Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Minat Belajar IPAS Pada Siswa Kelas IV UPTD SD Negeri Adiluhur Hastuti, Dini Dwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16445

Abstract

Tidak ada murid di ruang pelajaran yang sama. Mempunyai konteks berbeda-beda, preferensi dari gaya belajar yang beranekaragam, berbagai kegemaran berbeda pula, dan tempo kesiapan belajar heterogen. Sehingga kesiapan belajar mereka juga berbeda-beda. Praktik pembelajaran ini perlu dishare agar dapat memberikan manfaat dalam menerapkan pembelajaran berbeda di sekolah dasar. Pembelajaran yang berbeda-beda dalam penelitian ini menggunakan metode Problem Based Learning (PBL). Strategi untuk pembelajaran yang berbeda ini melibatkan menentukan kebutuhan belajar siswa berdasarkan tiga aspek: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar. Ini dilakukan melalui survei. Setelah itu, penulis merencanakan perbedaan pembelajaran berdasarkan hasil pemetaan. Ini mencakup memberikan beberapa opsi strategi, materi, dan metode pembelajaran yang berbeda. Siswa senang dan antusias mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan. Pembelajaran yang berbeda-beda mampu menyesuaikan dengan jumlah siswa di kelas.
IMPLEMENTASI TEORI HUMANSTIK DALAM MENINGKATKAN SELF CONFIDENT PADA KEMAMPUAN LITERASI PESERTA DIDIK SD Hastuti, Dini Dwi; Fauzi, Amin
Mandalika: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Bahasa Vol 2 No 1 (2024): Mandalika: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jipb.v2i1.90

Abstract

Penelitian ini membahas tentang implementasi Teori Humanistik dalam meningkatkan rasa percaya diri/ self confident peserta didik dalam kemampuan literasi di UPTD SD Negeri Adiluhur. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena memengaruhi perkembangan kepribadian individu. Dalam situasi begini teori Humanistik menekankan pada pengembangan diri, pemahaman fenomena, dan keberanian dalam proses belajar. Guru memegang peran kunci dalam mendukung peserta didik agar dapat tampil percaya diri dan belajar dengan penuh semangat. Pendidikan Humanistik dianggap sebagai metode yang efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Dengan pendekatan ini, peserta didik dapat lebih mudah menyerap informasi, mengembangkan kreativitas, dan merasakan kegembiraan dalam proses belajar-mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana penerapan Teori Humanistik dapat meningkatkan kemampuan literasi dan rasa percaya diri peserta didik di kelas II. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inspiratif, peserta didik didorong untuk berekspresi secara bebas, berpartisipasi aktif, dan mengembangkan sikap positif terhadap pembelajaran. Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya mengintegrasikan prinsip-prinsip Humanistik dalam dunia pendidikan guna memberdayakan peserta didik, meningkatkan kemampuan literasi mereka, serta memperkuat rasa percaya diri dalam proses belajar. Diharapkan temuan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan pribadi peserta didik di sekolah dasar.
Studi Komparatif: Menilik Perbedaan dan Persamaan Pendidikan di Indonesia dan Jepang Gusriani, Amelia; Ash-Shiddiqy, Ahmad Rifqy; Dahniar, Dahniar; Hastuti, Dini Dwi; Agustina, Elly; Ester, Ester; Nur, Fauziah
ALACRITY : Journal of Education Volume 5 Nomor 2 Juni 2025 | IN PRESS
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v5i2.771

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Indonesia dan Jepang guna mengidentifikasi keunggulan, tantangan, serta potensi adopsi praktik baik dari masing-masing negara. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan deskriptif-komparatif, yang mengkaji berbagai sumber ilmiah, kebijakan pendidikan nasional, serta dokumen kurikulum resmi yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurikulum Jepang memiliki struktur yang lebih terstandarisasi, dengan penekanan kuat pada pembentukan karakter, penguatan nilai-nilai moral, dan pengembangan kompetensi abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi digital. Kurikulum Jepang juga dirancang secara terintegrasi antara pusat dan daerah dengan dukungan kebijakan yang konsisten serta pelatihan guru yang berkelanjutan. Sementara itu, kurikulum di Indonesia, seperti Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, menawarkan fleksibilitas dalam penerapan di tingkat satuan pendidikan, memungkinkan penyesuaian dengan konteks lokal. Namun, implementasinya seringkali dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan kualitas antar wilayah, keterbatasan sumber daya, serta kurangnya pelatihan dan pendampingan bagi pendidik. Studi ini menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum di Indonesia perlu diarahkan pada peningkatan konsistensi pelaksanaan, penguatan peran guru sebagai fasilitator, serta peningkatan kualitas evaluasi pendidikan. Dengan mengadopsi beberapa pendekatan dari sistem Jepang yang sudah teruji, Indonesia berpotensi membangun kurikulum yang tidak hanya adaptif dan relevan secara global, tetapi juga berkeadilan dan kontekstual. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi perumusan kebijakan pendidikan yang lebih progresif dan berkelanjutan di masa depan.
Studi Komparatif: Menilik Perbedaan dan Persamaan Pendidikan di Indonesia dan Jepang Gusriani, Amelia; Ash-Shiddiqy, Ahmad Rifqy; Dahniar, Dahniar; Hastuti, Dini Dwi; Agustina, Elly; Ester, Ester; Nur, Fauziah
ALACRITY : Journal of Education Volume 5 Nomor 2 Juni 2025
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v5i2.771

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Indonesia dan Jepang guna mengidentifikasi keunggulan, tantangan, serta potensi adopsi praktik baik dari masing-masing negara. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan deskriptif-komparatif, yang mengkaji berbagai sumber ilmiah, kebijakan pendidikan nasional, serta dokumen kurikulum resmi yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurikulum Jepang memiliki struktur yang lebih terstandarisasi, dengan penekanan kuat pada pembentukan karakter, penguatan nilai-nilai moral, dan pengembangan kompetensi abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi digital. Kurikulum Jepang juga dirancang secara terintegrasi antara pusat dan daerah dengan dukungan kebijakan yang konsisten serta pelatihan guru yang berkelanjutan. Sementara itu, kurikulum di Indonesia, seperti Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, menawarkan fleksibilitas dalam penerapan di tingkat satuan pendidikan, memungkinkan penyesuaian dengan konteks lokal. Namun, implementasinya seringkali dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan kualitas antar wilayah, keterbatasan sumber daya, serta kurangnya pelatihan dan pendampingan bagi pendidik. Studi ini menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum di Indonesia perlu diarahkan pada peningkatan konsistensi pelaksanaan, penguatan peran guru sebagai fasilitator, serta peningkatan kualitas evaluasi pendidikan. Dengan mengadopsi beberapa pendekatan dari sistem Jepang yang sudah teruji, Indonesia berpotensi membangun kurikulum yang tidak hanya adaptif dan relevan secara global, tetapi juga berkeadilan dan kontekstual. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi perumusan kebijakan pendidikan yang lebih progresif dan berkelanjutan di masa depan.