Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KESIAPAN MENIKAH PADA GENERASI Z (STUDI NARATIF DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN DAN KONSELING PRANIKAH) Pratiwi, Leoni Agustia; Lestari, Melina; Inayah, Inayah; Firdaus, Fuad Fahmi; Pramadya, Nabilla Yulfa; Syafriza, Eriyan Tri
Jurnal Ilmiah Bening : Belajar Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bening.v8i2.46868

Abstract

Pernikahan sebagai langkah penting dalam kehidupan, memiliki beragam implikasi dari segi spiritualitas dan tujuan membentuk keluarga harmonis. Kesiapan sebelum menikah menjadi fokus penting, terutama pada generasi muda yang dihadapkan pada keputusan kompleks tentang ikatan pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami tingkat kesiapan menikah di kalangan mahasiswa, khususnya pada program studi bimbingan dan konseling di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Studi pendekatan dengan metode naratif dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek yang mempengaruhi kesiapan menikah, seperti kondisi fisik, mental, emosional, kebutuhan, motif, tujuan, keterampilan, pengetahuan, dan pengertian lain yang telah dipelajari. Melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif, data dikumpulkan dari 12 responden yaitu 3 orang laki – laki mahasiswa bimbingan dan konseling dan 9 orang perempuan mahasiswa bimbingan dan konseling dengan metode purposive sampling. Teknik triangulasi digunakan untuk memastikan validitas data. Integrasi pemahaman kesejahteraan fisik, mental, dan emosional diharapkan dapat mendukung pencapaian kesiapan menikah yang optimal dalam konteks mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Dengan adanya penelitian ini, dapat diketahui bahwa kesiapan mahasiswa untuk menikah dipengaruhi oleh tiga aspek utama: kondisi fisik, mental, dan emosional; kebutuhan, motif, dan tujuan; serta keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman. Berdasarkan penelitian, para mahasiswa bimbingan dan konseling ternyata belum sepenuhnya mempersiapkan diri untuk menghadapi pernikahan. Secara fisik, mereka cenderung lebih fokus pada penampilan fisik yang ideal dan menghadapi tantangan kesehatan seperti asma yang dapat memengaruhi kesiapan mereka dalam menjalani pernikahan. Dari sisi emosional dan mental, masih terdapat kebutuhan untuk belajar mengelola emosi agar dapat memahami pasangan dengan lebih baik. Beberapa mahasiswa bahkan enggan terlibat dalam hubungan romantis karena mereka menganggap bahwa percintaan pada usia saat ini bisa menimbulkan stres tambahan, terutama saat masih menekuni dunia perkuliahan yang menuntut pikiran dan tenaga yang besar. Meskipun mayoritas mahasiswa yang diwawancarai memiliki tujuan yang jelas, motivasi, dan kebutuhan untuk menikah guna membentuk keluarga yang harmonis serta meningkatkan praktik ibadah, namun pengetahuan mereka tentang pernikahan masih belum sepenuhnya terperinci. Mereka telah mengambil mata kuliah bimbingan pra nikah, yang memberikan sejumlah pemahaman, namun masih diperlukan peningkatan dalam pemahaman menyeluruh. Selain itu, meskipun mereka memiliki beberapa keterampilan terkait pernikahan, terutama dalam menghadapi berbagai permasalahan yang sering terjadi di dalam rumah tangga, namun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.
Metode Konseling Kelompok dalam Menumbuhkan Karakter Islam pada Remaja Johan, Budi; Pratiwi, Leoni Agustia; Prameswari, Paramitha; Fuhansyah, Dina Ramadhani; Safitri, Helfa Nur; Riskon, Riskon
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (3)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i3.578

Abstract

Remaja adalah masa transisi penting dalam perkembangan manusia yang meliputi perubahan signifikan dalam aspek fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Di tengah globalisasi dan kemajuan teknologi yang cepat, remaja semakin terpapar pada berbagai pengaruh dan sumber informasi yang beragam, yang memunculkan tantangan dalam pembentukan identitas dan pengembangan karakter. Artikel ini mengeksplorasi efektivitas konseling kelompok dalam membentuk karakter Islam pada remaja. Dengan pendekatan tinjauan literatur, artikel ini mensintesis temuan dari studi tentang konseling kelompok, nilai-nilai Islam, dan perkembangan remaja. Penelitian ini menunjukkan bahwa konseling kelompok berbasis Islam meningkatkan komitmen keagamaan, kesadaran moral, kecerdasan emosional, dan adaptasi sosial di kalangan pemuda. Integrasi ajaran Islam dalam praktik konseling membuktikan pentingnya dalam membina ketahanan dan nilai-nilai positif yang penting untuk menghadapi tantangan-tantangan masyarakat modern.