Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGENALAN SMART FARMING KEPADA KELOMPOK TANI SEJAHTERA PEKON SINDANG MARGA KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS Setyawan, Dodi Yudo; Setiawati, Melia Gripin; Rosmalia, Lia; Nurfiana, Nurfiana; Karnila, Sri; Rosandy, Triowali
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2: Mei-Agustus 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i2.3221

Abstract

Pengabdian masyarakat Pengenalan Smart Farming pada Kelompok Tani Sejahtera Pekon Sindang Marga Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus bertujuan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani. Dengan adopsi Smart Farming, menggunakan teknologi seperti sensor tanah dan irigasi otomatis, produktivitas pertanian dapat meningkat. Teknologi ini juga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air dan pupuk, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan meningkatkan efisiensi produksi pertanian. Pengabdian ini diharapkan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta menyebarkan pengetahuan tentang Smart Farming ke masyarakat luas untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan. Dengan demikian, pengabdian ini menjadi langkah awal dalam mendorong transformasi pertanian menuju pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan di Pekon Sindang Marga dan wilayah lainnya.
Kalibrasi Sensor Suhu Udara, Kelembaban dan pH Tanah Menggunakan Metode Linear regression Setyawan, Dodi Yudo; Nurfiana, Nurfiana; Rosmalia, Lia; Setiawati, Melia Gripin; Handayani, Retno Dwi
TEKNIKA Vol. 19 No. 1 (2025): Teknika Januari 2025
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14183937

Abstract

Ketepatan atau presisi alat ukur suhu, kelembaban udara dan pH tanah adalah hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan pada pengontrolan pengelolaan tanah dan air dalam pertanian. Setiap sensor yang digunakan untuk membangun sistem alat ukur harus dikalibrasi agar memperoleh ketepatan pengukuran. Penelitian ini membahas proses kalibrasi terhadap tiga jenis sensor, yaitu sensor suhu dan kelembaban udara DHT11, serta sensor kelembaban dan pH tanah. Kalibrasi menggunakan metode linear regression untuk meningkatkan akurasi pengukuran terhadap nilai acuan kalibrator yang lebih presisi. Hasil menunjukkan bahwa kalibrasi berhasil mengurangi simpangan baku dari setiap sensor, terutama sensor DHT11 dengan peningkatan akurasi sebesar 0,03 dan konsistensi pengukuran yang signifikan. Kalibrasi sensor kelembaban tanah dengan peningkatan akurasi sebesar 0,01 dan sensor pH juga menunjukkan peningkatan akurasi, meskipun peningkatannya tidak sebesar sensor DHT11. Dengan demikian, kalibrasi ini meningkatkan kualitas pengukuran dan konsistensi sensor dalam aplikasi monitoring lingkungan.
Pelatihan dan Implementasi Vertical Farming berbasis Internet of Things (IoT) Bagi Siswa dan Siswi di Emer Islamic Boarding School (EIBOS) Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Setyawan, Dodi Yudo; Nurfiana, Nurfiana; Setiawati, Melia Gripin; Rosmalia, Lia; Nurjoko, Nurjoko
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 5 No 3 (2025): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v5i3.925

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan mengembangkan literasi digital dan keterampilan praktis siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui penerapan teknologi IoT pada vertical farming, sejalan dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0. Metode pelaksanaan dimulai dengan identifikasi masalah melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama siswa terkait kendala pengelolaan lahan, pemantauan lingkungan, serta literasi teknologi. Berdasarkan hasil FGD, disusun modul komprehensif yang mencakup pengenalan konsep IoT (sensor, mikrokontroler, jaringan, aplikasi monitoring) dan prinsip vertical farming, dilengkapi peralatan pendukung seperti sensor suhu, kelembaban, pompa air, serta mobile apps. Pelatihan berjalan interaktif, siswa merakit perangkat IoT, mengintegrasikannya ke sistem monitoring berbasis cloud, dan berlatih troubleshooting koneksi. Setelah instalasi di rooftop EIBOS School, sistem memantau suhu (20–35 °C) dan kelembaban (40–80 %) tanaman kangkung, lalu secara otomatis mengatur suplai air. Pendampingan teknis rutin setiap dua minggu memastikan kemandirian operasional dan peningkatan kemampuan troubleshooting. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman siswa yang signifikan, terbukti dari kemampuan merakit, mengoperasikan aplikasi monitoring, dan mempresentasikan proyek. Secara teknis, sistem berfungsi andal dengan akurasi sensor tinggi dan efisiensi penggunaan air, sementara aspek soft skill kerja sama tim, komunikasi ilmiah, problem solving terasah melalui kegiatan partisipatif. Satu tim siswa berhasil lolos final Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) tingkat nasional, menegaskan efektivitas program dalam mempersiapkan kompetensi ilmiah dan teknis. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan literasi IoT dan produktivitas urban farming, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan serta kesiapan generasi muda menghadapi tantangan era digital.
Analisis Perbandingan dan Karakterisasi Sensor Kelembaban Tanah Jenis Kapasitif dengan Jenis Resistif pada Objek Penginderaan yang Sama Setyawan, Dodi Yudo; Nurfiana, Nurfiana; Rosmalia, Lia; Setiawati, Melia Gripin
TEKNIKA Vol. 18 No. 1 (2024): Teknika Januari - Juni 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10563066

Abstract

Tanaman pangan jenis hortikultura baik sayur dan buah-buahan sangat memerlukan kelembaban tanah yang tepat dalam proses pertumbuhannya. Pada sistem pertanian cerdas proses penyiraman media tanam yang dilakukan secara otomatis berdasarkan data sensor kelembaban tanah sehingga diperlukan data kelembaban tanah yang tepat. Setidaknya ada dua jenis sensor kelembaban tanah yakni sensor kelembaban tanah jenis kapasitif dan jenis resistif yang sering digunakan para peneliti dalam pertanian cerdas namun belum ada yang membandingkan keduanya sehingga diperoleh karakteristik jelas dari keduanya perihal kestabilan dan keakuratan data. Ada tiga langkah pada penelitian ini yakni sampling data sensor dengan media udara, air dan tanah. Hasil penelitian menunjukkan sensor kelembaban tanah jenis resistif datanya lebih stabil dibanding dengan jenis kapasitif jika berada di media air dan udara sedangkan jenis kapasitif lebih stabil jika berada pada media tanah. Tingkat akurasi jenis resistif lebih baik dari jenis kapasitif jika berada di media air dan udara namun sangat kurang ketika berada pada media tanah dengan selisih data rata-rata 31,49.