Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perilaku Komunikasi Pasangan Suami Istri Jarak Jauh dalam Mempertahankan Keharmonisan Rumah Tangga: Long Distance Couples' Communication Behavior in Maintaining Household Harmony Nur Istiqamah Desiana; Ari Fahry; Dea Audia Elsaid; Muhammad Reissyaf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 8: Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i8.5908

Abstract

Pasangan suami istri yang menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Married (LDM) tidak seperti pasangan pada umumnya yang dapat menjalani kehidupan berumah tangga yang tinggal serumah. Pasangan LDM tidak hidup serumah dalam jangka waktu yang lama, dan mereka tidak dapat merasakan kehadiran fisik suami atau istrinya setiap saat. Dalam penelitian ini, komunikasi suami istri jarak jauh menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak hidup serumah tetapi juga harus terpisah dari satu sama lain secara ruang dan waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan perilaku komunikasi pada pasangan suami istri yang menjalani hubungan jarak jauh dalam upaya mereka untuk mempertahankan hubungan pernikahan yang harmonis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Keterbukaan dalam berkomunikasi dengan pasangan merupakan cara efektif dalam menjaga keharmonisan keluarga; 2) Perilaku komunikasi pasangan suami istri jarak jauh, dibagi menjadi tiga bagian yaitu a. Komunikasi menggunakan media, b. Intensitas komunikasi, c. Kendala dalam berkomunikasi, 3) Makna keharmonisan dalam pernikahan yaitu keterbukaan dan saling percaya.
Sufi Orders Authorization In Ibnu 'Ajibah Interpretation of The Qur'an Hairul, Moh. Azwar; Basri; Isnayanti; Muhammad Reissyaf
Al-Aqwam: Jurnal Studi Al-Quran dan Tafsir Vol. 4 No. 1 (2025): Online Journal
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58194/alaqwam.v4i1.2616

Abstract

This study examines the sufi exegesis of Ibnu ‘Ajibah (1747–1809 CE) within the framework of institutionalized sufi orders (tariqah), positioning his work, al-Bahr al-Madid fi Tafsir al-Qur’an al-Majid, as a culmination of the mature sufi interpretative tradition. By applying Gadamer’s hermeneutic theory, the authors analyze how Ibnu ‘Ajibah’s socio-historical context marked by Morocco’s political instability and the ascendancy of the Syazily-Darqawi Sufi order shaped his integration of esoteric (batin) and exoteric (zahir) Qur’anic meanings. The research highlights two core dimensions of his exegesis: (1) the authority of the spiritual leader (mursyid) as an indispensable guide for disciples, rooted in Qur’anic verses such as QS al-Ma’idah/5: 35 and QS al-Nahl/16: 43, and (2) the institutionalized disciple-master relationship, legitimized through rituals like the oath of allegiance (bai’ah) and modeled on prophetic covenants (e.g., QS al-Fath/48: 10). The study argues that Ibnu ‘Ajibah’s tafsir transcends earlier Sufi traditions by systematically embedding the hierarchical structures of the Tariqah into Qur’anic interpretation by situating Ibnu ‘Ajibah’s work within the socio-religious dynamics of his era, this research underscores the role of institutionalized Sufism in redefining Qur’anic exegesis, offering fresh insights into the interplay between spiritual authority, textual hermeneutics, and Sufi institutionalization in the late pre-modern Islamic world.