Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Psikotes sebagai Metode untuk Pemetaan Minat dan Bakat Siswa Kelas XII MA Daarul Uluum PUI Majalengka Muhopilah, Pipih; Suryono, Yoyon; Shiamullaeli, Meina; Putri, Siti Cynthia Yuliani; Lena, Lena; Hidayat, Tiara Rosie Chandra
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 3 (2024): Mei
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i3.854

Abstract

Menentukan spesifikasi jurusan kuliah merupakan hal yang membingungkan bagi sebagain orang. Masih ditemukan fenomena salah jurusan di berbagai universitas di indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan kurangnya pengetahuan siswa mengenai minat, bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan gambaran minat bakat dan kemampuan intelegensi pada siswa kelas XII MA Daarul Uluum PUI Majalengka. Partisipan dalam pengabdian ini berjumlah 51 siswa. Instrumen psikotes yang diberikan berupa Rothwell Miller Interest Blank (RMIB), Forer Sentence Completion Test (FSCT) dan Intelligenz Struktur Test (IST). Hasil kegiatan pengabdian ini memberikan siswa gambaran minat, intelegensi, serta gambaran kepribadian siswa. Melalui hasil tes tersebut siswa lebih mudah untuk menentukan jurusan pendidikan apa yang akan di ambil selanjutnya. Sekolah juga memiliki gambaran pendampingan yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan minat, bakat, intelegensi dan kepribadian setiap siswa.
Pemberian Relaksasi Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Lansia Di Majalengka Shiamullaeli, Meina; Rachim, Ryan Listiawan; Putri, Siti Cynthia Yuliani; Tanjung, Altaf; Ahmad, Kemal Zakila
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 3 (2024): Mei
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i3.859

Abstract

Seseorang dengan usia lanjut atau dikenal dengan Lansia adalah salah satu aset negara yang harus kita jaga baik dari sisi kesehatan dan kesejahteraanya, salah satu yang menjadi permasalahan saat ini adalah Kesehatan mental lansia, sehingga lansia mengalami gangguan dalam menjalankan kehidupan sehari hari. Tujuan kegiatan pengabdian adalah pemberdayaan kepada lansia untuk mengoptimalkan Kesehatan mentalnya. Intervensi yang diberikan adalah dengan melakukan kegiatan melalui pemberian rileksasi untuk menurunkan stress dan kecemasan pada lansia. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah 1) Belum adanya skrining Kesehatan kognitif; 2) Belum adanya edukasi tentang Kesehatan mental lansia; 3) Kurangnya kegiatan lansia yang terfokus pada peningkatan fungsi kognitif; 4) Lansia rentan mengalami kondisi stres maupun depresi; 5) Terbatasnya aktifitas motoric yang dilakukan oleh lansia;6) Kurangnya peralatan untuk meningkatkan kemampuan motoric lansia; 7) Kurangnya ketrampilan motoric yang dapat menghasilkan kreatifitas maupun produktifitas lansia. Solusi yang ditawarkan adalah Tim PPM 1) Pemberian skrining kesehatan kognitif lansia menggunakan (Mini Mental State Exam) MMSE, 2) Psikoedukasi Kesehatan mental lansia, 3)  Latihan relaksasi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi Edukasi tentang gangguan Kesehatan mental yang bisa dialami oleh lansia. Memberikan tes untuk melihat kondisi mental pada lansia, dari hasil temun menunjukkan bahwa para lansia mengalami hambatan psikologis diantaranya merasa kesepian, kekhawatiran berlebih sehingga diberikan teknik  relaksasi pada lansia. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan yang positif pada kondisi mental pada lansia.
Psikoedukasi Resiliensi Dalam Penyakit Kronis UPTD Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka Purnamasari, Cici Meyyesti; Putri, Novianti; Muawiyah, Salwa; Nurhayati, Sri; Habibah, Ridha; Shiamullaeli, Meina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.136

Abstract

Di Indonesia, prevalensi penyakit kronis masih tinggi, dan stigma sering menyertai kondisi ini. Resiliensi, yaitu kemampuan untuk menghadapi kesulitan, menjadi penting bagi pasien dalam mengelola stres dan meningkatkan penerimaan terhadap penyakit. Kegiatan pengabdian masyarakat di UPTD Puskesmas Maja, Kabupaten Majalengka, bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang resiliensi kepada 40 pasien prolanis. Melalui psikoedukasi, kegiatan ini menunjukkan peningkatan kesadaran pasien mengenai pentingnya resiliensi, yang berkontribusi pada kesejahteraan mental dan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan. Kegiatan pengabdian ini berhasil memberikan pemahaman tentang pentingnya resiliensi dalam menghadapi penyakit, sehingga dapat membantu individu meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional mereka dalam proses pemulihan.
Analisis Kebutuhan: Komunikasi Terapeutik dalam Kurikulum Mata Kuliah Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Keperawatan Wati, Eti; Sofyan, Wini; Hijriani, Hera; Shiamullaeli, Meina
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 3 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jpbsi.v1i3.1831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan mahasiswa keperawatan mengenai komunikasi terapeutik dalam mata kuliah Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan 10 pertanyaan Harden yang berfokus pada aspek-aspek penting dalam pembelajaran komunikasi terapeutik yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan ADDIE, yaitu fase satu yakni fase analisis kebutuhan mahasiswa. Penelitian ini menggunakna total sampling, dimana sampel sama dengan populasi, yakni 134 mahasiswa tingkat empat semester tujuh program studi S1 Keperawatan di sebuah universitas di Majalengka Jawa Barat. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa pembelajaran komunikasi terapeutik dan Bahasa Indonesia harus saling berkorelasi. Mayoritas mahasiswa menganggap keterampilan mendengarkan aktif, empati, dan komunikasi nonverbal sebagai kebutuhan utama, serta memerlukan pemahaman budaya dan terminologi medis yang sesuai. Mereka juga menginginkan metode pembelajaran interaktif, didukung bimbingan dan umpan balik dari dosen. Hambatan utama adalah kurangnya keterkaitan materi perkuliahan dengan praktik lapangan. dan penilaian berbasis observasi klinis diperlukan untuk menjaga keterampilan. Kurikulum terintegrasi dan sumber daya pembelajaran modern sangat diharapkan guna mencapai kompetensi komunikasi terapeutik yang optimal. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan untuk pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan aplikatif, serta meningkatkan kemampuan komunikasi terapeutik mahasiswa keperawatan dalam praktik klinis).