Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING: ARTIKEL REVIEW: - Marlina, Lilis; Fajrina , Suci; Febrika, Dwi Suci; Marsel, Fanni Ochtaviana; Nuryanita, Irhly; Rahmi, Nabilatu; Novriyanti, Ernie
Journal of Pedagogy and Online Learning Vol. 3 No. 2 (2024): JPOL Vol 3 No 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpol.v3i2.56

Abstract

Berbicara di depan umum adalah sebuah keterampilan yang penting dan sanggat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam lingkungan akademis. Mahasiswa, khususnya calon guru, harus mampu berkomunikasi secara efektif di hadapan publik. Sayangnya, tidak sedikit yang mengalami kesulitan dalam public speaking karena kurangnya kepercayaan diri. Penulisan artikel ini memiliki tujaan untuk mengkaji hubungan kepercayaan diri terhadap kemampuan public speaking seseorang. Penelitian ini dilakaukkan dengan menggunakan metode penulisan artikel review, dengan data yang dikumpulkan dari jurnal-jurnal nasional dan buku-buku terkait. Sumber data diperoleh melalui pencarian di Google Scholar . Berdasarkan tinjauan literatur yang dilakukan, diketahui jika memang ada hubungan signifikan antara kepercayaan diri dan kemampuan berbicara di depan publik.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Kemampuan Awal Dalam Pembelajaran Biologi Di Kelas X SMA Pembangunan Laboratorium UNP: (Analysis of Problem-Solving Ability Based on Prior Knowledge in Biology Learning in Grade of SMA Pembangunan Laboratorium UNP) Marsel, Fanni Ochtaviana; Fadilah, Muhyiatul
BIODIK Vol. 11 No. 02 (2025): June 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v11i02.44795

Abstract

This study aims to examine students' abilities in solving problems based on their level of prior knowledge in biology learning, particularly on the topic of environmental changes. The research was conducted using a qualitative descriptive method and implemented in Grade X of SMA Pembangunan Laboratorium UNP during the odd semester of the 2024/2025 academic year. Data were collected through problem-solving tasks based on Polya’s (1973) indicators, which are divided into four stages: understanding the problem, devising a plan, carrying out the plan, and reviewing the solution.The observations showed that students' problem-solving abilities were generally categorized as low to very low, with an average achievement percentage across all indicators of 23.43%. Students experienced difficulties in fully understanding the problems, formulating relevant solutions, and developing logical and systematic steps for problem-solving. Furthermore, their ability to evaluate the solutions they had created was also not yet optimally developed.This condition is closely related to the students’ weak prior knowledge, which directly affects higher-order thinking processes such as reasoning and analysis. Therefore, these findings highlight the importance of strengthening prior knowledge as a foundation for improving the quality of problem-solving in biology learning. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah berdasarkan tingkat kemampuan awal mereka dalam pembelajaran biologi terutama pada topik perubahan lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang diimplementasikan di kelas X SMA Pembangunan Laboratorium UNP pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Data diperoleh melalui pemberian soal pemecahan masalah berbasis indikator Polya (1973), yang terbagi menjadi empat tahap yaitu memahami masalah, merumuskan strategi penyelesaian, melaksanakan solusi, dan memverifikasi kembali jawaban. Hasil observasi menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah peserta didik secara umum tergolong rendah hingga sangat rendah, dengan rata-rata persentase capaian pada seluruh indikator sebesar 23,43%.Peserta didik menunjukkan kesulitan dalam memahami masalah secara menyeluruh, merumuskan solusi yang relevan, serta menyusun langkah-langkah penyelesaian yang logis dan sistematis. Selain itu, kemampuan mengevaluasi kembali solusi yang telah dibuat juga belum berkembang secara optimal. Kondisi ini berkaitan erat dengan kemampuan awal peserta didik yang lemah, yang berdampak langsung pada proses berpikir tingkat tinggi seperti penalaran dan analisis. Dengan demikian, temuan ini menegaskan pentingnya penguatan kemampuan awal sebagai fondasi untuk meningkatkan kualitas pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi.