Akhmad Ikhwani
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Bandar Lampung, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Pengembangan Hasil Pertanian Dan Pemasaran Kelompok Tani : Studi Kasus Kelurahan Kalampangan Silalahi, Juli Natalia; Ikhwani, Akhmad; Jariah, Ainun; Murtiaji, Andhika; Holivia, Holivia; Landari, Landari; Mimit, Mimit; Rahmawati, Rahmawati; Sapna, Sapna; Novalia, Tia; Pardede, Joshua F.
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v6i2.2425

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang tepat dilakukan oleh Kelompok Tani Kelurahan Kelampangan Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah dalam menghadapi kendala dalam memasarkan hasil tani. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus. Adapun data yang diperoleh merupakan hasil wawacara dan observasi secara langsung kepada anggota kelompok tani dan kegiatan yang dilakukannya, serta pengumpulan data sekunder. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan, penyajian data kemudian ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan Strategi Pengembangan Hasil Pertanian dan Pemasaran Kelompok Tani : Studi Kasus Kelurahan Kelampangan. Teori yang digunakan teori Tindakan sosial oleh Max Weber. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah strategi yang dilakukan oleh kelompok tani menggunakan Tindakan rasionalitas instrumental, Tindakan kelompok tani berdasarkan pencapaian tujuan sudah diperhitungkan oleh kelompok tani. Adapun strategi yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan pengetahuan teknik pertanian modern melalui pelatihan dan penyuluhan dari ahli pertanian, meningkatkan modal dengan melakukan kerja sama dengan pihak swasta atau memanfaatkan program pemerintah seperti kredit usaha rakyat (KUR) serta membuka akses pasar melalui kerja sama dengan toko-toko atau pasar-pasar di kota terdekat dan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk pertanian.
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Orang Tua Yang Memperkerjakan Anak Ikhwani, Akhmad; Haidir Syah Putra, Muhammad; Erna, Erna
El-kahfi | Jurnal Ekonomi Islam Vol 5 No 01 (2024): economics and islamics economics
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Manna Wa Salwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58958/elkahfi.v5i02.358

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap orang tua yang mempekerjakan anaknyas, dan untuk mengidentifikasi apa saja yang mempengaruhi orang tua mempekerjakan anaknya di Kelurahan Pringkumpul Kecamatan Pringsewu Selatan kabupaten Pringsewu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden yang diperoleh dari buku-buku, kepustakaan, dokumentasi, dan monografi desa. Berdasarkan dari hasil penelitian disimpulkan terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi orang tua mempekerjakan anaknya di Kelurahan Pringkumpul Kecamatan Pringsewu Selatan Kabupaten Pringsewu.Faktor pertama adalah kesulitan ekonomi dan ketidak mampuan secara fisik. Faktor yang kedua adalah malas bekerja dan melihat kesuksesan orang lain yang mempekerjakan anaknya sebagai pengemis. Dua faktor inilah yang mempengaruhi orang tua mempekerjakan anaknya sebagai pengemis di Kelurahan Pringkumpul Kecamatan Pringsewu Selatan Kabupaten Pringsewu.Tinjauan Hukum Islam terhadap orang tua yang mempekerjakan anaknya di Kelurahan Pringkumpul Kecamatan Pringsewu Selatan Kabupaten Pringsewu. Ada dua kondisi untuk kondisi yang pertama Hukum Makruh, diperbolehkan mengemis karena ada keadaan darurat, dan tidak ada jalan lain yang bisa dilakukan. Sedangkan kondisi yang kedua, hukum nya haram karena tidak termasuk dalam kondisi darurat, dan masih mampu untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tinjauan Hukum Positif Dan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Simpan Pinjam Kelompok Wanita Tani Haidir Syah Putra, Muhammad; Ikhwani, Akhmad
El-kahfi | Jurnal Ekonomi Islam Vol 5 No 02 (2024): economics and islamics economics
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Manna Wa Salwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58958/elkahfi.v5i02.357

Abstract

Kegiatan simpan pinjam kelompok wanita tani, merupakan kegiatan menabung. Dan tujuan kegiatan Simpan Pinjam ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kegiatan kaum khususnya kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin.Namun dalam pelaksanaan ada biayatambahan yangdibebankan oleh peminjam.Rumusan masalah dalam penelitian ini untuk mengetahui smpan pinjam kelompok wanita tani di Desa Tempel Rejo KecamatanKedondong dan untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap simpan pinjam kelompok wanita tani yang berada di Desa Tempel Rejo Kecamatan Kedondong. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif Field Research yang sifatnya deskriptif dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.Sampel dalam penelitianini diambil dari anggota simpan pinjam kelompok wanita tani dan data analisis menggunakan analisa induktif dan deduktif.Berdasarkan hasil Analisa ditemukan bahwa Simpan Pinjam oleh Kelompok Wanita Tani desa Tempel Rejo yaitu adanya kegiatan menabung khususnya kelompok wanita tani.Secara umum pelaksanaan Simpan Pinjam ini dikategorikan sebagai akad qardh atau utang piutang yang merupakan akad non profit atau tabarru (tolong Menolong).Karena Simpan Pinjam memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat miskin agar memiliki penghasilan yang cukup serta mengentaskan kemiskinan. Hal ini menunjukan bahwa bunga yang dibebankan sebesar20% bukanlah untuk keuntungan pribadi,akan tetapi bunga tersebut nantinya akan dibagikan kepada seluruh kelompok wanita tani. Akan tetapi berdasarkan uraian teori analisis yang sudah penulis lakukan, maka tambahan termasuk dalam kategori riba, dan diharamkan dalam hukum islam sebagaimana pendapat Mazhab Malikiyah, sebagaimana Syafi’iyah dan Hanabilah.
Living Hadith and Legal Traditions in Preserving Ancestry: A Case Study of the Contemporary Arab Sayyid Community in Lampung Zaki, Muhammad; bin Hamid bin Syihab, Alwi; Ikhwani, Akhmad; Moh. Mukri
MILRev: Metro Islamic Law Review Vol. 4 No. 2 (2025): MILRev: Metro Islamic Law Review
Publisher : Faculty of Sharia, IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/milrev.v4i2.11094

Abstract

The validity of the Arab Sayyid (Ba'alawi) lineage has been heavily debated. However, this controversy will not persist if the ulama verifies nassabah (lineage). Regardless of all that, it is certain that the Arab Sayyid community has a long history of lineage preservation. In addition to cultural factors, lineage preservation is a religious teaching with implications for family law, including marriage, guardianship, and inheritance. This article explores the practice of lineage preservation in the Arab Sayyid community in the contemporary era, revealing the normative dimensions of this practice, as expressed in a hadith, that underlie it. This research is a descriptive qualitative field research. Primary data were sourced from the Rabithah Alawiyah Management, elders, lineage observers, and members of Arab Sayyid families in Lampung. Data collection was conducted through observation, interviews, and documentation, and the data were analyzed descriptively qualitatively using the living hadith approach. The research results show that the tradition of maintaining lineage in the Arab Sayyid community in Lampung Province is maintained through introducing lineage to the family, assigning a surname, clarifying doubtful lineages, establishing sekufu' (a type of marriage), and recording lineages. This tradition embodies Sunnah values ​​because it is based on the hadith texts of the Prophet Muhammad (peace be upon him), such as the command to recognize family lineages to maintain kinship ties. This tradition represents both a cultural heritage and a living hadith that remains relevant for building the identity of the Arab Sayyid community in the contemporary era. The academic contribution of this study lies in its effort to broaden the discourse on living hadith by connecting it to the context of Islamic family law and the preservation of social identity within the Arab-descendant community. This research provides a new perspective on how hadith texts function not only as normative sources but also as living social practices that shape the legal and cultural structures of society. Moreover, this study enriches the existing literature on the integration of religious tradition and identity construction within contemporary Islamic legal studies.