method used is counseling and training with a total of 32 students. The implementation of service activities begins with pre-activities, activities, evaluation and monitoring. The material presented is digital marketing by utilizing social media Facebook, Instagram, WhatsApp, Tik Tok and YouTube as marketing media. The results of the implementation showed that the students were very participating in this PkM activity because the digital market is one of the technologies that is not widely understood by SMK students in the current technological era. During the demonstration, the students of SMK Restorasi were so enthusiastic to listen to the explanation. Based on the results of the average student ability percentage for pretest 61% and posttest 95%, it is known that the method used is very effective so that it suits the level of satisfaction of SMK students very well.
PENINGKATAN PEMAHAMAN PERTANIAN ORGANIK KEPADA PETANI PADI SAWAH Astried Priscilla Cordanis; Maryance Vivi Murnia Bana; Fabianus Gangkur; Leonardus Deni Kantus; Noldianus Wagung
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 4 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i4.16167

Abstract

Abstrak: Risiko serangan hama dan penyakit yang cukup tinggi pada usahatani padi sawah, terutama pada musim hujan, mengharuskan petani untuk mengorbankan biaya input yang lebih tinggi dalam mencegah dan memitigasi risiko yang mungkin terjadi. Semakin tingginya biaya yang dikorbandan berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima petani. oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu untuk memperkenalkan sistem pertanian organik sebagai salah satu alternatif meningkatkan produksi, dan menurunkan biaya produksi dalam mencapai peningkatan pendapatan. Adapun metode pelaksanaan yang dilakukan yakni dengan metode penyuluhan yang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini yaitu 30 orang petani padi sawah dan 20 anak muda yang berada di Desa Satar Luju, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, NTT. Pada tahap evaluasi diperoleh adanya peningkatan pengetahuan petani terkait dengan sistem pertanian organik melalui hasil perhitungan pre test dan post tes. Adapun peningkatan pengetahuan yang diperoleh sebesar 26%, dengan perolehan nilai > 60.Abstract: Lowland rice production has a comparatively greater risk of an pest and disease attacks, especially during the wet season, consequently farmers have to pay higher input prices in order to prevent and mitigate potential dangers. The quantity of money received by farmers is affected by how much is sacrificed. In order to enhance productivity and decrease production costs in order to increase income, the goal of this community service project is to promote organic farming techniques as a substitute. The three stages of the extention method, which is utilized for implementation, are preparation, implementation, and evaluation. In Satar Luju Village, West Satar Mese District, Manggarai Regency, NTT, 20 young people and 30 rice paddy farmers participated in this community service project as partners.. Through the analysis of pre-test and post-test findings, it was discovered during the evaluation stage that farmers' knowledge of the organic farming system had increased. With an acquisition value of over 60, the increase in knowledge is 26%.
PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL BEKAS SEBAGAI MEDIA TANAM HIDROPONIK Wensislaus Arman Ndau; Astried Priscilla Cordanis; Paulus Every Sudirman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17502

Abstract

Abstrak: Pertumbuhan penduduk yang pesat akan menyebabkan peningkatan produksi limbah, termasuk limbah plastik. Salah satu jenis limbah plastik yang banyak dihasilkan adalah botol bekas, yang seringkali menjadi sumber pencemaran lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah botol untuk dijadikan media tanam secara hidroponik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang pentingnya pemanfaatan limbah botol plastik untuk dijadikan media tanam hidroponik. Metode pelaksanaan dilakukan melalui pelatihan dan penyuluhan kepada 90 orang mahasiswa sebagai mitra. Metode evaluasi yang digunakan yaitu dengan melihat jumlah semua unit persemaian dan jumlah botol yang disiapkan sesuai sehingga tidak ada yang terbuang. Dari semua hasil persemaian menunjukan bahwa setiap unit yang disiapkan, semua unit terpakai dan terlihat tumbuh segar. Kegiatan ini juga membawa dampak yang positif bagi mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa memahami dan menyadari tentang pentingnya pemanfaatan limbah plastik dalam rangka mengurangi pencemaran lingkungan dan juga tetap bisa produktif dalam hal membudidayakan tanaman sayuran.Abstract: Rapid population growth will lead to increased waste production, including plastic waste. One type of plastic waste that is widely produced is used bottles, which are often a source of environmental pollution. One way to overcome this is to use bottle waste to be used as hydroponic planting media. This activity aims to provide knowledge to students about the importance of utilizing plastic bottle waste to be used as hydroponic planting media. The implementation method is carried out through training and counseling to 90 students as partners. The evaluation method used is to look at the number of all seedbed units and the number of bottles prepared accordingly so that nothing is wasted. From all the seedbed results show that every unit prepared, all units are used and look fresh growing. This activity also has a positive impact on students. Most students understand and realize the importance of utilizing plastic waste in order to reduce environmental pollution and also remain productive in terms of cultivating vegetable crops. 
PENGENALAN KONSEP NILAI TAMBAH DAN PELATIHAN PEMBUATAN SAMBAL TOMAT PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN Paulus Every Sudirman; Ester Nurani Keraru; Maryance Vivi Murnia Bana; Maria Salestina Ngoni; Astried Priscilla Cordanis; Rizki Adiputra Taopan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17551

Abstract

Abstrak: Kecamatan Wae Rii merupakan wilayah penghasil hortikultura untuk disuplai ke Kabupaten Manggarai. Produk yang dihasilkan sebagian besar dalam bentuk produk mentah. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk bernilai tambah dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang memadai. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan pengenalan konsep nilai tambah dan praktik pengolahan tomat menjadi sambal kepada para siswa di SMKN Restorasi Timung. Metode yang digunakan meliputi pembelajaran di kelas mengenai pengenalan konsep nilai tambah dan pelatihan pembuatan sambal tomat yang melibatkan 30 orang siswa di SMKN Restorasi Timung. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui Pre-test dan Post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kedua tujuan kegiatan PkM telah tercapai yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rerata tes sebesar 26% antara sebelum dan sesudah kegiatan. Pada aktivitas pelatihan, seluruh peserta diikutsertakan secara aktif melalui pembagian kelompok kerja sehingga dapat mengalami secara langsung proses perubahan nilai suatu komoditi. Melalui kegiatan ini diharapkan pihak sekolah dapat menindaklanjuti produk sambal ini sebagai produk unggulan.Abstract: Horticulture is produced in Wae Rii District for Manggarai Regency. Most of the output consists of raw materials. This potential can be leveraged to add value product if adequate people are employed. The goal of this PkM activity is to introduce the concept of added value and the production of tomato sauce to the students at SMKN Restorasi Timung. The techniques utilized included teaching 30 students by introducing the idea of added value and how to make tomato sauce. The activity is evaluated using the Pre-test and posttest. The activity's results show that the goals have been achieved. The activity findings reveal a 26% rise in the average test score between before and after the activity. All participants are actively involved in training activities through the creation of work groups, allowing them to directly experience the process of changing the value of a commodity. It is hoped that the school will continue to promote this as an outstanding product.
EFEKTIVITAS POLA KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI KOPI DESA TENGKU MANGGARAI BARAT Inosensius Jandu; Robertus Bahal; Astrid Priscilla Cordanis
Jurnal Agristan Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v5i2.8691

Abstract

Penelitiana ini dilatarbelakangi bagaimana penggunaan pola komunikasi dan efektivitas pola komunikasi yang digunakan penyuluh pertanian di Desa Tengku. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini yakni: Mengetahui pola komunikasi yang digunakan oleh penyuluh pertanian Desa Tengku. Mengetahui efektivitas pola komunikasi yang digunkan penyuluh pertanian Desa Tengku. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan pola komunikasi satu arah, penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung bertatap muka dimana petani hanya sebagai pendengar saja tanpa ada umpan balik dalam melaksanakan diskusi. Pola komunikasi dua arah penyuluh dan petani  akan saling berdiskusi apabila ada kendala maupun hambatan dalam berusaha tani. Pola komunikasi multi arah dimana petani dan penyuluh akan saling bertukar pikiran atau diskusi dalam kegiatan berlangsung baik dengan penyuluh maupun dengan sesama petani. Sedangkan efektivitas pola komunikasi penyuluh pertanian yaitu pola komunikasi satu arah dimana petani hanya sebagai pendengar saja tanpa ada umpan balik dalam melaksanakan komunikasi. Pola komunikasi dua arah dimana petani dan penyuluh akan saling bertukar pikiran dalam kegiatan penyuluhan berlangsung. Pola komunikasi multi arah sangat efektif karena dalam perkumpulan kelompok tani, penyuluh membuka pikiran petani dalam diskusi kelompok. Ketika ada masalah maka dapat didiskusikan bersama dan menghasilkan solusi yang terbaik.