Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Psikoedukasi Literasi Kesehatan Mental, Bullying, Advokasi Upaya Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Mental Remaja Kelas X SMKN Panyingkiran Kabupaten Majalengka Sudirlan, Imelda Fransisca; Lena, Lena; Hidayat, Tiara Rosie Chandra; Muhopilah, Pipih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 7 (2024): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i7.1335

Abstract

Penngabdian kepada masyarakat ini menggabungkan literasi kesehatan mental dan advokasi terhadap permasalahan bullying pada remaja, khususnya di SMKN Panyingkiran, Majalengka. Literasi kesehatan mental mencakup pemahaman umum dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mengatasi kasus bullying. Kasus bullying di Indonesia adalah masalah serius yang memerlukan perhatian publik dan pemerintah. Advokasi dapat membantu korban bullying dan menghasilkan perubahan sosial atau kebijakan yang lebih adil. Kegiatan pengabdian ini berhasil memberikan pemahaman kepada 70 siswa kelas X tentang kesadaran kesehatan mental, bahaya bullying, teknik penanganan bullying yang efektif, dan pentingnya beradvokasi untuk perubahan sosial positif.
Psikoedukasi Promotif dan Preventif Kesehatan Mental di Tempat Kerja Guru dan Staff Yayasan Menara Islam Majalengka Sudirlan, Imelda Fransisca; Muhammad, Alya Aulia Nur; Rahmawati, Eva; Resmayanti, Mima; Habibah, Ridha; Muhopilah, Pipih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.129

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat ini menggabungkan teknik promotif dan preventif untuk edukasi kesehatan mental di tempat kerja, di Yayasan Menara Islam, Majalengka. Kesehatan mental di tempat kerja adalah isu yang semakin mendapat perhatian di lingkungan kerja modern. Dalam dunia yang penuh tekanan dan kompetitif, stres di tempat kerja menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi oleh karyawan. Kegiatan pengabdian ini berhasil memberikan pemahaman kepada guru dan staff Yayasan Menara Islam, Majalengka tentang kesadaran kesehatan mental di tempat kerja untuk mencegah atau menghindari timbulnya masalah kesehatan mental di tempat kerja. Implementasi pengabdian kepada masyarakat di Yayasan Menara Islam, Majalengka berupa pemberian penyuluhan promotif dan preventif berupa psikoedukasi kesehatan mental di tempat kerja, yang didalamnya berisikan pengertian kesehatan mental, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental di tempat kerja, dampak kesehatan mental di tempat kerja, dan cara meningkatkan kesehatan mental di tempat kerja untuk memberikan keterampilan dan strategi yang dapat membantu karyawan mengelola stres dengan lebih baik, seperti melalui teknik relaksasi, mindfulness, manajemen waktu, atau cara-cara untuk mengurangi tekanan kerja.
Transformasi Menuju Pendidika Inklusif: Implementasi PKM di SIT Mutiara Hati Talaga Shiamullaeli, Meina; Muhopilah, Pipih; Rachim, Ryan Listiawan; Sudirlan, Imelda Fransisca
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1: November 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v5i1.12071

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mendukung transformasi menuju sekolah inklusi melalui peningkatan kapasitas guru dalam memahami konsep Anak berkebutuhan khusus, melakukan asesment dasar, serta membuat program penyusunan pembelajaran individual yang sesuai dengan kondisi siswa. Kegiatan ini dilakukan di SDIT Mutiara Hati dengan metode berupa pemaparan materi, diskusi serta praktik penyusunan pembelajaran individual melalui workshop. Hasil kegiatan ini menunjukan bahwa guru secara aktif menerima materi, aktif mencoba asesment sederhana, aktif berdiskusi, serta berbagi pengalaman dan menyusun pembelajaran individual di kelas masing-masing. Kegiatan ini berdampak positif bagi peningkatan kapasitas guru serta meningkatkan kesadaran pentingnya kolaborasi, baik dengan orangtua maupun dengan sesama guru. PKM ini berhasil memperkuat pondasi pemahaman dan keterampilan guru mengenai pendidikan inklusi, sekaligus membuka peluang kolaborasi antar guru melalui komunitas belajar.