Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Estetika Keseharian Perajin Gerabah Desa Pagerjurang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Arissuta, Dona Prawita; Nurcahyanti, Desy
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 4 No 3 (2024): JUPIN Agustus 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.611

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kehidupan dan kondisi sosial masyarakat Perajin Gerabah di Pagerjurang. Tepatnya berlokasi di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Estetika sehari-hari menjadi penekanan keseharian para Perajin Gerabah Pagerjurang. Implementasi estetika tersebut tampak dari segi cara mereka memilah dalam proses produksi dan tingkah laku keseharian. Konsep estetika yang mereka anut tidak sekedar menekankan pada tindakan fisik, tetapi juga pergumulan dengan beragam dinamika sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Peristiwa keseharian memberikan peluang untuk mengetahui konflik yang terjadi antara seni dan kerajinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep estetik menurut para Perajin Gerabah Pagerjurang. Cara berpikir mereka mempengaruhi wujud akhir dari hasil akhir. Selanjutnya lebih kompleks yakni soal relasi antara praktik seni dengan masyarakat. Irisan antara modernitas dengan pengalaman hidup pedesaan yang menyisakan ketidakmerataan dan konflik sosial di Desa Pagerjurang yang berdampak pada keseharian para Perajin Gerabah, produksi, penjualan, dan keberlangsungan tradisi gerabah di Desa Pagerjurang. Metode yang dipergunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan mereduksi dan menganalisis hasil wawancara, studi pustaka, dan secara Etnografi tinggal bersama perajin untuk mengamati, serta memperoleh data akurat. Temuan atau hasil penelitian yakni terlihatnya persilangan antara persoalan estetika dan etika keseharian di tengah masyarakat pedesaan yang terus berubah secara dinamis, dipengaruhi oleh produktivitas para perajin.
Collaboration to Enhance Culture and Arts on Pulau Ketam Malaysia as a Strengthening of Socio-Cultural Identity Arissuta, Dona Prawita; Kholis, Achmad Nur
Community Empowerment : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Community Empowerment : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Fisip UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/commen.v2i2.1033

Abstract

Every region has areas that are far from the centre of government or the centre of community activity. Geographical conditions and social differences are the cause of the difficulty of a region to keep up with the times. This has an impact on the lagging of the community in various aspects ranging from the economy, cultural advancement, health, education, and so on. Pulau Ketam is a disadvantaged area located in Malaysia. The area is a coastal region that has limited access to be improved in all fields. There needs to be an effort to encourage the promotion of the community to maintain the socio-culture in the area. international community service activities are one solution that can be done. The method used in this community service activity is to identify problems in the field. The data found is then analysed to find solutions in community service activities. Activities related to art that are applied as an approach to the community and make a contribution are carried out in the form of collaboration. Fine art is part of a visual product that can be a medium to enter the community on Ketam Island. Repainting facilities and infrastructure using attractive images, holding open exhibitions, and art workshops are examples of means to maintain the community, especially related to the socio-cultural field. This is done to encourage the openness of the community to continue to improve progress from various fields that can become potential. 
Candi Sewu Sebagai Rumah Manjusri Dalam Karya Seni Keramik Arissuta, Dona Prawita; Ayob, Norhayati Binti
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v10i2.14047

Abstract

The main focus of this research is on the designation of Sewu Temple as Manjusrigrha, which means the home of Manjusri as mentioned in the Manjusrigrha inscription found in 1960 in one of the ancillary temples (temple number 202) of Sewu Temple. Manjusri himself is a form of Bodhisattva that symbolizes the perfection of wisdom (Prajna). The figure of Manjusri is the source of ideas for making ceramic artworks with Gadamer's hermeneutic-dialogical approach. The interpretation will be framed in the context of the aesthetic richness of the Sewu Temple building as a whole and the interpretation of the figure of the Manjusri. The interpretation of Sewu Temple as a “home for Manjusri” is an effort to understand more broadly the meaning of the existence of Sewu Temple in the historical landscape of Indonesia's past. Hermeneutics-dialogic in this research is an ethical interpretative mode, which seeks a form of connection, presence and search for shared meaning that produces a taste of novelty as well as difference. While the methodology used in this research is Practice as Research (PaR), where the work produced in the research provides a new understanding of the existence of Sewu Temple in the historical consciousness of the Indonesian nation and uploads the aesthetic power of Sewu Temple.Candi Sewu sebagai sumber gagasan atau ide penciptaan karya seni keramik, Fokus utama penelitian ini adalah pada sebutan Candi Sewu sebagai Manjusrigrha, yang artinya rumah bagi Manjusri sebagaimana disebutkan dalam prasasti Manjusrigrha yang ditemukan pada tahun 1960 di salah satu candi perwara (candi nomor 202) dari Candi Sewu. Manjusri sendiri adalah salah satu bentuk Bodhissatva yang melambangkan kesempurnaan dari kebijaksanaan (Prajna). Figur dan sosok sang Manjusri menjadi sumber gagasan pembuatan karya seni keramik dengan pendekatan hermeneutika-dialogis Gadamer. Penafasiran akan dibingkai dalam konteks kekayaan estetik dari bangunan Candi Sewu secara keseluruhan dan penafsiran atas sosok sang Manjusri. Penafsiran terhadap Candi Sewu sebagai “rumah bagi Manjusri” merupakan sebuah upaya memahami secara lebih luas makna dari keberadaan Candi Sewu dalam lanskap sejarah masa lalu bangsa Indonesia. Hermeneutika-dialogis dalam penelitian ini sebagai suatu moda interpretatif yang etis, yaitu mencari bentuk keterhubungan, kehadiran dan mencari makna bersama yang menghasilkan suatu rasa (taste) kebaruan sekaligus perbedaan. Sementara metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Practice as Research (PaR), di mana karya yang dihasilkan dalam penelitian memberikan pemahaman baru tentang keberadaan Candi Sewu dalam kesadaran Sejarah bangsa Indonesia dan mengunggah kekuatan estetik dari Candi Sewu.
THE CREATION OF PUBLICATION MEDIA FOR RELIEF-PRINT ART EXHIBITION POST-COVID 19 Adi, Sigit Purnomo; Aripin, Nur Adibah Nadiah Mohd; Marutama, I Gusti Ngurah Tri; Arissuta, Dona Prawita
ARTISTIC : International Journal of Creation and Innovation Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : ISI Press Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/artistic.v5i2.5976

Abstract

The creation of publication media for these relief-print artworks is a creative and innovative work because it does not only create relief-print works of art, but also creates publication media or exhibition media to exhibit relief-print works of art. This publication media work is a publication work that combines virtual and offline. The purpose of this work is the creation of relief-print art exhibition publication media that try to find alternative publication media which are environmentally friendly, efficient and global. The creation of this publication media uses the Tri Cipta Karya creation method which is an elaboration of the Artistic Creation method. The results of this creation produce an efficient Hybrid publication media, meaning that in the exhibition it is not only exhibited offline or physically, but also exhibited online or through a virtual gallery. The implications of this publication media creation have opened up wide opportunities for artists or designers to publish their works across countries online.
THE CREATION OF PUBLICATION MEDIA FOR RELIEF-PRINT ART EXHIBITION POST-COVID 19 Adi, Sigit Purnomo; Aripin, Nur Adibah Nadiah Mohd; Marutama, I Gusti Ngurah Tri; Arissuta, Dona Prawita
ARTISTIC : International Journal of Creation and Innovation Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : ISI Press Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/artistic.v5i2.5976

Abstract

The creation of publication media for these relief-print artworks is a creative and innovative work because it does not only create relief-print works of art, but also creates publication media or exhibition media to exhibit relief-print works of art. This publication media work is a publication work that combines virtual and offline. The purpose of this work is the creation of relief-print art exhibition publication media that try to find alternative publication media which are environmentally friendly, efficient and global. The creation of this publication media uses the Tri Cipta Karya creation method which is an elaboration of the Artistic Creation method. The results of this creation produce an efficient Hybrid publication media, meaning that in the exhibition it is not only exhibited offline or physically, but also exhibited online or through a virtual gallery. The implications of this publication media creation have opened up wide opportunities for artists or designers to publish their works across countries online.
WORKSHOP SENI LUKIS, SENI GRAFIS, SENI KERAMIK, ECO PRINT DENGAN INSPIRASI CANDI SEWU PADA MASYARAKAT CEPIT CONDONGCATUR, SLEMAN, YOGYAKARTA: WORKSHOP SENI LUKIS, SENI GRAFIS, SENI KERAMIK, ECO PRINT DENGAN INSPIRASI CANDI SEWU PADA MASYARAKAT CEPIT CONDONGCATUR, SLEMAN, YOGYAKARTA Purnomo Adi, Sigit; Arissuta, Dona Prawita; Kurniawati, Dyah Yuni; Nisa, Fika Khoirun
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 9 No. 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v9i2.5825

Abstract

Candi Sewu merupakan salah satu cagar budaya sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world cultural heritage) bisa didefinisikan telah diakui sebagai warisan di masa lampau. Setelah berkembang dengan bagusnya Candi sewu dan sekitarnya mengalami pembangunan maupun renovasi yang sangat progresif akan tetapi disisi lain, edukasi mengenai wacana makna dari cagar budaya dan warisan budaya dunia dengan melibatkan Masyarakat kurang begitu menggembirakan Hal tersebut membutuhkan solusi jitu yang dapat menyentuh lapisan Masyarakat. Sehingga dibutuhkan kolaborasi yang nyata dengan mengadakan pelatihan atau workshop. Kolaborasi dan elaborasi memang dibutuhkan untuk mencapai pewacanaan tersebut. Kolaborasi antara akademisi dan Masyarakat untuk menciptakan solusi yang berupa edukasi dan pewacanaan diaplikasikan dengan masyarakat Cepit,Condongcatur,Sleman, Yogyakarta dengan menciptakan karya seni visual bersama maupun karya aplikatif berbasis kreativitas. Banyak metode dalam melakukan Pengabdian kepada Masyarakat, dalam kegiatan ini penulis lebih memilih metode kolaboratif dan partisipatif dengan masyarakat Cepit Padukuhan Soropadan, Kelurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman, Yogyakarta. Metode kolaboratif dan partisipatif dinilai sangat efektif, karena dapat menyentuh lapisan masyarakat secara langsung. Kolaborasi yang baik antara Masyarakat dan akademisi khususnya dengan metode workshop atau pelatihan menghasilkan 10-20 karya yang berbasis cagar budaya dan  warisan budaya yang mudah dicerna atau mudah dipahami, tidak hanya sekedar memperbaiki infrastruktur saja, tapi menyadarkan kepada masyarakat terutama usia dini sampai dewasa untuk melestarikan keberadaan warisan budaya yang berupa candi. Dengan pendekatan yang bersifat artistik-kolaboratif, pengabdian masyarakat ini mengedepankan penciptaan karya seni visual baik yang bersifat karya seni visual murni maupun karya seni visual yang diaplikasikan ke dalam produk dan tentunya hal ini sangat berdampak pada masyarakat. 
Bridging the Past and the Present: A Semiotic and Aesthetic Reinterpretation of the Karmawibhangga Reliefs of Borobudur as a Reflection on Contemporary Social and Environmental Crises As Sakini, Mif Yasmin Azizah; Arissuta, Dona Prawita
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 6, No 1 (2025): Artchive: Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v6i1.4960

Abstract

Relief Karmawibhangga pada Candi Borobudur memuat narasi kehidupan yang sarat dengan nilai moral dan etika, menjadikan Candi Borobudur terdaftar dalam warisan budaya yang kaya makna. Dalam konteks seni kontemporer, eksplorasi terhadap potensi relief ini sebagai medium refleksi isu sosial dan lingkungan modern masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan mendekonstruksi simbolisme relief Karmawibhangga melalui pendekatan semiotik dan estetika, serta menerjemahkannya ke dalam karya seni kontemporer yang relevan dengan krisis global. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tekhnik deskriptif analisis, sebagaimana dijelaskan oleh Moleong. Data primer diperoleh melalui observasi langsung pada relief Karmawibhangga dan dokumentasi visual, sedangkan data sekunder mencakup koleksi fotografi dari Balai Konservasi Candi Borobudur serta literatur ilmiah terkait. Analisis data dilakukan dengan kerangka kritik seni Feldman, yang meliputi deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi. Untuk memperluas eksplorasi visual, teknologi berbasis kecerdasan buatan juga diintegrasikan dalam proses kreasi karya seni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai simbolis yang terkandung dalam relief Karmawibhangga dapat diadaptasi menjadi pesan visual yang kuat, merefleksikan tantangan sosial dan lingkungan kontemporer. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dalam wacana seni interdisipliner, dengan menghubungkan antara warisan budaya tradisional dan ekspresi seni kontemporer, sekaligus menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu global.
Workshop Keramik Teknik Pinch Untuk Anak-Anak SD Dengan Publikasi Video di Youtube Arissuta, Dona Prawita; Adi, Sigit Purnomo
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 4 (2023): December
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.4.805-814.2023

Abstract

Anak-anak dimasa pandemi terbiasa dengan gadget baik untuk sarana sekolah, sarana bermain, sarana belajar dan sarana berhubungan atau bergaul. Saking intimnya mereka banyak yang terkena Gadged addictic . untuk meminimalisir supaya anak-anak tidak terkena itu, kegiatan yang bersifat motorik dan dilakukan dengan banyak anak akan memberikan ruang kepada mereka untuk belajar, bermain, berteman, salah satunya adalah dengan kegiatan workshop membuat keramik dengan teknik pich, yang bisa mengeksplore kemampuan mereka dalam berimajinasi dan menuangkan dalam karya benda keramik. Keramik dalam pembuatannya sangat memerlukan ketelatenan, kesabaran dan imajinasi yang tinggi, karena serangkaian proses yang harus dilalui sehingga menjadi karya yang siap dinikmati.