Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Menurut Peraturan Daerah Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 (Studi di UPN Veteran Jawa Timur) Annisa, Khofifah Khoiru; Salmi, Ulfatillah; Prakosa, Sakti Sigap; Hardjati, Susi
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 1 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i1.310

Abstract

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah area yang melarang aktivitas merokok, serta kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, atau mempromosikan berbagai produk tembakau. Salah satu lokasi yang termasuk dalam KTR adalah tempat proses belajar mengajar, seperti perguruan tinggi atau universitas. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis gambaran terhadap Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Menurut Peraturan Daerah Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 (Studi di UPN “Veteran” Jawa Timur). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Informan pada penelitian ini adalah Civitas Akademika dan warga lainnya yang berada di lingkungan UPN “Veteran” Jawa Timur. Hasil penelitian ini dilihat dengan teori menurut Smith dengan empat indikator yakni : 1) Kebijakan Ideal, kebijakan tersebut belum berjalan dengan semestinya, karena tidak adanya sosialisasi intensif yang dilakukan pihak kampus; 2) Kelompok Sasaran, sasaran kebijakan KTR belum mengetahui secara menyeluruh terkait kebijakan larangan merokok di kawasan tertentu sehingga masih terdapat pelanggaran kebijakan yang dilakukan; 3) Organisasi Pelaksana, dalam hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kewajiban-kewajiban pimpinan yang masih belum optimal, terutama dalam hal pengawasan, penyediaan tempat merokok, dan penegakan aturan. Akan tetapi, untuk kewajiban berupa pemasangan tanda atau himbauan larangan merokok dan teguran sudah dilaksanakan; 4) Faktor Lingkungan, kurangnya kesadaran sosial dan budaya merokok dari kelompok sasaran juga turut mempengaruhi implementasi kebijakan ini.
Proses Collaborative Governance dalam program Puspaga Balai RW di Kota Surabaya Prakosa, Sakti Sigap; Bagus Nuari Harmawan
VISA: Journal of Vision and Ideas Vol. 4 No. 2 (2024): VISA: Journal of Vision and Ideas (In Press)
Publisher : IAI Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/visa.v4i2.1697

Abstract

Puspaga, an abbreviation for Family Planning and Family Welfare Service Center, is a counseling service program that involves various community groups. This program integrates the concept of collaborative governance at the RW hall level, involving residents, community leaders, local government and related institutions. This collaboration aims to increase the effectiveness and sustainability of the Puspaga program amidst the changing paradigm of active community participation in development. RW Hall, as a center for social and cultural activities, is key in creating an environment that supports and understands community needs. Collaboration between RW halls, local government and other institutions is expected to create a holistic and sustainable service model.
Analisis Best Practice pada Program Layanan “Siapel Tegas” di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang Prakosa, Sakti Sigap; Pertiwi, Vidya Imanuari
VISA: Journal of Vision and Ideas Vol. 4 No. 3 (2024): VISA: Journal of Vision and Ideas
Publisher : IAI Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/visa.v4i3.3742

Abstract

Administrative services in Indonesia still face various issues such as the presence of intermediaries, slow e-KTP printing, and suboptimal data consolidation. The "Siapel Tegas" program at the Malang City Population and Civil Registration Office is a public service innovation aimed at improving the efficiency and effectiveness of population services. This study aims to analyze the success factors of implementation, the impact on public services, the level of actor participation, the role of leaders, public perception, encountered obstacles, and comparisons with other best practices. The research method used is a case study with a qualitative approach. The results show that "Siapel Tegas" can reduce long queues, increase service efficiency, and gain public appreciation. Leadership roles and partnerships with various parties are also key to the success of this program.