This study aims to analyze the errors made by tenth-grade students at SMAN 2 Sidoarjo in solving mathematics problems on the topic of statistical data position using Newman’s Error Analysis Theory. The research employed a descriptive qualitative approach with subjects consisting of tenth-grade students in the 2024/2025 academic year. Data were collected through written tests containing statistical problems that required students to apply their understanding of quartiles, deciles, and percentiles. The students’ responses were then analyzed in depth based on Newman’s five stages of error: reading, comprehension, transformation, process skills, and encoding to identify the types and causes of mistakes made during each problem-solving step. The results showed that no students made reading errors. The percentage of comprehension errors was 23.2%, transformation errors 28.6%, process skill errors 76.7%, and encoding errors 84.7%. The highest errors occurred in the process skills and encoding stages, indicating that students still struggle with computation and drawing correct conclusions. This study implies that teachers should emphasize conceptual understanding and procedural fluency in teaching statistics to minimize students’ errors and enhance their mathematical problem-solving abilities. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X di SMAN 2 Sidoarjo dalam menyelesaikan soal matematika pada materi Statistika Letak Data dengan menggunakan Teori Analisis Kesalahan Newman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas X tahun ajaran 2024/2025. Data dikumpulkan melalui tes tertulis yang berisi soal-soal statistika yang menuntut siswa untuk menerapkan pemahaman mereka tentang kuartil, desil, dan persentil. Jawaban siswa kemudian dianalisis secara mendalam berdasarkan lima tahapan kesalahan menurut Newman, yaitu membaca, memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban akhir untuk mengidentifikasi jenis serta penyebab kesalahan pada setiap langkah penyelesaian masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang melakukan kesalahan pada tahap membaca. Persentase kesalahan memahami sebesar 23,2%, kesalahan transformasi sebesar 28,6%, kesalahan keterampilan proses sebesar 76,7%, dan kesalahan penulisan jawaban akhir sebesar 84,7%. Kesalahan tertinggi terjadi pada tahap keterampilan proses dan penulisan jawaban akhir, yang menunjukkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan dan menyimpulkan hasil dengan tepat. Penelitian ini menyiratkan bahwa guru perlu menekankan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural dalam pembelajaran statistika untuk meminimalkan kesalahan siswa serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika mereka.